Radi mengangguk senyum,

Tak lama,
Pintu ruangan tersebut terketuk,

Tok tok tok!
"Permisi tuan, A'Radi"
"Ini Bi Inah" ucap Bi Inah

"Pintunya di buka saja Bi"
"Engga saya kunci" balas papah

Bi Inah mengangguk mengerti,
"Baik tuan"

Beliau membuka pintu tersebut dan mengantarkan 2 cangkir kopi hitam kepada Welly dan Radi

Setelah itu Bi Inah kembali keluar dari ruangan tersebut dan melanjutkan pekerjaannya

"Silahkan Radi"
"Kopi buatan Bi Inah ini sudah papah pastikan, kopi hitam terenak yang Pernah kamu coba" pinta papah pada Radi

Radi mengangguk senyum,
"Begitu ya"
"Kalo gitu-- Radi coba dulu" balas Radi

Papah mengangguk senyum,
"Iya, silahkan"

Radi sedikit menyeruput kopi tersebut, dan ternyata memang benar enak

"Gimana? Enak kan kopi buatan Bi Inah" Tanya papah pada Radi dengan nada bangganya

Radi seperti berpikir,
"Apa papah pernah mencoba racikan kopi Zahra?" Tanya Radi pada papah

Papah mengerutkan keningnya,
"B'buatan Zahra?" Tanya papah pada Radi

Radi mengangguk dengan sedikit senyumnya, ia kembali meletakkan secangkir kopi yang ia seruput tadi di atas meja

"Iya pah"
"Kopi racikan Zahra" balas Radi memastikan

Papah menggeleng,
"Papah-- belum pernah mencicipi kopi racikan Zahra"
"Sama sekali belum pernah" balas papah

Radi menghela nafas,
"Kopi buatan Bu inah ini memang nikmat rasanya"
"Tapi-- kopi buatan Zahra sendiri itu seperti ada rasa tersendiri" jelas Radi

"Kalo boleh tau-- rasa seperti apa yang keluar dari kopi racikan Zahra?" Tanya papah pada Radi

"Rasa penuh cinta" balas Radi

Mendengar hal itu, membuat papah semakin mengerti, bahwa Zahra sudah benar-benar mencintai Radi

"Dibanding kopi racikan Radi sendiri, yang sudah bertahun-tahun berkerja di kedai kopi, Radi malah lebih suka minum kopi buatan dari Zahra dibandingkan kopi buatan Radi sendiri" ucap Radi pada papah

Papah tersenyum,
"Mendengar ceritamu, papah jadi tertarik buat nyoba"
"Apa nanti atau lain waktu bisa papah minta Zahra buatkan kopi itu khusus buat papah?" Tanya papah pada Radi

Radi mengangguk senyum,
"Bisa pah" balas Radi

°°

Sampai dimana perbincangan antara mertua dan menantu tersebut ke arah situasi di kantor sang mertua

"Radi"

"Iya pah?"

"Papah sangat ingin mengenalkan kamu kepada seluruh karyawan papah di kantor"
"Mengenalkan menantu papah yang sudah papah anggap seperti anak sendiri" ucap papah pada Radi

"Ya, papah tau kamu sangat tidak ingin berhubungan dengan pekerjaan kantor"
"Karena kamu sudah memiliki pekerjaan sehari-hari kamu yaitu sebagai pemilik Caffe, kamu ingin lebih dekat dengan keluarga kamu, papah paham dengan apa yang kamu ucapkan waktu itu" tambah papah pada Radi

"Lalu, apa yang papah inginkan dari Radi kali ini?" Tanya Radi pada papah

"Papah hanya menginginkan kamu datang ke kantor papah, hanya itu saja"
"Lalu papah memperkenalkan kamu kepada seluruh karyawan papah" pinta papah pada Radi

Suamiku Adalah Adik KelaskuМесто, где живут истории. Откройте их для себя