"Lo tahu apa tentang hidup gue? Berhenti bersikap seolah lo peduli sama gue!
"Ca.." Dikta menyentuh pundak Airsya.
Airsya menepis tangan Dikta. "Gue gak kayak lo, punya keluarga lengkap dan banyak duit! Hidup lo terlalu sempurna buat gue, yang bahkan jauh dari kata baik!"
Sedangkan Dikta, ia hanya tersenyum menyikapi perkataan Airsya.
"Kadang apa yang lo lihat sempurna, itu gak sesempurna bayangan lo. Seharusnya gue yang iri sama lo, bisa hidup mandiri sampai lo tumbuh dewasa tanpa campur tangan kedua orang tua lo."
"Tapi--"
"Kalau gue ada diposisi lo, belum tentu gue bisa kayak lo," timpal Dikta.
Airsya terdiam.
Dikta mendekat, mendekap tubuh Airsya dalam pelukan hangatnya, mengelus rambut Airsya dengan sangat lembut. Dikta selalu mencoba berusaha sebisa mungkin, untuk menenangkan hati dan pikirannya Airsya.
****
Aku upload ulang buat revisi ya, di akhir aku akan kasih epilog+extra chapter!Jadi, selamat membaca ulang kisah sederhana dari Dikta dan Airsya:)
Jangan lupa komentar sebanyak-banyaknya yaa!
(Gambaran Visual Dikta)
(Gambaran Visual Airsya)
With Love, Holipehh💛
KAMU SEDANG MEMBACA
DIKTAIR
Teen Fiction" Sekalipun itu Luka, Bagiku Bahagia jika bersama kamu." -Radikta Prayoga- *** Ini tentang Dikta yang selalu menjaga dan melindungi Aisrya, sahabatnya. Ya, Dikta akan selalu ada untuk Airsya, sekalipun Dikta harus melukai dirinya sendiri. Kisah ini...