Tok tok tok!
"Ini Radi pah" ucap Radi pada papah
"Ah iya Radi, masuk saja" sahut papah Yang berada di dalam ruangan
Ceklik!
Ia melihat papah yang tengah duduk di sembari menyeruput secangkir kopi
Radi pun berjalan ke arah papah, papah melihat wajah Radi seperti tak biasanya
"Ah, sini Radi"
"Duduk lah"Radi pun mengangguk,
Ia duduk di sofa di ruangan papah,"Em, Ada apa Radi? Kenapa-- raut wajahmu terlihat berbeda dari yang tadi sebelum kamu keluar dari ruangan papah" tanya Papah pada Radi
Radi menghela nafas,
"Maafkan Radi kalo seandainya pertanyaan Radi ini agak sedikit lancang bagi papah"
"Apa papah yang memperkerjakan Boy di kantor papah ini?" Tanya Radi pada papahPapah baru mengingat sesuatu, ia mengingat bahwa Boy juga bekerja di kantornya
Dan ia lupa memberitahukan hal ini kepada Radi, mungkin bagi Radi ini akan seperti sebuah kesalahpahaman
"Ah, Begini Radi"
"Papah-- juga baru mengingat kalo Boy juga bekerja di bawah kepemimpinan papah saat ini""Dulu, sebelum papah bisa sampai seperti ini, Ayah dari Boy selalu membantu papah"
"Maka dari itu, papah membalas Budi dengan memperkejakan Boy disini"
"Karena setelah Boy di penjara waktu memperlakukan Zahra saat itu, ngga ada yang mau menerima Boy untuk bekerja, yang statusnya adalah mantan narapidana" jelas papah pada Radi"Papah harap kamu memahami apa yang papah jelaskan tadi"
"Dan papah juga paham kamu pasti terkejut saat mengetahui Boy ada di kantor papah" tambah papah"Radi sudah berbicara dengan nya" ucap Radi pada papah
Papah menghela nafas lega,
"Syukurlah, papah harap pembicaraan kamu dengan Boy tadi baik-baik saja" ucap papah pada RadiAwalnya memang Radi sempat emosi dengan Boy, amarah Radi seperti tak terhindarkan lagi
Namun setelah itu, Radi mampu menahannya untuk tidak emosi berlebihan
Radi mengangguk mengerti,
"Maafkan Radi pah"
"Tapi-- Radi tadi sedikit emosi""Tapi papah tenang saja, Radi masih bisa menahannya lebih jauh lagi, demi menjaga nama baik papah, perusahaan dan juga menjaga nama baik Zahra" jelas Radi pada papah
Papah mengangguk mengerti, beliau tersenyum,
"Itu-- sudah lebih dari cukup"
"Papah percaya sama kamu" ucap papah pada Radi°°
Sepulang dari perusahaan Welly,
Radi dan papah berjalan melewati anak tangga menuju beranda depan
"Em"
"Papah duluan saja, Radi ingin istirahat sebentar disini , di kursi yang ada di beranda teras depan ini" ucap Radi pada papahPapah mengangguk mengerti,
"Iya"
"Kalo begitu, papah masuk dulu Radi"Radi mengangguk senyum,
"Iya pah"Papah lebih dulu masuk ke dalam rumah,
Terdapat dua kursi di batasi oleh satu meja kecil, ia duduk di salah satu kursi tersebut
Ia menghela nafas,
ia juga memandangi cincin kawin yang masih ia pakai hingga saat ini di salah satu jarinyaTak lama dari itu,
Salah satu mobil kembali terparkir di halaman rumah WellySeseorang keluar dari mobil tersebut, ternyata adalah Zahira dan juga Zahra
Zahira berjalan mendekat ke arah sang ayah, ia langsung mencium tangan Radi
![](https://img.wattpad.com/cover/227060362-288-k69289.jpg)
CZYTASZ
Suamiku Adalah Adik Kelasku
Dla nastolatków" ADA BEBERAPA CHAPTER YANG MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ , DAN KATA-KATA TOXIC (KASAR) , HARAP BIJAK DALAM MEMBACA😉 " seorang anak beranama Raditya Khazari sebagai adik kelas 11 yang ditunjuk Pak Yanto (Guru B.Indonesia) untuk mengik...
-130- SEASON 8 (11)
Zacznij od początku