WORTH IT -14

64 11 0
                                    

Tas, sepatu, jam tangan, jaket, Denim, parka, bahkan rajut, semuanya berserakan di kasur Chyra. Gadis itu tengah sibuk membaurkan fashionnya untuk bersekolah ke SMA baru nya.

Chyra memandangi tubuhnya dari pantulan cermin, kemeja seragamnya di rangkap dengan Denim berwarna pink muda, tampilannya sangat imut pagi ini. Meski demikian Chyra masih ragu dengan penampilannya.

Tok tok tok...

"Chyra, gue masuk ya...!"

Chyra berdecak, lalu geleng-geleng kepala malas, satu nafas ia hembuskan perlahan.

"Ra, gue masuk nih..."

Ckeet... Pintu kamar terbuka, Alder lalu masuk dengan senyuman di buat imut.
Namun laki-laki itu terkejut melihatnya kamar Chyra yang amat berserakan oleh barang-barangnya.

"astagfirullah, Ini kamar apa pasar, Ra? Lo lagi jualan?" Alder tertawa cekikikan, padahal tidak ada yang lucu bagi Chyra.

"Ini gue lagi mix and match fashion ama school uniform. Di sekolah lo itu tampilan outfit-nya kek gimana si,Der?"

"Cewek-cewek di sekolah gue ngiblatnya ke Ariana Grandee..."

"Pake bikini maksudnya?!" Mata Chyra melotot seketika

Alder tertawa melihat ekspresi wajah Chyra,"maksudnya tuh mereka suka American style, Denim, Levi Strauss, ya pokoknya agak cewek mamba ama cewek kue, cewek bumi kayak lo itu jarang banget..."

Chyra manggut-manggut, "yaudah, gue mau jadi cewek bumi aja"

Tanpa basa-basi Chyra melepaskan denim yang sedang ia pakai, dan menggantinya dengan Denim berwarna cream. Padahal tingkahnya itu bisa saja berbahaya baginya karena ada Alder disana.

Laki-laki itu menggelengkan kepalanya dengan mata menghindari Chyra.
Pagi-pagi udah nguji keimanan gue, dasar Chyra-- Batinnya terkekeh

"Yaudah turun yok! Gue udah bikin sarapan ama bekal, lo suka bawa bekal kaga?" Tangan Chyra menyambar tasnya lalu mendorong tubuh Alder keluar kamar.

"Gue gapernah di bekelin Mama, kenapa?"

"So, lo mau bawa bekal kaga?" Chyra mengulum bibirnya, gadis itu takut Alder merasa tersinggung dengan ucapannya.

"Mau, lo baik banget si..." Alder berbalik menunjukkan senyumannya pada Chyra. Gadis itu tersenyum lega, lalu mengangguk.

Di meja makan, Nana dan Ragadh tengah sarapan. Sedangkan Rudy sudah berangkat ke kantor pagi-pagi.

"Aunt, bang, Chyra sekolah ya..." Pamit Chyra mencium tangan Nana lalu Ragadh, tingkahnya diikuti oleh Alder.

"Sekolah yang bener, jan pacaran..." Ragadh tersenyum usil memandang kedua remaja itu.

"Siap, bang!" Alder tertawa, begitu juga Ragadh.

"Yaudah lah berangkat, takut telat..." Chyra mengambil dua kotak makan

Nana tersenyum melihat Dua remaja yang kini tampak lebih akrab. "Agad, kamu jangan khawatirkan Chyra, dia  akan berada dalam keluarga yang baik, Chyra juga bisa suka pada Alder. Kamu fokus saja sama kesehatan kamu, sebentar lagi kan operasi, kamu harus lebih jaga kesehatan ya, sayang."

Ragadh tersenyum mengangguk.

Nana tersenyum mengusap lembut kepada Ragadh.

***

Mobil Alder berhenti di parkiran sekolah yang sudah cukup penuh, sudah menjadi hal yang biasa jika kedatangan mobil Alder mampu menggulirkan semua pandangan gadis-gadis yang melihatnya.

WORTH IT [END]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora