WORTH IT -15

68 8 2
                                    

Malam ini terasa sangat mencekam, saat hawa dingin terbakar emosi yang tengah membara, sorot mata itu seperti Sambaran kilat dalam gelapnya langit malam, dan jeritannya seperti petir yang menyambar.

Ibu mana yang tega membiarkan anaknya dijadikan tebusan? Kesesakan kini Seona rasakan, menghujam jantungnya saat melihat gadis kecilnya.

"Chyra ikut mama ya...?" Pekik seona setelah bertengkar mati-matian dengan Rudy, Nana hanya sedikit beradu mulut.

"Jangan, Chyra! Kamu sudah berjanji akan menjadi istri Kaldera!" Dengan sengit Rudy melirik Chyra yang menangis di pelukan kakaknya.

"SAYA TIDAK RELA! JIKA ANAK SAYA KALIAN JADIKAN TEBUSAN UTANG PERUSAHAAN YANG JELAS BUKAN URUSAN MEREKA!" Mata Seona menyala-nyala penuh amarah.

"KALAU BUKAN DENGAN CARA INI, PERUSAHAAN DAN SELURUH KEKAYAAN AKAN HILANG! GARDANISH COMPANY AKAN HANCUR!!" teriak Rudy bergema memenuhi seisi rumah.

"Saya tidak peduli, kalian saja yang tidak becus mengurus perusahaan!"

"Kalian tidak bisa memikirkan nasib kami. Bagaimana jika keluarga kami gelandangan?!" Kali ini nana angkat bicara.

"Kenapa tidak di musyawarahkan?! Kami tentunya akan membantu. Na, kakak udah bilang kan kalo apa-apa jujur!" Kali ini Sigit yang menyahut adiknya. Dan Nana terdiam.

"Kamu tak mengerti posisi aku Na, aku sengaja menitipkan Chyra Ragadh ke kamu dengan niatan baik, ingin mereka lebih fokus mengejar mimpi. Kamu tau itu kan, Na?" Suara Seona dengan nada terdengar sangat kecewa.

Nana tertunduk dengan pundak berguncang oleh tangisannya.

"Ini udah terlanjur, kak... Pernikahan Chyra tinggal Minggu depan." Dengan terputus-putus Nana berbicara.

"AAARRGGHH...!!!"

semua yang ada disana sampai terkejut oleh teriakan seona yang kini tak terkendali.

"DASAR CEROBOH!! APA SUSAHNYA BERMUSYAWARAH?!! AKU MENARUH HARAPAN BESAR KEPADA CHYRA, KENAPA DI HANCURKAN?! DASAR BODOH!! KENAPA KALIAN MENGORBANKAN CHYRA?! HAHH...!!"

"CUKUP KAK SEONA!!" teriak Rudy tak tega melihat Nana yang kini telah tersimpuh.
Rudy membangunkan Nana dan memeluknya, sebagai suami ia melindungi istrinya.

"UDAH BERANTEMNYA?!" kini Chyra yang berbicara, gadis itu terisak "apa yang kalian dapatkan dari pertengkaran tadi? Gaada kan?"

Bungkam... Hanya ada isakan disana

"Ma, maafin Chyra ya? Chyra udah terlanjur di jodohkan dengan Alder. Chyra gamau keluarga kita malu gara-gara perjodohan ini batal..."

"Tapi mama ga tega, sayang..."

Chyra mendekat ke arah seona lantas menakup pipi putih ibunya, dua pasang mata yang serupa itu beradu pandang.

"Bagaimanapun nanti, Chyra akan mengejar impian Chyra. Yang mengalangi kita untuk mengejar mimpi hanya tertidur kan?"

Seona mengangguk-angguk dengan air mata terus terjatuh.

Chyra memandang wajah keluarganya satu-persatu "kita ini keluarga, kita harus bersatu. Jika kita bekerja sama dengan keras, utang itu bisa kita lunasi, meskipun nanti aku sudah menjadi istri Kaldera, aku akan berusaha untuk tetap membayar itu semua, anggap saja perjodohan Chyra sebagai pengingat bahwa Kita memiliki janji yang harus kita bayar..."

Sigit tersenyum, lantas memeluk putrinya bangga, Sigit lalu mengajak Ragadh untuk bergabung, dan mereka saling berpelukan.

Tak jauh dari sana, Nana dan Rudy tersenyum haru.

Selepas memeluk orang tua kandungnya, Chyra dan Ragadh menuju Nana dan Rudy lalu memeluknya, sama persis pelukan hangat seperti yang mereka berikan kepada ibu dan ayahnya, karena bertahun-tahun mereka telah merawat dan menyayangi Dua anak ini.

Rudy dan Nana telah menggantikan posisi orang tua mereka, walau pada sejatinya tidak bisa tergantikan. Namun Chyra dan Ragadh tak bisa memungkiri rasa sayang yang di diberikannya begitu besar dan tulus, kasih sayang yang membuat dua anak ini tak merasa kurang.

Kendati demikian, bukan berarti Chyra dan Ragadh melupakan orang tuanya yang tak berada di sisi mereka. Sigit dan Seona akan selalu mereka rindukan untuk bisa hidup bersama-sama dalam keluarga yang utuh dan bahagia.

***
Moon Seona

***Sigit Gardanish

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***
Sigit Gardanish

Maaf ya kalo part ini kurang greget, kurang ngegas, kurang skak mat, kurang bawang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Maaf ya kalo part ini kurang greget, kurang ngegas, kurang skak mat, kurang bawang...

Nanti umin akan lebih belajar untuk ningkatin imajinasi.

Jan lupa buat share, vote, dan lap ingusnya buat yang nangis.
Itu juga kalo ada🤧

Buat yang Nangis tunjuk tangan ya di kolom komentar 🙏
Umin pen tau berapa orang yang baper
...
Hal ini bertujuan untuk memotivasi diri sendiri aja kakak🙂

Salam manis

Umin

WORTH IT [END]Where stories live. Discover now