RaSa |• 37

10.7K 1.6K 456
                                    

Hay Hay!
Gimana kabarnya?

Masih semangat? Harus iya wkwk

Jangan lupa vote & coment...

Happy Reading ♥️

•••

Awkward.

Itulah suasana yang menggambarkan kondisi ketiga manusia di dalam mobil.

Sasa yang harus rela tempat duduknya diambil Syela. Karena gadis itu langsung masuk ke kursi penumpang depan, membiarkan Sasa duduk di kursi belakang.

Sasa bahkan beberapa kali melemparkan pandangan pada suaminya jika ia baik-baik Saja. Karena Rafa terus meliriknya dengan wajah datar namun sorot matanya terlihat sangat khawatir dan merasa bersalah.

Seharusnya, jarak Mall ZeRav dengan Apartemen Rafa lebih dekat dibandingkan dengan Mansion Ganendra. Tapi Rafa lebih memilih mengantar Syela terlebih dahulu. Tidak masalah jika harus memutar lagi untuk sampai di Apartemen.

"Loh? Sasa emang tinggal di Apartemen mana? Kenapa gak nganter dia duluan?" tanya Syela ketika tau Rafa mengambil jalan yang ditempuhnya tadi selama ke Mall.

Syela tadinya diantar supir keluarga Ganendra. Tapi karena bertemu Rafa, ia menyuruh supirnya pulang duluan.

"Mmm... Apartemen gue masih jauh. Jadi Rafa nganter lo dulu," sahut Sasa karena tau jika Rafa tak akan menjawab.

"Yah... Padahal aku juga pengen tau letak Apartemen kamu di mana Sa." Syela berucap dengan lesu.

"Mending anter Sasa dulu aja. Supaya aku tau Apartemennya. Terus kita pulang ke Mansion," ucap Syela lagi beralih pada Rafa.

"Gue pulang ke Apart," jawab Rafa singkat, tanpa menoleh.

"Apart kita sama." Sasa bergumam pelan tanpa sadar.

"Hah? Kamu tau Apartemen Kak Rafa di mana Sa? Kok aku gak tau sih?" keluh Syela melirik Sasa yang duduk di belakang, menatap bergantian dengan Rafa yang tengah menyetir.

Sasa gelagapan. "Gue ngomong asal tadi. Jangan percaya," kilahnya cepat.

Berbeda dengan Rafa yang malah mengulum bibir menahan senyum. Istrinya jika tengah mencari alasan sungguh terlihat menggemaskan. Sedari tadi pandangan Rafa selain fokus di jalan, ya melirik kaca yang memperlihatkan wajah Sasa.

Ekspresi apapun yang Sasa keluarkan terutama jika panik namun ditahan oleh wajah datarnya, terlihat menggemaskan di mata Rafa. Memang berbeda jika sudah terlanjur bucin.

"Ya udah deh. Eh tapi besok kamu bareng kak Azka ya Sa? Kalo ke pernikahan Kak Angga sama Riana?" tanya Syela antusias sambil menoleh sepenuhnya pada Sasa.

Sasa meringis ketika melihat dari pantulan kaca, Rafa terlihat mendengus dengan wajah kesal.

Tentu saja, setau Syela. Pacar Sasa yang hubungannya telah masuk enam tahun itu adalah Azka. Padahal sebenarnya pria itu adalah tunangannya sendiri, dan sekarang tunangannya itu telah menikah dengan Sasa dan melewati malam panjang bersama.

"M-mungkin," jawab Sasa tak yakin.

Seingat Sasa, Nanda tengah dekat dengan Azka. Pasti mereka berdua akan datang bersama.

"Kok mungkin? Kan gak mungkin kalo pacar kamu gandeng cewek lain," gumam Syela dengan meringis pelan.

Sasa terkekeh paksa. Oh, ia sudah tidak tahan berada di situasi ini.

Tentang RaSa |• [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang