Chapter DCCCLXIV

1K 349 35
                                    

“Kenapa, Putri? Apa kau kesulitan menjawab pertanyaanku sebelumnya?”

“Apa kau begitu takut kalau saja salah satu keluargamu atau orang terdekatmu di sana yang merupakan pengkhianat itu sendiri? Karena itulah, kau mencoba melarikan diri dengan menuduh mereka yang tak bersalah?”

“Aydin!” bentakan Zeki, membuat Aydin berdecih lalu membuang segera wajahnya ke samping.

“Apa yang kau katakan itu benar, Aydin.” Seketika semua mata tertuju pada Sachi, kala dia berucap, menyahuti ucapan Aydin.

“Pengkhianat tersebut pasti berada di Sora … Aku tidak tahu persis siapa dia, karena itulah aku begitu ketakutan. Aku takut, dengan semua kemungkinan yang terpikirkan oleh kepalaku.”

“Setiap aku menolong seseorang, setiap itu juga semuanya tidak akan berakhir baik di antara aku dan orang tersebut-”

“Kau pernah menolong kami, karena itu kami di sini untuk membalas kebaikanmu itu.”

Sachi tertunduk, dia tak kuasa menahan tangisannya disaat Aydin memotong ucapannya. “Aku ingin orang-orang memiliki hidup yang baik, karena aku tahu seperti apa persisnya memiliki kehidupan yang sulit. Namun setiap aku sudah mengulurkan tangan … Semuanya justru berakhir dengan kekecewaan.”

“Mungkin aku hanya ingin dibutuhkan oleh seseorang, dan disaat mereka sudah tidak membutuhkanku lagi … Semuanya terasa mengecewakan untukku. Ini seperti sebuah kutukan yang kubawa dari kehidupan lamaku … Aku tidak ingin, perasaan seperti tidak diinginkan menghantuiku lagi.”

Sachi tertegun, tangisannya terhenti sejenak sesaat sebuah tangan menyentuh lembut kepalanya. “Maafkan aku, kalau saja aku bisa menjadi pasangan yang baik, kau pasti tidak akan menangis seperti sekarang. Namun, Aku membutuhkan Istriku dan Anak-anak membutuhkan Ibu mereka,” ucap Zeki ketika Sachi sendiri menoleh padanya,”

“Kau membuat Sema dan Anka terbangun oleh tangisanmu,” lanjut Zeki, sambil menghapus air mata yang Sachi jatuhkan, “Sakura yang hatinya baik membuatku jatuh cinta padanya. Sakura yang akan melakukan apa pun untuk kebahagiaan orang-orang yang ia sayangi, telah membuatku jatuh cinta. Aku sudah mempersiapkan semua risiko tersebut saat memutuskan untuk membawamu ke sini.”

“Maaf, jika saja aku tidak membawamu ke sini, kau tidak akan mengalami semua penderitaan ini. Namun aku menginginkanmu … Aku bersungguh-sungguh ingin menjadikanmu sebagai pasangan hidup.”

Sachi meraih tangan Zeki yang masih menyentuh kepalanya. Digenggamnya pergelangan tangan suaminya tersebut, lalu diarahkannya hingga turun menyentuh keningnya, “aku tahu bahwa kau juga kecewa dengan keputusanku … Aku bisa melihatnya dengan sangat jelas di wajahmu.”

“Kalau mereka memang masih ingin melayanimu, kita tidak bisa mendorong mereka pergi secara paksa,” ucap Sachi yang berhenti setelah tarikan napas dalam ia lakukan, “kami akan mengajak kalian, tapi kita tidak akan lagi tinggal di Yadgar.”

“Hewanku akan membawa kita ke sebuah tempat, Di Dunia Manusia, karena mereka melarangku membawa manusia lain selain keluargaku untuk tinggal di Dunia mereka. Aku tidak tahu persis itu di mana, tapi yang jelas … Di sana bukanlah Yadgar.”

“Apa yang kau maksudkan ini?” Zeki menyahut hingga membuat Sachi yang sebelumnya menatap para kesatria, kini berpaling lagi padanya.

“Aku sebelumnya berbicara pada Tama. Dia membantuku untuk menjelaskan ke hewan-hewan yang lain, agar mereka masih mau memberikanku izin untuk menolong mereka. Walaupun semuanya harus dilewati dengan perdebatan yang begitu panjang … Intinya, bagaimana Lux? Dari semua yang terjadi, apa kau bisa merasakan ketidaktulusan dari mereka?”

Our Queen : Carpe DiemWhere stories live. Discover now