RaSa |• 46

11.1K 1.8K 858
                                    

Sedang negatif thinking dengan cerita sendiri 😌

Happy Reading

•••

Hubungan Rafa dan Sasa merenggang seiring berjalannya waktu. Rafa tidak pernah pulang ke Apartemen. Hal itu juga yang membuat Sasa dilanda kekhawatiran. Tapi jujur saja, hanya sehari Sasa menetap di Apartemen, selebihnya ia lebih banyak menginap di rumah Alexa atau di Apartemen Nanda.

Berkali-kali Sasa menghubungi nomor Rafa, tapi nomor pria itu tidak aktif. Dan hari ini, Sasa ingin menemui Rafa di kantor pria itu. Karena tidak mungkin jika Sasa mendatangi Mansion Ganendra.

Menelpon Bunda Dela juga Sasa tidak lakukan. Karena mertuanya itu tengah ke luar negeri bersama Neal. Entah ada urusan apa dan kemana mereka pergi, Sasa juga tidak tau. Itu saja ia tau dari Ghea. Saudarinya itu benar-benar membantu dalam hal informasi. Karena Zergio selalu mengatakan masalah ataupun rahasianya pada Ghea, dan Ghea selalu memberitahu Sasa jika itu menyangkut tentang Rafa dan Sasa. Hanya saja tidak semua rahasia Rafa dan Sasa, ditau oleh kedua pasangan yang telah memiliki dua anak itu.

Mobil Sasa telah terparkir di basement. Ia harus hati-hati dalam bertindak. Rafa maupun Sasa termasuk di kenal banyak orang. Karena prestasi mereka yang sukses di usia muda. Jadi akan sedikit mengundang gosip jika Sasa tiba-tiba datang ke kantor Rafa.

Sasa menelfon Dion. Karena jika menghubungi nomor Rafa, Sasa tau jika itu percuma. Nomor Rafa tidak aktif. Entah apa yang sebenarnya terjadi pada Rafa, Sasa tidak tahu.

"Halo?" Lamunan Sasa langsung buyar saat Dion rupanya telah mengangkat teleponnya.

"Em. Rafa mana?" tanya Sasa to the point.

Cukup lama hening yang membuat Sasa mengernyit sekaligus kesal. Terlebih ketika Dion akhirnya membalas dan malah bertanya dengan lugunya. "Maaf, ini dengan siapa?"

"Anj-- Dion! Ini gue Sasa!" pekik Sasa kesal bercampur gemas dengan pria itu.

Berbeda dengan Dion yang gelagapan di seberang sana karena bertindak tak sopan pada istri atasannya. "A-ah nona Sasa. M-maaf, saya tidak tau," ucap Dion takut-takut.

Sasa menghela nafas pelan. Lagipula ini bukan sepenuhnya salah Dion. Sasa belum lama menggunakan nomor barunya, dan yang sudah tau hanya teman-temannya saja. Sedangkan Rafa dan Dion masih belum, karena Rafa yang tak pernah bisa dihubungi serta Dion yang memang juga sibuk. Ah, Syela juga tidak tau. Lagipula, nomor baru Sasa hanya diperuntukkan untuk menghubungi teman dekatnya saja, garis bawahi yang tau hubungannya dengan Rafa.

"Lo di mana? Rafa mana? Gue di basement kantor," ucap Sasa mengalihkan.

Terdengar gebrakan keras dari seberang membuat Sasa sedikit berjengit.

"NONA DI BASEMENT?!" teriakan menggelegar dari Dion membuat Sasa harus mengelus dada sabar. Berbicara dengan Dion benar-benar membutuhkan kesabaran ekstra.

"Skali lagi Lo teriak, gue buang lo dari Rooftop gedung ini," desis Sasa tajam. Seketika Dion diam, dan berkali-kali menggumamkan kata 'maaf' dengan suara yang amat pelan. Takut istri atasannya itu mengamuk lagi.

"Jawab gue Dion! Si Rafa ke mana?!" desak Sasa yang mulai malas berbasa-basi.

"Tuan Rafa tidak ke kantor hari ini Nona. Dia ada urusan, gak tau apa," jawab Dion cepat.

"Jangan bohongin gue! Urusan apa?! Dia gak pernah pulang. Rafa gak nyariin gue apa?!"

Dion hanya bisa menelan salivanya susah payah. 'M-mana saya tau? Saya bukan kolornya Tuan Rafa yang selalu nempel setiap saat,' batin Dion mendramatisir.

Tentang RaSa |• [TERBIT]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें