.114. ❤️💞 SEASON 7 💞❤️ (5)

Start from the beginning
                                    

Yang itu membuat Zahira sadar dan menoleh ke arah samping, ia terkejut karena tak ada Fahri,

"Aku di belakang mu Ay" tambah Fahri

Zahira pun membalikkan badannya ke arah Fahri,

"Iya? Kok malah berhenti?" Tanya Zahira pada Fahri

Fahri menghela nafas,

"Kamu itu sebenarnya mau kemana? mau ke kantin atau ke kelas?" Tanya Fahri pada Zahira

"Ya Ke kelas lah kak, kantin mah masih lama, nunggu istirahat dulu" balas Zahira

"Iya aku tau"
"Tapi masalahnya, ruangan kelas kamu disini Zahira" ucap Fahri sembari menunjuk ke arah pintu Ruangan kelas Zahira,

Zahira pun menoleh ke pintu kelas di sampingnya,
Tertulis kelas 11 IPS 1, kelas milik Zahira

"Eh, i'iya ya"
"Hehe, maaf aku jadi nge-lag, terlalu fokus ngobrol sih aku nya" ucap Zahira pada Fahri

Fahri pun mengangguk senyum,
"Iya ngga apa-apa" balas Fahri

"Yaudah aku masuk kelas dulu ya" ucap Zahira pada Fahri

Fahri mengangguk dengan sedikit senyumnya,
"Iya"

°°
-Di rumah
08:00

Tepat pukul 8  pagi, Zahra menemui Radi di bar coffe untuk berpamitan menemui dan menjemput Rendi di sekolah

"Yah" panggil Zahra pada Radi

Radi menoleh ke sumber suara tersebut ternyata adalah Zahra,
"Eh, iya Bun"

"Bunda mau ke sekolah Rendi dulu" ucap Zahra pada Radi

Radi pun mengangguk mengerti,
"Mau ayah antar Ndak Bun?"

Zahra menggeleng senyum,
"Ndak usah, bunda pake motor biasanya aja" balas Zahra

Radi pun mengangguk mengerti

Zahra mencium tangan Radi,
"Hati-hati ya"

"Iya"

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsallam"

°°

Sesampainya di sekolah Rendi,
Tepat di saat Rendi istirahat,

Rendi nampak lesu setelah istirahat tiba, ia nampak jelas sekali memanyunkan bibirnya

Zahra pun menghampiri Rendi,

"Lho, anak bunda kok Ndak semangat kayak biasanya"
"Ada apa sayang? Ada teman yang jahilin kamu ya?" Tanya Zahra pada anaknya

Rendi menggeleng cepat,

"Eh, b'bukan ya" ucap Zahra

"Trus, kenapa sayang? Ada apa? Sini cerita sama bunda" tanya Zahra pada Rendi lagi

Rendi mendongakkan wajahnya ke arah sang ibu,

"Bunda" rengek Rendi pada Zahra

"Iya sayang?"

"Mau mainan pesawat-pesawatan"
"Kaya temen Endi" pinta Rendi pada Zahra

Setelah mendengar hal itu, Zahra pun menghela nafas, dan sedikit tersenyum,
"Jadi itu yang buat anak bunda lesu ya?" Tanya Zahra pada Rendi lagi

Rendi mengangguk,

Zahra mengusap2 pipi Rendi,

"Nanti aja ya beli nya"
"Sekarang Rendi makan dulu"
"Kalo Rendi Ndak makan, nanti Rendi lapar loh pas masuk kelas lagi" pinta Zahra pada Rendi

Rendi mengangguk senyum,
"Tapi di beliin loh Bun" ucap Rendi lagi pada Zahra

Zahra mengangguk senyum,
"Iya sayang"
"Bunda janji"

°°

-Bel pulang sekolah,

Tak lama setelah bel pulang sekolah, Rendi pun bergegas menemui sang ibu yang duduk di kursi bersama para ibu-ibu lainnya,

"Bunda janji kan mau beliin Endi pesawat mainan?" Tanya Rendi pada Zahra

Zahra mengangguk senyum,
"Iya, Bunda janji"

"Di mana yang jual? Di depan itu ya?" Tanya Zahra pada Rendi

Rendi mengangguk girang,
"Iya Bun!"
"Ayo Bun, ikut Endi!" Pinta Rendi pada Zahra

Zahra pun mengangguk mengerti,

Setelah itu Rendi menarik tangan Zahra menemui penjual pesawat mainan di dekat sekolah Rendi

Terdapat banyak sekali mainan anak-anak, namun Rendi hanya tertarik pada mainan pesawat

"Pak"

"Iya Bu?"
"Silahkan dipilih mainan buat anaknya" ucap penjual tersebut pada Rendi

"Yang ini"
"Berapa pak harganya?" Tanya Zahra pada penjual mainan tersebut

"Oh yang itu 15000 aja buk" balas penjual tersebut

Zahra pun mengangguk,

"Ini pak" ucap Zahra sembari memberikan uang 15 ribu

"Iya Buk, makasih"

"Iya pak, sama-sama"

Zahra pun mengalihkan pandangannya ke arah Rendi
"Gimana pesawat mainannya?"
"Bagus Ndak?" Tanya Zahra pada Rendi

Rendi mengangguk girang,
"Hehe, Bagus bun!"
"Endi suka!"

Zahra mengangguk senyum,
"Yaudah, habis ini kita langsung pulang ya"
"Soalnya Ada temen bunda yang pesan hijab sama bunda" jelas Zahra pada Rendi

Rendi mengangguk senyum,
"Iya Bunda"

°°

Sesampainya di rumah,
Zahra langsung menuju ke toko hijab Miliknya lewat pintu depan tokonya

Sementara itu Rendi berjalan menuju sang ayah yang ada di bar coffe,

"Ayah!"
"Ayah!" Seru Rendi pada Sang ayah

Radi mencari sumber suara tersebut ternyata adalah anaknya, Rendi,
"Rendi" ucap Radi

Setelah mendekat ke arah sang ayah, Rendi pun memperlihatkan pesawat mainan barunya kepada sang ayah,
"Ayah, Endi punya pesawat bagus!"
"Nih lihat" ucap Rendi pada ayahnya

"Wus!"
"Wus!"
"Ciiitt!! Wuss!!" Ucap Rendi sembari memainkan pesawat barunya

Radi yang melihat tingkah gemas anaknya pun sedikit terkekeh,

Rendi pun kesal,
"Ayah kok ketawa?"
"Memangnya pesawat mainan ini lucu ya?" Tanya Rendi pada ayahnya

Radi pun mengusap-usap rambut Rendi,
"Bagus kok"
"Siapa yang beliin?"
"Bunda ya?" Tanya Radi pada Rendi

Rendi mengangguk senyum,
"Iya, hehe"

Radi pun mengangguk mengerti,
"Yasudah, masuk dulu ya, ganti baju, setelah itu Rendi boleh main pesawat-pesawatan lagi" ucap Radi pada Rendi

Rendi mengangguk mengerti,
"Baik ayah"

°°

Next
Ada komentar?

"HAI TEMAN-TEMAN, AUTHOR BARU SAJA BUAT CERITA BARU YANG BERJUDUL, SETANGKAI BUNGA UNTUK FARA"

SESEORANG YANG DIAM-DIAM MENYUKAI ADIK DARI SAHABATNYA

SESEORANG YANG DIAM-DIAM MENYUKAI ADIK DARI SAHABATNYA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Suamiku Adalah Adik KelaskuWhere stories live. Discover now