6 November 2020

1.6K 56 1
                                    

YAAMPUN LUPA UPDATE LAGI DI LUAR 😭😭

Sebelumnya ingin menyapa dulu para pembaca About Barra. Seperti yang bisa dilihat ini adalah cerita kedua dari About Barra.

Kembali bertemu dengan Alisha dan Barra kembali. Dan akan kenalan dengan beberapa tokoh baru.

happy reading y'all<333



6 November 2020, si dingin sudah mencair mengungkapkan isi hatinya pada perempuan yang selalu mengganggu dirinya setiap hari.

Sekarang hubungan itu masih berjalan. Hampir memasuki satu tahun, dan ya sekarang mereka adalah senior akhir di SMA.

Beruntung Alisha naik kelas karena nilainya saat semester terakhir agak turun. Dan spesial cerita ini tidak bersekolah di Taruna Raya. Alisha berada di Pelita High School. Sekolah negeri yang sangat mewah dan biayanya yang cukup mahal membuat beberapa orang heran.

Sebelum lanjut ke cerita mereka di kelas dua belas. Di part awal ini akan menceritakan sedikit hubungan Alisha dan Barra di kelas sebelas. Banyak yang dilewati, tentu saja juga ada kejutan tersendiri.

10 bulan lalu

"Selamat 2 bulan jadi pacar Alisha" sambut Alisha ceria.

"Yaaa" jawab Barra. Barra Sebastian Alexander ya beginilah sikapnya dan Alisha sudah terbiasa walau kadang harus menahan kesalnya sendiri.

"Mau hadiah apa udah jadi pacar Alisha?"

"Orangnya aja"

Alisha tersenyum geli. "Berangkat sekarang nih bos?"

"Naikkk" suruh Barra.

Alisha naik ke motor Barra. Ia memegang jaket pacarnya ini, selama dua bulan hubungannya masih baik-baik saja ya meski ada berantem kecil tapi itu sudah biasa.

"Kamu ngga bawa apa-apa jenguk bunda?" Tanya Alisha kencang.

Barra mendekatkan wajahnya dengan telinga Alisha. "Udah bawaa di jokk"

"Okeeee okeee aku dengerrrr"

Barra tersenyum sedikit. Alisha selalu seperti itu, tidak pernah berubah. Masih berisik, cerewet, penuh ocehan, ceroboh. Tapi Barra malah jatuh hati pada perempuan ini.

Hari ini Barra dan Alisha ingin menjenguk mamah kandung Barra yang masih berada di rumah sakit jiwa. Keadaannya tidak berubah, tidak semakin baik dan tidak semakin buruk.

Hubungan Barra dengan papahnya? Tidak ada yang beda juga. Alexander masih selalu menyuruh anaknya untuk menghindari mantan istrinya tapi Barra tidak peduli.

"Oh pasien baru saja tidur karena tadi sempat berteriak. Apakah mau tetap dijenguk?" Tanya suster.

"Ya saya cuman sebentar"

"Baik mari saya antar"

Barra membawa tangan Alisha ke genggamannya untuk mengikuti suster tersebut. Padahal bisa saja Barra menolak karena jelas ia sudah tau dimana ruang bundanya. Tapi ia menghargai usaha sang suster.

"Silahkan, kalo ada apa-apa bisa panggil suster yang lain aja ya"

"Makasih sus"

Suster itu mengangguk lalu pergi. Barra membuka pelan pintu kamar bundanya dengan tangan kanan yang masih menggenggam tangan mungil Alisha.

About Barra 2 [TAMAT]Where stories live. Discover now