Baru masuk, Zegran langsung berlari dengan tubuh montoknya menghampiri Noah yang berwajah datar.

"Helow bladel. Kenalin, Egla. Calon suaminya Vael!" seru Zegran heboh memperkenalkan diri.

"Hadeh ni anak," gumam Zergio menggelengkan kepalanya jengah.

Sedangkan Ghea tersenyum kecil. "Noah... Ini Zegran, manggilnya Egra aja. Yang itu Om Fano, yang itu Tante Reta," ucap Ghea memperkenalkan Zegran, Fano serta Claretta.

Noah menunduk sopan. "Noah," balas anak itu dengan suara kecil.

"Mukanya mirip banget sama Rafa. Sifatnya juga," gumam Fano tersenyum sendu.

Fano menghampiri Noah dan menggendong anak itu. "Om tuh namanya Fano Reyen. Yang paling ganteng. Bahkan lebih ganteng dari Papi Gio," ucap Fano songong. Sengaja, ingin membuat Noah nyaman.

Dan yah, Noah tersenyum. Meskipun hanya senyuman tipis.

"Tulunin Oom ih! Ganggu aja. Egla tuh mau kenalan!" pekik Zegran kesal.

Sejujurnya, Noah dan Zegran hanya beda dua bulan. Tapi Noah sudah sangat lancar berbicara, sedangkan Zegran tidak. Ia masih cadel.

"Dih. Gegayaan aja si tuyul." Fano menurunkan Noah yang pundaknya langsung dirangkul Zegran dengan kaki menjinjit.

Zegran mengarahkan Noah untuk melihat dua balita perempuan yang duduk di atas karpet, tengah bermain boneka.

"Itu Zena, adeknya Egla. Itu Vael, jodohnya Egla. Jangan disuka ya Noah? Vael itu milik Egla," ucap Zegran bangga. Menunjuk Zena dan Vaellyn saat mengucapkan nama kedua balita itu.

"Sekalang Zena adeknya Noah juga. Kan mulai sekalang Noah jadi Abang. Kata Mami sama Papi, Noah lebih tua dali Egla. Gapapa, Egla kan masih muda, ganteng," oceh Zegran tengil.

"Ayo Noah. Egla ada banyak mainan. Sekalang tidulnya sama Egla aja ya," ajak Zegran menarik tangan Noah, mengajaknya naik ke lantai dua di mana kamarnya berada.

Sedangkan Ghea, Zergio, Fano serta Claretta tersenyum melihat tingkah Zegran.

Cukup melegakan. Zegran menerima Noah, dan Noah pun tampak nyaman.

Meskipun Noah tampak masih pendiam. Tapi anak itu lebih sering memberikan senyuman jika Zegran sudah berceloteh tak jelas. Atau jika diberi perhatian oleh Zergio dan Ghea, anak itu begitu bahagia.

Saat malam hari menjelang tidur, Noah berada di kamar Zegran. Mereka memang tidur bersama. Itu keinginan Zegran.

Noah awalnya kaget saat pertama kali melihat wajah Ghea yang sama dengan wajah Sasa. Tapi Noah yang cukup cerdas, ia jadi tau jika sang Mama ternyata punya saudari kembar.

'Mama, Papa. Noah sekarang bahagia beneran. Papi Gio sama Mami Ghea baik banget. Noah jadi ngerasa disayang Papa sama Mama,' ucap Noah dalam hati.

Noah melirik Zegran yang sudah tertidur dengan mulut terbuka. 'Noah juga ngerasa lagi tidur bareng Rayhan. Mama, papa sama Rayhan baik-baik ya? Sekarang Noah gak akan nangis lagi.'

Noah perlahan memejamkan matanya. Menyusul Zegran yang sudah tertidur lebih dulu. Ia bahagia masuk ke keluarga Zergio dan Ghea. Meskipun awalnya ia tidak enak, ia takut merepotkan orang lain.

Tapi berada didekat kedua orang itu, membuat Noah merasa berada di dekat Rafa dan Sasa. Sedangkan di dekat Zegran, ia merasa tengah bersama sang adik, Rayhan.

Mengenai kenapa Sasa bisa hamil? Karena sejujurnya, wanita itu tidak pernah memasang alat kontrasepsi tapi malah diberikan vitamin saat ke Dokter. Sasa tidak tau jika sebenarnya Rafa sudah merencanakan hal lain. Rafa tetap ingin memiliki seorang anak dari istrinya, meskipun masalah mereka belum selesai.

Tentang RaSa |• [TERBIT]Where stories live. Discover now