"Okeyy. Btw ka Kevin mana?"

"Biasalah"

"Bingung banget kan udah kelas dua belas kenapa seneng banget di sekre"

Aldo mengedikan bahu. "Ada pelet di sekre OSIS kayaknya"

Alisha terkekeh lalu melihat pria yang ada di pinggir lapangan sedang menatapnya. "Samperin, ntar dikira gue ngapa-ngapain elo lagi" kata Aldo.

"Yaudah duluan kaaaa" pamit Alisha lalu berjalan ke arah Barra.

"Lama ngobrolnya" cibir Barra.

"Sosialisasi Bar namanya" cibir Darren di belakang.

"Cemburu bilang kek, Bar" kata Darren lagi.

"Balik sono lu rusuh" suruh Barra ngegas membuat Darren tertawa.

"Temen lu semenjak ada Alisha jadi sensi, Yel" ucap Darren ke Biel.

"Udah ayo balik" ajak Biel.

Darren pun berdiri. Ia membisikkan sesuatu ke Alisha yang bisa di dengar Barra. "Cemburu tuh Barra" ucap Darren lalu lari sebelum kena sembur.

Alisha terkekeh. "Sini aku bawain tasnya, duduk disana kan?"

"Aku ganti baju dulu" ucap Barra menyerahkan tasnya pada Alisha.

Alisha membawa tas Barra ke tribun. Lalu membuka tas itu dan mengambil ponsel Barra karena tadi berbunyi. Ternyata notifikasi dari game.

Tapi Alisha  malah kebablasan membuka ponsel Barra yang memang Alisha tau apa kata sandinya.

Ia membuka room chat line. Ada dirinya paling atas tapi namanya tetap saja Alisha.

"Kok nama aku ngga diganti?" Tanya Alisha.

Barra melirik ponselnya. "Ganti apa?"


Alisha menghembuskan nafas kasar. Susah ya punya cowok kayak Barra...

"Tadi ngobrolin apa sama Aldo?" Tanya Barra yang sudah duduk.

Alisha menengok. Ia bengong sebentar...

Wangi banget...

"Liatin orang ganteng bisa sembuhin darah tinggi katanya ya, Sha?"

Alisha terkekeh mendengarnya. "Udah lama ngga liat Barra pake baju basket"

"Ngobrolin apa?" Barra tetap pada pertanyaannya yang tadi.

"Kuliah. Ka Aldo mau kuliah di UNJ. Eh, Bar minggu depan udah UAS kamu ngga tambah les?" Tanya Alisha.

Barra mengangguk. "Udah dari dua minggu lalu"

"Nanti les kan?" Tanya Barra menatap Alisha.

Alisha mengangguk. "Takut ngga masuk PTN" ujarnya.

Barra tersenyum kecil. Ia melihat Alisha sedikit menunduk. "Ilangin pikiran kayak gitu, usaha dulu jangan mikir macem-macem"

"Kamu enak pinter, aku?"

Barra mengubah duduknya. "Sha, ngga ada yang bisa nilai gitu. Ngga ada murid bodoh atau pinter ngga ada, semua bisa di bidang mereka masing-masing. Okey?"



"Tetep jadi Alishanya Barra oke?"

Barra mengelus rambut Alisha. "Nanti aku ajarin, nanti kelas dua belas setiap pulang sekolah kalo ada yang susah aku ajarin yaa"

Alisha mengangguk. Alisha tuh tetep moody an. Malah sekarang kayak kalo lagi ngomongin pendidikan pasti dia langsung kepikiran tapi kalo lagi ngga ngomongin pendidikan Alisha bodo amat.

About Barra 2 [TAMAT]Where stories live. Discover now