RaSa |• 48

12.6K 1.9K 893
                                    

Siapa yang masih setia nungguin?
Dari prolog sampai di chapter ini...
Wkwk


Oke, Happy Reading ❤️

•••

Tak ada perubahan dalam hubungan Rafa dan Sasa.

Hari-hari berlalu, dan Sasa tidak pernah pulang ke Apartemen. Membiarkan suaminya sendirian di sana.

Sasa? Gadis itu melarikan diri ke Villa. Tempat mereka memadu kasih sebelum masalah berat ini menimpa.

Setelah berhari-hari menenangkan diri di sana. Sasa akhirnya kembali pulang. Ya, kali ini Sasa berniat ke Apartmennya bersama Rafa.

Tanpa Sasa ketahui, hari ini ada berita menghebohkan tentang dirinya.

Baru saja mobilnya terparkir di basement gedung, ponselnya berdering keras. Melirik si penelpon, ternyata nomor tak dikenal. Tapi Sasa langsung mengangkatnya tanpa ragu.

"Hal---"

"Gak tau diri ya Lo?"

Sasa mengernyit saat mendengar suara yang cukup familiar. "Lo siapa?" tanya Sasa to the point.

"Cih! Gue Natya. Asal Lo tau, gara-gara perbuatan menjijikan Lo itu, Lo bener-bener bikin malu tau nggak?"

Sasa semakin mengernyit. Meskipun kaget saat tau jika Natya lah yang menelponnya. Entah dari mana Natya mendapatkan nomor ponselnya.

"Apa-apaan sih Lo? Tiba-tiba nelfon, ngomong gak jelas."

Natya terdengar tertawa di seberang. "Gak cuma gak tau malu, tapi Lo juga gak tau diri. Gara-gara skandal Lo sama cowok yang udah punya calon istri, atau lebih tepatnya Lo pelakor. Gue ikut kena imbasnya. Yang tau kalo gue sodara tiri sama Lo, malah mikir gue sama kaya Lo! Temen-temen gue ngejauh bangsat!" seru Natya emosi.

Sasa semakin tak mengerti. Kesal juga atas omongan Natya. Memang banyak yang tau jika mereka saudari tiri. Karena sebenarnya putri Pratama Zevallo yang lebih dulu ditau publik adalah Natya, barulah Sasa dan Ghea.

"Gue gak ada urus---"

"Ngerebut tunangan sahabat lagi. Gak punya perasaan emang. Kata yang cocok buat Lo, mau denger?"

Natya terkekeh sinis di seberang sana sebelum berteriak keras dengan penuh emosi.

"LO PERUSAK ANJING!! PEREBUT GAK TAU DIRI!"

Tangan Sasa terkepal. Matanya menatap tajam ke depan.

"Bacot." Hanya itu tanggapan Sasa sebelum memutuskan sambungan telepon sepihak.

Wanita itu memilih segera bergerak untuk ke unit Apartemennya. Tubuhnya benar-benar letih, dan ia memilih melupakan kejadian dengan Natya barusan. Meskipun pikirannya bertanya-tanya maksud dari kemarahan Natya padanya.

Setelah memasukkan sandi apartemen, Sasa langsung masuk ke dalam. Lagi-lagi hanya kekosongan yang ia dapat. Mungkin suaminya masih tinggal di Mansion. Lagipula pria itu memang tidak berniat pulang ke sini kan?

Ting!

Sasa beralih melirik ponselnya yang baru saja berdenting. Tertera nama Syela sebagai seseorang yang mengiriminya pesan.

Mendengus pelan, Sasa mendudukkan bokongnya ke kursi sofa dan membaca isi pesan dari Syela. Gadis itu mengirimkan sebuah foto.

_____

Tentang RaSa |• [TERBIT]Where stories live. Discover now