RaSa |• 41

12.3K 1.7K 254
                                    

Selamat malam, dan selamat datang di chapter 41👏

Happy Reading 💜

•••

*Flashback ON

"OMAYGAT CACA!! JADI LO BENERAN UDAH FIX NIH JADIAN SAMA KAK RAFA?!"

Sasa meringis pelan ketika sahabatnya--Riana--memekik dengan hebohnya di kantin utama sekolah. Bahkan semua siswa tengah menatap ke arah mereka sekarang.

Setelah kejadian di tengah lapangan yang dibuat heboh oleh Zergio dan Ghea, kemudian disusul Rafa dan Sasa dua hari yang lalu. Riana gencar mendesak Sasa agar mengaku jika gadis itu telah resmi berpacaran dengan seorang inti geng Antranos, Rafandra Ganendra. Tapi Sasa tak pernah menjawab.

"Ck. Bisa diem gak sih?!" ketus Sasa kesal. "Gak usah tanya-tanya gue. Tanya aja maksud dia ngomong gitu di lapangan," sambung Sasa masih kesal.

Riana mendengus. "Ck. Biarin lah Ca. Bagus kalo lo pacaran sama kak Rafa. Biar kita bisa double date, gue sama Angga, lo sama kak Rafa. Eh triple date deh. Soalnya ada kak Zergio sama Ghea juga," cengir Riana kesenengan.

Sasa tersenyum sinis. "Mimpi aja lo," desisnya sebelum meninggalkan kantin setelah menyelesaikan makannya.

Menurut Sasa, ia memang belum berpacaran dengan Rafa. Yah, sebenarnya itu hanya menurutnya karena Rafa sendiri menganggap jika mereka telah berpacaran.

Setelah di lapangan, Rafa membawa Sasa ke taman belakang sekolah saat itu. Dan tiba-tiba saja berkata dengan datar.

"Jadi pacar gue!"

Sasa saat itu terbengong. "H-hah?!"

Bukannya menjawab. Tangan pria itu malah bergerak mengacak rambut Sasa lembut namun dengan tampang wajah yang tetap datar.

"Fix, lo pacar gue," ucapnya dalam. "Gue gak suka ditolak," sambungnya, sebelum meninggalkan Sasa yang masih terbengong saat itu.

Sasa mendengus pelan mengingat kejadian dua hari lalu. Pria itu benar-benar kaku. Bukan tipe Sasa sekali. Tapi jujur saja, jantungnya berdegup kencang ketika pria itu menggenggam tangannya di tengah lapangan, kemudian mengacak rambutnya saat di taman belakang. Meskipun kaku, tapi aksi pria itu terasa sweet menurut Sasa.

"Ck. Ngapain juga gue mikirin tuh cowok," desis Sasa pelan.

Riana yang tadinya memang langsung menyusul Sasa keluar dari kantin hanya bisa menatap sahabatnya itu aneh. Menggedikkan bahu acuh tak acuh, Riana memilih fokus ke ponselnya, tengah berkirim pesan dengan kekasihnya, Angga.

"SAYANG!"

Sasa dan Riana mendongak ketika mendengar seruan seorang pria dari arah depan.

Jika Riana menyambutnya dengan senyum salah tingkah namun riang, maka tidak dengan Sasa yang sempat terdiam dengan jantung berdegup kencang ketika atensinya menangkap sosok pria yang baru saja ia pikirkan.

Ya, di depan Sasa dan Riana ada Angga yang baru saja berteriak memanggil kekasihnya. Kemudian kelima temannya yang lain. Tanpa Zergio.

"Ekhem. Gebetan uy," seru Azka sengaja menggoda Rafa dan Sasa yang tampak canggung.

"Kasian si neng Sasa. Dapet cowok ganteng tapi kaku," ucap Fano pura-pura sedih.

"Mulut lo jaga," desis Agra menggeplak pundak Fano.

Tentang RaSa |• [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang