RaSa |• 6

20.5K 2.1K 596
                                    

Hay!

Sebelumnya, gimana kegaiatan kalian hari ini?

Capek gak? Seneng gak? Sedih gak? Atau apa? wkwk

Semoga baca up hari ini bisa buat kalian tersenyum atau emosi juga gapapa wkwk:)

Happy Reading❤️

_____

Ketika tamu undangan sudah banyak yang pulang, Sasa bersama teman-temannya masih di mansion keluarga Angga.

Mereka duduk melingkar, kali ini model meja nya bundar, jadi jarak Sasa yang tengah duduk berhadapan dengan Rafa sangatlah jauh.

Tapi tidak semua yang masih menetap, karena Zergio, Ghea, Fano, Claretta, Zain, serta Alina harus pulang duluan. Mereka tidak bisa lama-lama meninggalkan anak-anak mereka.

"Lain kali ke rumah ya, Sasa?" bisik Ghea ketika memeluk Sasa untuk berpamitan.

Sasa mengangguk dengan senyum di wajahnya. "Pasti."

"Ghea dukung Sasa kok. Jangan nyerah," ucap Ghea lagi.

Sasa melambaikan tangannya singkat ketika teman-temannya sudah pergi. Menyisahkan dirinya, Nanda, Azka, Angga, Riana, Bryan, Alexa, Agra, Vela, Rafa, dan Syela.

Di atas meja mereka terdapat sebuah botol. Mereka ingin memainkan sebuah game. Mungkin semacam truth or dare, tapi hanya berupa pertanyaan saja. Tidak akan ada tantangan.

"Pas nih, berpasangan."

Mereka semua langsung melirik Bryan yang baru saja menyeletuk.

"Berpasangan gundulmu. Gue gak ada," sahut Nanda dengan wajah flat.

Sontak gadis itu ditertawai. Memang tinggal Nanda yang tidak memiliki pasangan di sana.

Rafa dan Syela, Angga dan Riana, Agra dan Vela, Bryan dan Alexa, serta Azka dan Sasa. Sedangkan Nanda? Ia hanya duduk diam di samping kanan Sasa.

"Gue gak ikutan. Anggep aja gue saksi," ucap Nanda lagi dengan tampang meyakinkan.

Vela yang duduk di samping kanan Nanda hanya menepuk-nepuk bahu gadis itu seolah menguatkan. Memang mereka akan bermain game seputar pasangan, jadi yang terkena tunjukan ujung botol harus menjawab pertanyaan bersama pasangannya.

Awal-awal ujung botol itu lebih sering menunjuk pasangan Angga dan Riana, kemudian Agra dan Vela. Sedangkan sekarang botol itu menunjuk Bryan dan Alexa.

"Jawab nih!! Si Bryan berapa kali nyipok lo?!" Azka bertanya blak-blakan dengan sangat semangat.

"Babi!" Umpat Angga yang duduk tak jauh dari temannya itu.

Bryan melirik Azka sinis. Memang, sedari tadi pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan agak vulgar. Bukan agak lagi sepertinya.

Katanya mereka sudah dewasa, jadi lebih seru jika pembahasan atau pertanyaannya lebih berbau dewasa. Kata Alexa sih.

"Perlu gitu dijawab? Kalo ketemu berdua ya nyosor lah," celetuk Bryan santai.

"Gak ada akhlak," komentar Nanda dengan wajah memerah.

Kenapa dia terjebak di tengah-tengah orang-orang seperti ini? Dia kan jomblo! Gak ada pasangannya!!

"Asal gak nyoblos lah," sahut Angga dengan wajah sok serius.

Entah seheboh apa Azka saat ini. Jika saja ada Fano, mungkin mereka yang paling heboh tertawa ngakak.

"Lanjut ah!" Ketus Alexa kembali memutar botol yang ada di atas meja.

Tentang RaSa |• [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang