RaSa |• 47

12.4K 1.8K 857
                                    

Up karna vote & komenannya di chapter sebelumnya, sangat memuaskan wkwkwk

Happy Reading ❤️

•••

"Papa?"

Tubuh Rafa maupun Sasa sama-sama terdiam membeku. Isak tangis Sasa pun dihentikan secara paksa oleh wanita itu sendiri.

Perlahan Sasa melepaskan pelukan mereka yang sejujurnya enggan dilepaskan oleh Rafa. Wanita itu mendongak untuk menatap Rafa yang kini menundukkan kepalanya dengan mata terpejam, serta tangannya yang terkepal.

Sasa segera menggeser tubuh Rafa paksa ke samping untuk melihat seseorang di belakang tubuh suaminya.

Mata Sasa membulat saat melihat seorang anak laki-laki tengah menatap aneh ke arahnya. Anak laki-laki yang bisa Sasa tebak seusia Zegran, keponakannya.

"Rafa," gumam Sasa lirih. Wanita itu terus menatap anak laki-laki di depannya yang kini berjalan mendekat.

"Who is her, dad?" Anak itu bertanya menggunakan bahasa Inggris dengan fasih.

Matanya melirik punggung Rafa serta wajah Sasa bergantian. Di tangannya terdapat ponsel yang Sasa tebak merupakan milik Rafa.

"Mirip," lirih Sasa memandang intens setiap inci wajah anak laki-laki itu. Berbagai pemikiran negatif mulai memenuhi kepalanya.

"Dia alasan kamu gak bisa terlepas dari Syela?" Pertanyaan penuh tuduhan itu membuat Rafa mau tak mau akhirnya berbalik.

Rafa menghampiri anak laki-laki yang datang bersamanya itu dengan tenang. Kemudian berjongkok di depannya.

"Tunggu Papa di luar," ucap Rafa pada anak laki-laki itu.

"Oke. Jangan lama-lama. Noah mau ke Zoo," ucap anak itu sebelum berjalan pergi dari sana.

Sebelum benar-benar pergi, anak bernama Noah itu menoleh dan menatap wajah Sasa lamat-lamat. Melihat wajah wanita itu yang telah basah akan air mata. Tapi tidak ada niat untuk menyapa, ia hanya mengamati wajah wanita itu dan menyimpannya dalam ingatannya.

Begitu Noah telah pergi dari jangkauan mata, Sasa langsung bergerak mencengkram jas Rafa dengan kasar.

"Ini maksudnya apa?! Jangan bilang anak itu anak kamu?!" seru Sasa dengan emosi menggebu.

Rafa menggenggam jari jemari Sasa dengan lembut. Kemudian membawa wanita itu ke dalam pelukannya. Namun, Sasa berontak keras.

"GAK USAH MELUK-MELUK!" teriak Sasa di depan wajah Rafa.

Wanita itu menjauh dan memandang Rafa seolah jijik. Tadinya ia mempertanyakan kenapa bisa kepercayaannya masih ada untuk Rafa, tapi setelah melihat wajah anak itu dari dekat, rasa benci perlahan muncul dalam dirinya.

Memikirkan jika anak bernama Noah itu adalah anak dari Rafa dan Syela.

Rafa mengatupkan rahangnya keras. Membuang tatapannya ke lain arah. Asal tidak memandang wajah Sasa yang bisa membuatnya lepas kendali.

"Gak bisa jawab heh? Jadi selama ini lo bohongin gue?!"

Rafa langsung menoleh saat Sasa mengubah gaya bicaranya. Tatapan keduanya bertemu. Sasa yang berang dan Rafa yang tak bisa ditebak.

"Syela---"

"JANGAN SEBUT NAMA DIA!" teriak Sasa emosi. Nafasnya terengah. "Anak itu mirip banget sama kamu! Mau ngelak? Huh? Jangan bilang kamu udah hamilin---"

Tentang RaSa |• [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang