Yang itu membuat Zahira sadar dan menoleh ke arah samping, ia terkejut karena tak ada Fahri,
"Aku di belakang mu Ay" tambah Fahri
Zahira pun membalikkan badannya ke arah Fahri,
"Iya? Kok malah berhenti?" Tanya Zahira pada Fahri
Fahri menghela nafas,
"Kamu itu sebenarnya mau kemana? mau ke kantin atau ke kelas?" Tanya Fahri pada Zahira
"Ya Ke kelas lah kak, kantin mah masih lama, nunggu istirahat dulu" balas Zahira
"Iya aku tau"
"Tapi masalahnya, ruangan kelas kamu disini Zahira" ucap Fahri sembari menunjuk ke arah pintu Ruangan kelas Zahira,Zahira pun menoleh ke pintu kelas di sampingnya,
Tertulis kelas 11 IPS 1, kelas milik Zahira"Eh, i'iya ya"
"Hehe, maaf aku jadi nge-lag, terlalu fokus ngobrol sih aku nya" ucap Zahira pada FahriFahri pun mengangguk senyum,
"Iya ngga apa-apa" balas Fahri"Yaudah aku masuk kelas dulu ya" ucap Zahira pada Fahri
Fahri mengangguk dengan sedikit senyumnya,
"Iya"°°
-Di rumah
08:00Tepat pukul 8 pagi, Zahra menemui Radi di bar coffe untuk berpamitan menemui dan menjemput Rendi di sekolah
"Yah" panggil Zahra pada Radi
Radi menoleh ke sumber suara tersebut ternyata adalah Zahra,
"Eh, iya Bun""Bunda mau ke sekolah Rendi dulu" ucap Zahra pada Radi
Radi pun mengangguk mengerti,
"Mau ayah antar Ndak Bun?"Zahra menggeleng senyum,
"Ndak usah, bunda pake motor biasanya aja" balas ZahraRadi pun mengangguk mengerti
Zahra mencium tangan Radi,
"Hati-hati ya""Iya"
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumsallam"
°°
Sesampainya di sekolah Rendi,
Tepat di saat Rendi istirahat,Rendi nampak lesu setelah istirahat tiba, ia nampak jelas sekali memanyunkan bibirnya
Zahra pun menghampiri Rendi,
"Lho, anak bunda kok Ndak semangat kayak biasanya"
"Ada apa sayang? Ada teman yang jahilin kamu ya?" Tanya Zahra pada anaknyaRendi menggeleng cepat,
"Eh, b'bukan ya" ucap Zahra
"Trus, kenapa sayang? Ada apa? Sini cerita sama bunda" tanya Zahra pada Rendi lagi
Rendi mendongakkan wajahnya ke arah sang ibu,
"Bunda" rengek Rendi pada Zahra
"Iya sayang?"
"Mau mainan pesawat-pesawatan"
"Kaya temen Endi" pinta Rendi pada ZahraSetelah mendengar hal itu, Zahra pun menghela nafas, dan sedikit tersenyum,
"Jadi itu yang buat anak bunda lesu ya?" Tanya Zahra pada Rendi lagiRendi mengangguk,
Zahra mengusap2 pipi Rendi,
"Nanti aja ya beli nya"
"Sekarang Rendi makan dulu"
"Kalo Rendi Ndak makan, nanti Rendi lapar loh pas masuk kelas lagi" pinta Zahra pada RendiRendi mengangguk senyum,
"Tapi di beliin loh Bun" ucap Rendi lagi pada ZahraZahra mengangguk senyum,
"Iya sayang"
"Bunda janji"°°
-Bel pulang sekolah,
Tak lama setelah bel pulang sekolah, Rendi pun bergegas menemui sang ibu yang duduk di kursi bersama para ibu-ibu lainnya,
"Bunda janji kan mau beliin Endi pesawat mainan?" Tanya Rendi pada Zahra
Zahra mengangguk senyum,
"Iya, Bunda janji""Di mana yang jual? Di depan itu ya?" Tanya Zahra pada Rendi
Rendi mengangguk girang,
"Iya Bun!"
"Ayo Bun, ikut Endi!" Pinta Rendi pada ZahraZahra pun mengangguk mengerti,
Setelah itu Rendi menarik tangan Zahra menemui penjual pesawat mainan di dekat sekolah Rendi
Terdapat banyak sekali mainan anak-anak, namun Rendi hanya tertarik pada mainan pesawat
"Pak"
"Iya Bu?"
"Silahkan dipilih mainan buat anaknya" ucap penjual tersebut pada Rendi"Yang ini"
"Berapa pak harganya?" Tanya Zahra pada penjual mainan tersebut"Oh yang itu 15000 aja buk" balas penjual tersebut
Zahra pun mengangguk,
"Ini pak" ucap Zahra sembari memberikan uang 15 ribu
"Iya Buk, makasih"
"Iya pak, sama-sama"
Zahra pun mengalihkan pandangannya ke arah Rendi
"Gimana pesawat mainannya?"
"Bagus Ndak?" Tanya Zahra pada RendiRendi mengangguk girang,
"Hehe, Bagus bun!"
"Endi suka!"Zahra mengangguk senyum,
"Yaudah, habis ini kita langsung pulang ya"
"Soalnya Ada temen bunda yang pesan hijab sama bunda" jelas Zahra pada RendiRendi mengangguk senyum,
"Iya Bunda"°°
Sesampainya di rumah,
Zahra langsung menuju ke toko hijab Miliknya lewat pintu depan tokonyaSementara itu Rendi berjalan menuju sang ayah yang ada di bar coffe,
"Ayah!"
"Ayah!" Seru Rendi pada Sang ayahRadi mencari sumber suara tersebut ternyata adalah anaknya, Rendi,
"Rendi" ucap RadiSetelah mendekat ke arah sang ayah, Rendi pun memperlihatkan pesawat mainan barunya kepada sang ayah,
"Ayah, Endi punya pesawat bagus!"
"Nih lihat" ucap Rendi pada ayahnya"Wus!"
"Wus!"
"Ciiitt!! Wuss!!" Ucap Rendi sembari memainkan pesawat barunyaRadi yang melihat tingkah gemas anaknya pun sedikit terkekeh,
Rendi pun kesal,
"Ayah kok ketawa?"
"Memangnya pesawat mainan ini lucu ya?" Tanya Rendi pada ayahnyaRadi pun mengusap-usap rambut Rendi,
"Bagus kok"
"Siapa yang beliin?"
"Bunda ya?" Tanya Radi pada RendiRendi mengangguk senyum,
"Iya, hehe"Radi pun mengangguk mengerti,
"Yasudah, masuk dulu ya, ganti baju, setelah itu Rendi boleh main pesawat-pesawatan lagi" ucap Radi pada RendiRendi mengangguk mengerti,
"Baik ayah"°°
Next
Ada komentar?"HAI TEMAN-TEMAN, AUTHOR BARU SAJA BUAT CERITA BARU YANG BERJUDUL, SETANGKAI BUNGA UNTUK FARA"
SESEORANG YANG DIAM-DIAM MENYUKAI ADIK DARI SAHABATNYA
YOU ARE READING
Suamiku Adalah Adik Kelasku
Teen Fiction" ADA BEBERAPA CHAPTER YANG MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ , DAN KATA-KATA TOXIC (KASAR) , HARAP BIJAK DALAM MEMBACA😉 " seorang anak beranama Raditya Khazari sebagai adik kelas 11 yang ditunjuk Pak Yanto (Guru B.Indonesia) untuk mengik...
.114. ❤️💞 SEASON 7 💞❤️ (5)
Start from the beginning