Tentang RaSa |• [TERBIT]

RaSa |• 34

Selamat malam!

Oh ya, Dirgahayu buat Indonesia yang ke 76🇮🇩

Malam ini gak double up. Tapi ZegLyn juga up, jadi bisa dibilang spesial ya wkwk...

Okeh..

Happy Reading ❤️

•••

Kamu nginep sama Nanda dulu ya?
Bunda nyuruh aku nginep di sini

Rafa menatap datar, isi pesan yang baru saja ia kirimkan untuk Sasa.

Saat ini Rafa berada di dalam kamarnya. Dengan memeluk pigura foto yang merupakan fotonya bersama Sasa.

Kening Rafa mengerut. Pembicaraannya dengan Neal berakhir begitu saja. Karena Rafa langsung meninggalkan ruangan sang ayah.

Pria itu merasa terguncang. Akibat dari euforia yang ia rasakan setelah bertemu Sasa, Rafa melupakan kejadian beberapa tahun lalu.

"Gue harus gimana?" gumam Rafa dengan mata terpejam.

Ting!

Mata Rafa langsung terbuka saat ponselnya berdenting. Ia segera mengecek dan mendapatkan jika pesannya telah dibalas oleh Sasa.

Wife<3
Oke. Jangan deket-deket Syela ya!

Bayang-bayang wajah Sasa yang tampak riang, membuat kepala Rafa semakin berdenyut hebat. Rafa tertekan, dan ia tidak berniat memberitahu Sasa masalahnya dan membuat wanitanya terbebani.

Rafa tau ia salah karena menyembunyikan hal ini. Tapi, jika Sasa tau.... Apa wanita itu akan meninggalkannya? Janji lain Rafa pada seseorang, tidak bisa ia lupakan begitu saja.

Rafa tidak membalas pesan Sasa. Ia malah menghubungi nomor Zergio.

"Hm?"

"Lo di mana?"

"Rumah. Napa?"

"Gue mau ketemu."

"Ck. Lagi kelonan ini. Ganggu aj--"

"Kak Gio ih! Kak Rafa ke sini aja. Nanti ngomong di ruang kerja kak Gio." Rafa tersenyum kecil mendengar Ghea memotong ucapan Zergio.

"Gue ke sana sekarang."

Tut Tut!

Rafa meraih kunci mobil serta jaketnya dan segera keluar kamar setelah menyimpan pigura foto yang sedari tadi ia peluk itu ke atas nakas dengan hati-hati.

Begitu langkah Rafa hampir mencapai tangga, Syela tiba-tiba datang dan memanggilnya.

"Kak Rafa mau ke mana? Gak nginep?"

Langkah Rafa terhenti. Ia menoleh ke arah Syela tanpa berniat membalikkan tubuhnya.

"Ada urusan," balas Rafa singkat.