perkara i love you

Start from the beginning
                                    

"Yok ganti Jersey. Skor mereka tinggal dikit" ucap pak Marco.

Seluruh anak basket pun berganti Jersey yang baru. Beberapa dari mereka berdiskusi untuk taktik, beberapa lagi ada yang melakukan pemanasan lengan. Kevin juga datang, bagaimana juga pria itu pernah ekskul basket.

Mereka memasuki lapangan, duduk di tribun paling depan khusus pemain. Melihat skor antar dua sekolah yang hanya selisih satu, hingga satu peluit di bunyikan. SMA Zakarya yang menang, sudah tak heran. Dua tahun lalu Zakarya berhasil mengalahkan PHS.

Tepukan tangan mulai terdengar ricuh begitu PHS memasuki lapangan bermain. Lawan main mereka yang pertama adalah SMA Negeri 15.

Barra merenggangkan tangan-tangannya. Ia menoleh ke belakang dan langsung mendapati gadis kuncir kuda yang melambai ke arahnya sambil tersenyum. Lewat gerakan tangan, Alisha menyemangati pacarnya itu.

"Yuk doa,"

Barra tak berharap menang. Ia hanya berharap apa yang ia pelajari bisa diterapkan disini. Begitu juga kalau soal olimpiade. Pria itu tidak pernah mengharapkan kemenangan. Cukup latihan, berusaha dan berdoa.

Peluit pertama di bunyikan. Permainan awal sangatlah bagus, sesuai seperti latihan kemarin. Skor juga jauh lebih unggul PHS. Tepukan semakin keras, PHS termasuk tim yang dinanti setelah lama tidak mengikuti lomba jadi tak heran akan seramai ini.



"Nomor 6 cakep banget anjir,"

"Iya woii, mau pindah gue jadinya ke PHS"

"SEMANGAT NOMOR 6!!!"

"GO ENAM, GO GO ENAMM!"

Alisha mendengus kasar mendengar teriakan mereka. Ngga di sekolah sendiri, ngga di sekolah orang masih aja sama. Sama-sama pada nyorakin Barra.

"Nomor 6 katanya tuh, Al" Aldo memancing adik kelasnya ini.

"Gausah mancing ya Ka," balas Alisha sinis.

Ya walaupun agak kesel dengernya. Tapi mereka juga cuman semangatin. Alisha merasa tak perlu marah akan hal itu.

🌼🌼🌼

Tania dan Biel berjalan cepat masuk kedalam. Mulut gadis itu tak berhenti berceloteh karena Darren sangatlah ngaret. Jadi mereka telat dateng kesini. Awalnya Tania mau sama Kevin aja, tapi si Darren ngajak bareng-bareng. Eh malah pria itu yang sangat lama.


"Eh itu lagi main?" Tanya Tania melihat lapangan basket.

"Udah selesai itu mah," sahut Biel.

Tania berdecak. Ia melihat Alisha di tribun. Tania pun kesana bersama Biel. Keduanya cukup kaget karena ada Aldo dan Maudy yang kebetulan juga menatap Tania.

"Loh kok baru dateng, Tan?" Tanya Alisha heran.

"Si Darren lama banget bawa mobilnya. Ini udah selesai, Al?"

Alisha mengangguk. "PHS yang menang,"

"Ah Darren sih," kesal gadis berkacamata itu.

Tania terkekeh. "Eh, Yel" tegurnya.



"Engga sama Ferra biar double date? Ehhh bukan gitu maksudnya, Yel"

"Lagi ada acara" jawab Biel datar.

Alisha mengangguk-anggukkan kepalanya sambil melirik ke Maudy.

"Eh dia kesini eh,"

"Ehh asli ngapain"

"Anjir anjir cakep banget woiii"

Cibiran yang datang dari sebelah kanan membuat Alisha mengalihkan pandangannya pada pria tinggi yang berlari ke arahnya dengan senyuman serta keringat yang mengucur.

About Barra 2 [TAMAT]Where stories live. Discover now