Barra menatap Biel. Astaga, iya Darren. Ia baru sadar kalau pria itu memiliki toko kue bersama dengan Calista.

Saat berkuliah, mereka berdua pelan-pelan menjalankan bisnis itu. Awalnya bukan toko kue, tapi baju. Kaos distro, kaos kaki, topi yang sedang digemari banyak orang waktu itu. Tapi sayang, tak berlangsung lama, tokonya sepi.

Tak hanya jualan itu saja. Darren dan Calista juga sempat membuka bisnis thrifting baju. Tapi gagal lagi. Tak sengaja waktu itu sedang membuat kue, cake dari roti tawar diberi buah. Ternyata orang-orang bilang itu enak.

Dari sana semuanya dimulai. Awalnya hanya berjualan di area kampus saja, lalu titip di toko kue biasa. Makin lama makin ramai sehingga keduanya mampu membuka satu toko kue. Variannya juga sekarang banyak. Tapi yang disayangkan, mereka tidak menjual minuman.

"Ntar sekalian di omongin aja pas perjalanan ke acara"

Barra mengangguk. Kalau yang ikut tenant adalah sahabatnya, ia tidak takut rugi. Sepertinya banyak orang juga yang suka kue Darren, itu yang Barra lihat selama ia di Jerman.


🌼🌼🌼

Alisha menginap di apartemen Maudy sehingga hari ini ia akan berangkat bareng bersama Aldo juga. Alisha masih menyempil diantara sepasang kekasih itu.

Maudy sekarang tinggal di apartemen dekat rumah sakit tempatnya bekerja, supaya lebih hemat katanya. Padahal harga sewa apartemen ini tidaklah murah.

Sekarang mereka sedang asik merias diri masing-masing di depan cermin.

"Al enak ngga sih kerja di kantoran gitu?"

Alisha melirik. Pertanyaannya aneh. "Maksud lo?"

"Ya gue ngeliat lo kerja tuh jadi pengen tau. Gue pengen rasain pake blazer, kemeja formal, terus meeting"

Alisha terkekeh. "Lo bosen ya pake baju rumah sakit mulu?"

"Iya anjir. Setiap hari yang dipake warna biru kalo ga hijau. Ngelayanin sama ngedengerin keluhan orang mulu coy"

"Gue malah pengen rasain gimana rasanya kerja di rumah sakit gitu" jawab Alisha.

Ya memang pada dasarnya seseorang tidak akan pernah cukup dan ingin merasakan juga apa yang orang lain rasakan.

"Udah ah lama lo" omel Alisha. Semenjak bekerja, ia ahli merias wajahnya karena sehari-hari menggunakan make up. Berbeda dengan Maudy yang hanya memakai make up tipis-tipis.

"Ini dong alis gue" Maudy meminta tolong.

Alisha membantu sahabatnya itu. Hari ini mereka menggunakan kemeja biasa dan celana biasa juga. Tetapi dari auranya memang Alisha yang terlihat seperti wanita karir.

Aldo sudah menjemput. Angkatan Aldo juga hari ini datang begitupun Kevin, niatnya nanti mereka berempat akan duduk bersama.

Perjalanan ditempuh selama lima puluh menit sehingga mereka telat lima belas menit. Sudah banyak mobil yang terparkir juga banyak orang yang ada di dalam.

Yang pertama kali Alisha kenal wajahnya adalah Gian. Pria itu pun sama tak berubah seperti Nanda. Mereka mengobrol, Aldo sudah bergabung dengan angkatannya.

"Busett ada bapak CEO apa niehhh" cetuk Alisha melihat Gian.

"Yaelah lo juga kan" balas Gian. "Dy gimana lancar?"

"Apanya anjing"

"Busett galak amat mbak"

Alisha tertawa. Ia melihat beberapa orang disini, rata-rata semuanya berubah, kebanyakan dari penampilan.

About Barra 2 [TAMAT]Where stories live. Discover now