RaSa |• 50

16.5K 2.1K 891
                                    

Selamat malam....

Sebelumnya aku mau ingetin... Sebaiknya yg benar-benar gak bisa konflik berat, tinggalin aja lapak ini. Aku gak mau kalian sakit hati, plus aku juga gak mau sakit hati sama ketikan kalian:)

Nanti setelah end bakal aku kasi tau alasan kenapa cerita ini konfliknya berat banget:)

Okey?

Happy Reading ❤️

•••

Kondisi Syela kian memburuk. Pilihan terakhir agar gadis--ah wanita itu bisa sembuh adalah dengan mendapatkan pendonor jantung. Tapi .. mendapatkan pendonor yang cocok itu tidak lah mudah.

Kabar mengenai masuknya Syela di rumah sakit pun telah sampai di telinga teman-teman Rafa. Mereka semua berkumpul di rumah sakit untuk melihat kondisi Syela.

Mereka semua memang tidak suka akan keberadaan Syela sejak awal. Tapi setelah tau penderitaan yang Syela alami selama ini, rasa ketidak sukaan itu perlahan berubah menjadi rasa iba.

Perbuatan Sasa pada Syela pun, mereka telah mengetahuinya. Dari Neal.

Syela memang ke Apartemen Rafa dengan menggunakan taksi. Hanya saja... percakapan Syela dan Sasa telah didengar mereka semua. Karena tanpa sepengetahuan siapapun--termasuk Syela--Neal memasukkan alat penyadap di tas Syela.

Bahkan teman-teman Sasa pun tak menyangka akan perbuatan wanita itu. Ya, mereka akui, berada di posisi Sasa sangatlah sulit, tapi... Berada di posisi Syela juga sama sulitnya, mungkin lebih.

Sementara itu, sedari menyaksikan kondisi Syela yang kritis, Rafa tak pernah membuka suara. Matanya menyorot tajam ke bawah dengan kepala menunduk, sedangkan tangannya terkepal dengan rahang yang mengatup kuat.

Noah sendiri dijaga oleh Dela yang terpaksa tidak ke rumah sakit. Mereka harus menyembunyikan kondisi Syela yang bisa saja membuat anak itu sedih.

Azka menghembuskan nafasnya pelan. Pria itu menghampiri Rafa dan menepuk pundaknya pelan.  Hal itu membuat Rafa mendongak.

Di saat itulah, mereka semua bisa melihat mata Rafa yang memerah. Ah bukan hanya mata, tapi wajah pria itu pun sama. Menandakan emosi menguasainya.

Para perempuan di sana pun bahkan sampai berjengit ketakutan di dalam pelukan pasangan masing-masing.

Ya, mereka semua lengkap ada di sana. Termasuk Nanda, Alina dan Claretta yang jarang bergabung pun ada di sana. Sedangkan anak-anak dititipkan di rumah kakek dan nenek masing-masing.

Ghea mencengkram baju Zergio. Wanita itu berada dalam pelukan suaminya.

"K-kak, Sasa sendirian. Ghea mau ke sana," cicit Ghea gemetar.

Zergio sendiri menatap dalam mata istrinya yang terlihat sangat cemas. Tangannya mengelus kening Ghea untuk menyeka keringat yang ada di sana, sebelum melepaskan pelukan mereka dan menggenggam jari jemari istrinya.

"Gue---" Zergio baru saja ingin berpamitan pada Fano untuk berbisik, tapi ucapannya terhenti saat tiba-tiba saja Rafa bergerak cepat meninggalkan tempat.

Rafa melangkahkan kaki panjangnya meninggalkan rumah sakit dengan emosi yang menggebu. Hal itu membuat teman-teman nya terkejut hingga lupa menghentikannya.

"Ck. Si Raf--"

"Biar gue yang susul." Zergio mencegah Azka yang baru saja ingin berlari menyusul Rafa.

Tentang RaSa |• [TERBIT]Where stories live. Discover now