RaSa |• 30

15.3K 1.8K 304
                                    

Hay! Selamat malam!
Gimana kabarnya hari ini?

Jangan lupa vote & coment!

Happy reading 😍

•••

Pagi-pagi sekali, Sasa sudah bangun lebih dulu dan kini tengah berkutat di dapur. Ia tentu masih ingat jika sekarang statusnya telah menjadi seorang istri.

Sedangkan Rafa masih bergelung dalam selimut setelah aktifitas panas mereka semalam. Tentu saja, setelah tau selangkangan Sasa tidak nyeri lagi, Rafa langsung beraksi.

Hari ini mereka juga mulai bekerja. Sedangkan ke panti asuhan, mereka akan ke sana nanti sore.

Saat ini Sasa hanya mengenakan kaos kebesaran yang hanya mencapai pertengahan pahanya. Ia tidak mengenakan bra di baliknya, hanya celana dalam. Rambutnya pun ia cepol asal, agar tidak mengganggu aktifitasnya.

Sarapan pagi ini Sasa memilih membuat nasi goreng saja. Sederhana dan tidak melelahkan, karena sejujurnya tubuhnya masih pegal-pegal.

Begitu ia meniriskan hasil masakannya, tiba-tiba Rafa datang dan berjalan santai dengan tanpa atasan. Kemudian melingkarkan tangannya di pinggang wanita itu dan memeluknya erat dari belakang.

Kecupan-kecupan ia daratkan di leher dan tengkuk Sasa. Sedangkan tangannya yang berada di depan Sasa ia gerakkan pelan. Mengelus perut rata itu.

"Kangen," bisik Rafa yang teredam.

"Aku cuma ke dapur padahal," cibir Sasa geleng-geleng kepala.

Sasa bergerak melepaskan pelukan Rafa agar ia bisa membawa hasil masakannya ke meja. Rafa pun mengekor, dan ketika sampai di meja makan, Rafa duduk duluan dan cepat-cepat menarik tangan Sasa agar duduk di atas pangkuannya.

Sasa hanya menurut. Ia bahkan bergerak semakin menyamankan duduknya yang tengah dalam posisi menyamping.

"Kenapa?" tanya Sasa sambil mengelus rambut Rafa yang kini menenggelamkan wajahnya di dada sang istri.

"Gak usah kerja hari ini ya?"

Sasa merengut. "Gak ada ya. Aku udah lama gak masuk ke butik," tolak Sasa mentah-mentah.

Rafa mendengus. Ia semakin mengeratkan pelukannya di pinggang istrinya itu.

"Kenapa belum mandi?" tanya Sasa lagi. Merasa jika Rafa tak akan menyahuti ucapannya barusan.

Rafa menggelengkan kepalanya tanpa membuka suara. Ia menutup rapat mulutnya dan memilih mengecup leher sang istri.

"Mau mandi apa makan dulu?" tanya Sasa pada akhirnya.

Meskipun Sasa juga bekerja, tapi ia akan bersiap setelah selesai mengurus Rafa. Ini akan menjadi rutinitas nya tiap hari setelah menikah.

"Makan aja," jawab Rafa datar.

Sasa melepaskan pelukan Rafa agar ia bisa beranjak dari pangkuan pria itu. Meskipun awalnya menolak, tapi akhirnya Rafa mengalah dengan tangannya tetap melingkar di pinggang Sasa meskipun ia tengah duduk dan istrinya tengah berdiri.

"Suapin ya?" Sasa menunduk begitu Rafa berucap.

Wajah Rafa tetap datar. Tapi sorot matanya terlihat penuh harap. Mau tak mau Sasa menuruti.

Rafa kembali membawa Sasa agar duduk di atas pangkuannya. Kemudian membiarkan Sasa menyuapi dirinya sendiri dan juga Rafa secara bergantian. Terus seperti itu hingga makanan di piring mereka tandas tak tersisa.

Tentang RaSa |• [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang