..102. (2) SEASON [6]💞

Start from the beginning
                                    

"Kakek"
"Kakek apa kabar?" Tanya Zahira pada kakeknya

Bapak tersenyum ke arah cucunya,
"Kakek baik2 saja Rara" balas bapak

Nenek mengusap2 lembut rambut cucunya, dan tersenyum,
"Cucuku yang cantik ini udah tumbuh besar ya, Nenek seneng banget bisa ketemu sama Cucuku ini" ucap ibuk pada Zahira

Zahira mengangguk senyum,
"Rara juga kok nek"
"Rara seneng bisa ketemu nenek"
"Rara kangen sama nenek" ucap Zahira yang kembali memeluk sang nenek

Sementara tak jauh dari pemandangan itu, mamah (ibu dari Zahra) tersenyum melihat kehadiran sang cucu

Ingin sekali beliau memeluk sang cucu untuk pertama kalinya

Nampak sampai saat ini belum terealisasikan

Sedikit air mata mamah menetes membasahi ralung pipinya,

Tante Lisa (adik dari mamah) yang melihat hal itu pun mendekat ke arah mamah
"Udah ada Zahira"
"Cucu Kakak juga kan" ucap Tante Lisa pada kakaknya (mamah dari Zahra)

Mamah mengangguk senyum,

Tak lama Zahira mengalihkan pandangannya ke arah mamah,

Seketika itu, mamah menghapus air matanya, ia tidak ingin menangis di hadapan Sang cucu

"Nenek" ucap Zahira pada mamah

Mamah yang mendengar hal itu secara langsung terucap dari mulut Zahira

Jantung terasa berdebar-debar

Mamah membelalakkan kedua matanya, ia seperti tak percaya bahwa Zahira memanggilnya dengan sebutan nenek untuk pertama kalinya

"Z'Zahira" ucap mamah dengan nada agak gugupnya

Zahira tersenyum

Melihat hal itu, mamah juga ikut tersenyum ke arah Zahira,
"Zahira"
"Sini, peluk oma" pinta mamah pada Zahira

Zahira mengangguk senyum,

Ia berjalan ke arah mamah, dan memeluknya

Beliau memeluk Zahira erat,

Cup!
Ia mencium kening Zahira

Cup! Cup!
Ia mencium kedua pipi Zahira,

Tak lama ia melepaskan pelukannya dan menatap Zahira,
"Zahira"
"O'oma--"
"Hiks"
"Oma kangen sama Zahira" ucap mamah pada Zahira

Ia tak bisa lagi menahan air matanya lebih lama lagi

Ia benar2 melepaskan rasa rindunya kepada sang cucu pertamanya

Zahira mengusap2 air mata sang nenek, ia tersenyum,
"Nenek cantik"
"Nenek cantik kenapa nangis" tanya Zahira pada neneknya

"Hiks, Ngga apa2 kok sayang, Oma ngga apa2" balas sang nenek

"Nenek cantik jangan nangis"
"Ara jadi sedih kalo nenek cantik nangis" ucap Zahira pada neneknya

Sang nenek pun tersenyum,
Beliau mengangguk,
"Iya"
"Oma kangen sama Zahira" ucap mamah pada Zahira

"Ara juga kangen sama nenek cantik, Ara juga kangen sama kakek, meskipun Ara belum pernah ketemu sama kakek" ucap Zahira pada mamah

Mamah menghela nafas,
Dan tersenyum,
"Sayang"
"Kakek tadi ada disini"
"Dia tadi ada di sini sama kita semua, tapi karena ada sesuatu yang harus kakek selesaikan, jadi kakek harus pergi dulu" jelas sang nenek pada Zahira

Zahira mengangguk mengerti,

°°

Tak lama dari itu,
Mamah membawa Zahira ke dalam ruangan dimana Zahra dan Radi berada

-Di depan pintu ruangan

"Zahira" panggil mamah pada Zahira

Zahira menoleh ke arah Neneknya
"Iya nek?"

Mamah mengusap2 rambut Zahira,
"Kamu masuk saja"
"Di dalam, sudah ada ibu sama ayah kamu" ucap sang nenek pada cucunya

Zahira mengangguk girang,
"Iya nenek"

Mamah tersenyum,
"Zahira boleh manggil nenek dengan sebutan Oma saja"

Zahira kembali mengangguk senyum,
"Iya Oma"
"Terimakasih"

Tak lama dari itu,
Zahira masuk ke dalam ruangan tersebut,
"Ayah!"
"Bunda!" Ucap Zahira pada kedua orangtuanya

"Eh, Ara udah pulang" Ucap Radi pada Zahira

Zahira mengangguk, ia langsung menyalami Radi dan Zahra

Zahira yang berada di dekat Zahra, ia mengusap2 tangan ibunya,
"Bunda"

Zahra tersenyum,
"Iya sayang?"

"Bunda baik2 aja kan?"
"Bunda ngga ada yang sakit kan?" Tanya Zahira pada ibunya, nampak Zahira juga sangat khawatir akan keadaan ibunya

Zahra menggeleng cepat,
"Bunda cuma butuh istirahat, sayang" ucap Zahra

Zahira mengangguk mengerti,
"Trus? Adek nya Ara mana Bun?" Tanya Zahira pada ibunya

"Oh adeknya Ara ya"
"Adeknya Ara, ada di sana" ucap Zahra pada Zahira sembari menunjuk ke tempat bayi

"Wah!! Adek udah lahir ya Bun"
"Ara pengen lihat Bun!"
Karena sangat penasaran, Zahira pun langsung berjalan ke arah tempat bayi tersebut,

Setelah melihat adiknya
"WOAHHH!!"
"ARA PUNYA ADEEKKK"
"ARA PUNYA ADEEKK BUN!!"

"GANTENG BANGET BUN!!"

°°

Next

Ada komentar?

Ada komentar?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Suamiku Adalah Adik KelaskuWhere stories live. Discover now