WORTH IT -22

56 7 1
                                    

Mobil berhenti di depan rumah mewah, Neon mengira ini rumah Chyra. Namun ia dibuat melotot saat ia melihat Alder membuka pintu yang terkunci. Hampir saja Chyra ia jatuhkan karena terlalu kaget.

"Ini rumah lo?" Tanya Neon

"Tar juga lo tau, cepet bawa Chyra ke kamar!"

Neon mengangguk dan hanya menurut.

Neon membaringkan tubuh Chyra diatas kasur, darah dari hidung Chyra sudah kering sekarang.

Neon tertegun melihat Alder yang mengelap darah Chyra dengan tissue basah, dan laki-laki itu juga mengelap wajah Chyra dengan kompresan dingin.

Perlakuan Alder yang sangat manis, penuh rasa khawatir membuat jiwa suami Alder muncul.

Neon mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar, dan tatapnya terhenti pada sebingkai foto besar yang menempel di dinding. Foto pernikahan yang ternyata pengantinnya Alder dan Chyra. Neon tak percaya, namun semuanya sudah jelas.

"Der, lo udah married?"

Alder menoleh sahabatnya lalu mengangguk

"Chyra itu bini lo?"

"Iya..." Ia kembali menatap Chyra, ia melihat Chyra sedikit menggerakkan kepalanya, Alder tersenyum dan mengusap kepala Chyra.

"Ini dimana, Der?"

" Ini dirumah, sayang..."

Di belakang, Neon mengulum bibirnya tak percaya. Sama sekali tidak percaya.

Chyra mendudukkan posisinya, "aduh kok, ini pusing banget, Der..."

Alder langsung menarik kepala Chyra untuk bersandar di dadanya.

"Neon, ambilin minum si, plis..." pinta Alder

"Disini ada siapa aja?"

"Cuma ada Neon doang kok, sans aja."

Chyra mengangguk.

"Jadi gue pingsan?"

"Iya, gue kuatir banget, udahmah lo mimisan lagi, Ra."

"Gue suka ga kuat ama terik matahari"

"Yaudah lah, yang penting lo gapapa. mau makan apa? Lo harus makan."

"Apa aja yang ada di meja makan, maaf ya Der gue ngerepotin..."

Alder tersenyum menggeleng lalu mencium kening Chyra.

Alder lalu keluar kamar dan turun ke lantai bawah. Disana ada Neon yang tengah melihat-lihat foto pernikahan Alder yang dipajang di dinding.

Bukannya mengantarkan air putih, laki-laki itu malah melihat-lihat foto pernikahan Alder dengan tangan membawa segelas air putih untuk Chyra.

"Dua Minggu lalu, kok lo ga kasih tau gue kalo lo kawin?!" Neon sedikit bernada ngambek

Alder tersenyum tipis sambil menuangkan nasi ke piring

"Udah honeymoon?"

"Belum"

"Tapi Chyra udah lo unboxing kan?"

"Gila lo!"

"Dih, kok gitu. Ngaku aja padahal..."
Alder mengedikan bahu sambil menuang lauk di piring yang sudah berisi nasi.

"Gue pen liat baby lo..."

"Sabar ya Om Neon, dedek belum ayah bikin. Kan ayah sama bunda masih pada sekolah..." Alder berkata dengan nada dibuat seperti anak kecil, seolah  anak Alder yang berbicara.

Mereka berdua tertawa, Neon menatap tak menyangka pada sahabatnya. Pantas saja Alder selalu menolak jika ia ajak ke bar, Alder tetap menolak bahkan setelah ia iming-iming dengan wine atau Soju. Padahal biasanya laki-laki itu paling semangat jika diajak bersenang-senang di bar, setiap kali Alder memiliki waktu luang selalu mengajak kawannya ke bar.

Neon pun berpamitan untuk pulang, ia tak kembali ke sekolah dan lebih memilih untuk pergi ke tempat lain, dan pulang ke rumah saat waktu pulang sekolah tiba.

Soal air putih, tentu saja Alder yang membawanya ke kamar, bersama sepiring nasi untuk sang istri tersayang.

***

Untunglah kondisi Chyra baik-baik saja, gadis itu langsung terlelap setelah makan dan minum obat. Besoknya Chyra juga bersekolah seperti biasa. Seperti tidak terjadi apa-apa kemarin, padahal ia Hampir mati.

Bell sekolah berdering dengan nyaring, pertanda jam pelajaran akan segera dimulai.

Alder berdecak malas seraya menumpukan dagu di atas punggung tangan yang terletak di atas mejanya, posisinya agak menghadap Chyra dengan mata setengah terpejam.

"Der?" Panggil Chyra lembut, suaminya itu membuka mata dan memandang istrinya yang sangat cantik. Jelas sangat kecantikan Chyra, apalagi Alder memandangnya dengan jarak yang dekat.

"Jan tidur ish, kebiasaan kalo jam dimulai suka tiduran."

"Pelajaran biologi boring, Ra. Jadinya ngantuk" suami Chyra itu kembali memicingkan matanya.

"Bangun astagfirullah..." Chyra mengguncang bahu suaminya, namun suaminya itu hanya menjawabnya dengan Geraman yang membuatnya semakin imut.

"Der, bangun! itu ada pak Bayu..." Chyra mengguncang bahu Alder lebih keras karena melihat seorang guru masuk ke kelasnya. Nihil, Alder masih enggan untuk membuka matanya.

"Pagi anak-anak"

"PAGI, PAK!!!" Jawab murid-murid serentak kecuali pasutri yang hanya sibuk berdua.

"Hari ini kalian akan mendapatkan teman baru. Langsung saja ya, silahkan masuk nak!" Semua murid menoleh ke arah pintu, seolah bersiap menyaksikan peragawati yang akan berjalan catwalk.

***

Kira-kira siapa ya yang jadi murid baru?

Biasanya yang Dateng bawa masalah tuh!

Hayo panik ga?

Lanjutin ya guys, jan lupa
Vote and share ya 🌹

Salam sayang
Umin 🌹

WORTH IT [END]Where stories live. Discover now