Spesial Chapter!

7.4K 731 89
                                    

Oke guys, sesuai judul bab.
Chapter ini akan aku tarik kembali setelah PO selesai

✨✨✨

Nafas laki-laki berusia 18 tahun itu tidak tenang. Ekor matanya selalu melirik sahabat laki-lakinya yang terus menatapnya penuh selidik.

"Ck," decaknya pelan.

"Gugup banget lo. Belum juga gue tanyain."

Zergio Fahreza Raveenzy. Laki-laki yang merupakan sahabat dekat dari sosok laki-laki yang tampak gelisah itu, Rafandra Ganendra.

Zergio mendengus pelan. "Gak tau gue. Selera kita kok mukanya sama persis," gumamnya dengan wajah datar. Tapi sejujurnya, otaknya itu berpikir keras.

Rafa mendengus. "Gue udah lama. Lo baru---"

Zergio menyeringai saat Rafa cepat-cepat menghentikan ucapannya. Tersadar akan pengakuan yang ia lakukan secara tak langsung itu.

"Bisa-bisanya lo gak ada cerita sama anak inti. Fano pasti----"

Brak!

"RAPA ANJAYANI ASTAGHFIRULLAH BANGSAT YA DUNYAAAAAA NURJANAAA!"

Kepala Rafa dan Zergio serempak menoleh sepenuhnya ke arah pintu markas yang dibuka kasar oleh--siapa lagi jika bukan si rusuh Fano.

Tapi bukan itu yang membuat Rafa langsung bergerak cepat berdiri tegap dengan tubuh menegang. Ia bereaksi seperti itu saat melihat kehadiran seorang gadis yang tangan kanan dan kirinya dipegang oleh dua teman lucknutnya yang lain. Bryan dan Azka.

"Nih, tersangkanya!" Bryan menggiring gadis itu sedikit ke depan hingga jarak Rafa dengan gadis itu menipis.

"Mirip bu bos mukanya, Raf." Rafa mengabaikan celetukan Azka yang tiba-tiba nemplok di sampingnya. Si Kepo nya Antranos inti, Azka Pratama.

"Udah official nih, Raf? Lambe turah nya SMA Praba ngepost foto lu ama ini cewek cantek. Mana lagi cipokan kan pasti? Hayo ngaku!!" Bryan menyenggol lengan gadis yang sedari tadi diam dengan wajah juteknya.

"Ck diem, Bry! Gue masih mode marah plus mau ngomel-ngomel! Lo jan ganggu napa?!" celetuk Fano tiba-tiba.

"Kek cewek aja lu!"

Zergio hanya mendengus melihat perdebatan ketiga temannya itu. Ia melirik Rafa yang malah hanya diam mematung dengan mata yang tak lepas dari gadis di hadapannya.

'Kek gini ya tampilan gue sama Rafa kalo sama cewek masing-masing? Kek orang bego anjir!' Zergio mendengus kasar. Menggeleng kepala pelan, Ia langsung berjalan pergi.

"Lo bertiga ikut gue!" paksa Zergio saat melihat Fano yang akan kembali nyerocos.

"Tapi, Gi-- ehehe. Iya ini jalan, Bos!" Fano langsung menyeret tangan Azka saat Zergio meliriknya bengis.

Sebelum benar-benar keluar, Zergio sempat melirik Rafa sekali lagi. Pikirannya masih memikirkan tampilan mereka jika di depan perempuan yang mereka bucini, tampak sangat membegokan, pikirnya.

Di saat teman-teman Rafa pergi, Gadis cantik yang sedari tadi diam dengan tampak juteknya itu, ekspresinya langsung berubah hanya dalam sedetik. Tidak ada lagi raut wajah jutek, hanya datar tanpa arti.

Tentang RaSa |• [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang