RaSa |• 31

15.2K 1.7K 475
                                    


Hay! Selamat malam....

Kangen gak? Wkwk

Jangan skip note Author di bawah ya... Soalnya ada sedikit pertanyaan hehe

.

Happy reading ❤️

•••


Seperti yang telah mereka rencanakan sebelumnya, sore ini Rafa dan Sasa ke Panti asuhan. Tempat di mana Sasa tinggal sejak kecil dulu.

Sedangkan siang tadi, mereka sempat ke rumah sakit, karena mereka yang ingin menunda kehamilan sedangkan rutinitas kegiatan malam mereka pasti akan terus dilakukan rutin. Berhubung, Rafa yang tidak pernah puas.

Mobil Rafa memasuki pekarangan panti. Baru saja Rafa mematikan mesinnya, anak-anak panti sudah berhamburan keluar berlari menyambut kedatangan mereka.

Sasa sedikit terkejut. Apalagi ini kali pertama ia datang setelah bertahun-tahun lamanya. Berbeda dengan Rafa yang rutin menjenguk bunda Andrea jika ia berlibur ke Indonesia saat masih kuliah di Oxford.

"KAK RAFA!!" seru anak-anak itu serentak.

Mereka menyalimi Rafa satu per satu, kemudian melakukan hal yang sama pada Sasa. Itu sudah menjadi kebiasaan mereka jika ada tamu yang lebih tua.

Sasa tersenyum tipis. Melihat anak-anak ini mengingatkannya saat masih tinggal di panti. Ada banyak anak-anak yang baru ia lihat wajahnya.

"KAK SASA!!"

Beberapa anak-anak yang sudah besar, mungkin hampir lulus SD, berteriak menyebutkan nama Sasa. Mereka anak-anak yang sudah sejak lama di Panti jadi mereka kenal pada Sasa.

Hanya tiga orang. Dua orang perempuan dan satu laki-laki. Sepertinya yang lain sudah mendapatkan keluarga sendiri. Entah diadopsi atau telah menemukan keluarganya.

Sasa tersenyum ketika ketiga anak itu memeluknya. Sasa masih mengingat nama mereka. Dulu mereka masih sangat kecil.

Anak laki-laki bernama Evan, anak perempuan berambut pendek bernama Silia, dan yang berambut panjang bernama Dita.

"Kak Sasa lama banget baru ke sini lagi," ucap Evan dengan wajah sedih.

Sasa berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan ketiga anak itu. "Maaf ya? Tapi mulai sekarang, Kakak bakal sering ke sini kok," terang Sasa dengan tersenyum. Membuat ketiga anak itu ikut tersenyum. Sedangkan anak-anak yang lain kembali ke taman belakang untuk bermain.

"Bunda mana?" tanya Sasa pada ketiga anak itu.

"Bunda di dalam. Kak Sasa temuin Bunda. Pasti bunda seneng," jawab Dita dengan wajah berseri.

Rafa mengelus kepala ketiga anak itu bergantian. "Kalian gabung sama temen yang lain dulu. Kakak mau ketemu Bunda," ucapnya hangat, meskipun tidak ada senyuman lebar di wajahnya.

Ketiga anak itu mengangguk. Tapi sebelum benar-benar pergi. Evan kembali memeluk kaki Rafa kemudian mendongak untuk menatap wajah pria dewasa itu.

"Kak Rafa, makasih ya udah bawa kak Sasa," ucapnya malu-malu, sebelum berlari menyusul Dita dan Silia.

Sasa terkekeh kecil melihat tingkah Evan. Ketika berdiri dari jongkoknya, Rafa kemudian merangkul pinggang Sasa dan menggiringnya masuk ke Panti.

Sudah pasti ketika di dalam, Sasa dan Andrea langsung berpelukan. Saling melepas rindu karena terpisah selama bertahun-tahun lamanya.

Tentang RaSa |• [TERBIT]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt