23. Diktair Chapter Dua Puluh Tiga : Resmi Jadian

14K 1.4K 72
                                    

"Ca, gue sayang sama lo. Bahkan lebih, dari gue sayang sama diri gue sendiri."
-Radikta Prayoga-

****

Setelah selesai menelpon Dikta, Airsya langsung menaruh ponselnya Kembali di tas. Ya, ia meminta Dikta untuk segera menjemputnya, saat ini ia berada di basecamp geng singashool. Waktu sepulang sekolah ia di ajak oleh Agas untuk ikut ke tempat ini.

Agas yang melihat Airsya duduk dipojokan, langsung menghampirinya.

"Lo gapapa?" tanya Agas.

Airsya tersenyum tipis, "Gapapa kok, Gas."

"Lo, Nggak nyaman ada disini, ya?" tanya Agas lagi.

Airsya menggeleng, "Nggak kok, gue nyaman."

Airsya terpaksa berbohong, sebenarnya ia sama sekali tidak nyaman. Walaupun temannya kebanyakan laki-laki, tapi tetap saja jika berada di lingkungan baru pasti ada rasa sedikit tidak suka.

Agas memegang pergelangan tangan Airsya dengan lembut, "Yaudah, ayo gabung lagi."

Airsya mengikuti Langkah kaki Agas, ia duduk di tengah-tengah segerombolan pria yang ia sendiri kurang tahu dan dekat. Karena, kebanyakan anggota geng Singashool itu adik kelasnya.

"Dikta kemana? Nggak lo ajak, ca?" tanya pria yang berambut gondrong lurus hampir sebahu, Namanya Ghinda.

Airsya mengenali Ghinda, sewaktu masih SMP ia sering nongkrong Bersama Ghinda. Bagaimana jika nanti Ghinda mengatakan kepada Agas, kalau Airsya bukan gadis baik-baik?

"Dikta lagi ada tugas kelompok, gue beda kelas sama dia. Jadi, jarang maen bedua."

Ghinda hanya mengangguk paham, "Kalau ketemu, bilang salam dari gue."

"Siap," balas Airsya dengan cepat.

Bagaimana mungkin Ghinda bisa masuk gengnya Agas, padahal setau ia Ghinda tidak sekolah di SMA Gunadarma.

"Lo sekolah dimana, Ghin? Perasaan gue nggak pernah ngeliat lo di Gunadarma deh," tanya Airsya.

Agas menjawab pertanyaan yang seharusnya dijawab oleh Ghinda, "SMA Merah Putih. Kalau lo bingung kenapa Ghinda ada di Singaschool? Ya, karena Singaschool bukan Cuma ada di satu SMA, Kita ada di 7 SMA sejakarta, Dan Ghinda salah satu pentolan di Singaschool," jelas Agas.

Airsya mengangguk paham, Ghinda tidak sekolah di SMA Gunadarma. Setidaknya rahasianya aman, tapi bukannya Ghinda setiap hari bertemu dengan Agas di basecamp? Bagaimana nanti jika Ghinda menceritakan kelakuan Airsya yang buruk terhadap Agas? Ah, Agas pasti membencinya dan manarik ucapannya untuk meminta Airsya menjadi kekasihnya.

"Ada yang mau ditanyakan lagi?" tanya Agas dengan senyumnya yang manis.

"Cukup, gue paham."

"Kalau soal pertanyaan gue kemaren, lo udah ada jawabannya?" Tanya Agas dengan wajahnya yang terlihat serius menatap Airsya.

Airsya tersenyum, "Apa perlu gue jawab?"

Agas memeluk Airsya dengan erat, mendekap tubuhnya dan membelai rambutnya dengan lembut. "Makasih, gue sayang sama lo," bisik Agas pelan.

"Gue juga sayang sama lo, Gas." Balas Airsya, ia memeluk Agas balik.

Suara sorak dan tepuk tangan menggema di seluruh ruangan ini, beberapa Anggota Singashool bergembira dan tentunya ikut Bahagia atas hubungan Agas dan Airsya. Itu tandanya, mereka punya ibu negara baru, yaitu Airsya yang saat ini berstatus sebagai kekasihnya Agas, ketua utama Singashool.

DIKTAIR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang