"Rafa gak ada perasaan apa-apa sama Syela," ucap Rafa dingin.

"Perasaan akan datang dengan sendirinya karena terbiasa. Kalian juga pasti akan seperti itu," sanggah Neal.

"Itu menurut Papa," balas Rafa sebelum benar-benar keluar dari tempat itu.

Mata Rafa langsung menyorot ke arah seorang gadis yang tengah bersama Dela, Bunda Rafa.

Syela.... Gadis itu memang ikut datang ke Mansion untuk makan malam bersama. Padahal Rafa sudah memberitahu Bundanya jika mereka tidak perlu mengajak Syela malam ini.

Tapi kata Bundanya tadi, Syela ingin ikut hadir. Lagipula Neal memang telah mengundang Syela.

Mereka sudah makan malam sejak tadi. Termasuk Noah yang ikut setelah melepas rindu dengan Rafa. Sekarang Noah sudah kembali ke kamar yang ia tempati.

"Kak Rafa," panggil Syela ketika melihat Rafa yang terus diam dengan pandangan kosong.

Hal itu membuat Rafa mendongak, dan melihat jika Syela dan Dela tengah menatapnya. Dengan berat hati, Rafa berjalan menghampiri mereka dan duduk di seberang.

Tidak mungkin Rafa duduk di dekat mereka. Karena Rafa tidak mau terlalu dekat dengan Syela, takut jika Sasa cemburu dan marah padanya. Meskipun tidak ada Sasa di sana.

"Kak Rafa, besok jalan yuk?" ajak Syela antusias.

Rafa mengernyit. Inginnya menolak, tapi melihat Dela di samping Syela membuat laki-laki itu memejamkan matanya frustasi.

"Kalo gak sibuk," ucap Rafa mencoba mencari alasan.

"Ih. Sehari doang kok," rengek Syela tak menyerah.

Rafa mengabaikan. "Bun, Rafa mau ke Bali."

Dapat Rafa lihat raut wajah terkejut kedua perempuan di depannya itu. Terutama Syela.

"Loh? Mau ngapain sayang?" tanya Bunda Dela dengan lembut.

Rafa tersenyum tipis. "Ada pembangunan Hotel baru, Bun. Rafa pengen mantau secara langsung," jawab Rafa tenang.

"Kapan perginya?" tanya Syela yang sedari tadi diam.

"Besok," jawab Rafa berbohong.

Padahal jelas-jelas ia mengatakan pada Sasa sebelumnya jika mereka berangkat lusa.

"Berapa lama di sana?" Kali ini Dela yang bertanya.

"Dua Minggu." Lagi-lagi Rafa berbohong.

"Yaah... Jadi kak Rafa gak bisa temenin Syela belanja dong? Dua Minggu lagi, Kak Angga bakal nikah kan sama Riana?" tanya Syela lesu.

Pernikahan Angga dan Riana memang sudah tersebar. Lagipula keluarga Mahardika cukup dikenal banyak pengusaha.

"Gimana kalo Syela ikut kak Rafa? Sekalian pengen liburan di Bali," ucap Syela kembali semangat.

"Gue mau kerja di sana," balas Rafa datar.

"Ya gapapa. Kamu kerja, aku liburan." Syela tak mau kalah.

Rafa mendengus. Sejujurnya ia malas sekali berdebat. Bagaimana mungkin Syela ingin ikut? Sedangkan Rafa sendiri sudah merencanakan banyak hal untuk liburan bersama Sasa, berdua.

"Eemmm... Nak Syela. Mending gak usah ikut ya?" sahut Dela mencoba membantu Rafa yang sepertinya mulai kesal.

"Kok gitu sih, Bun? Kan bagus tuh, jadi Syela sama kak Rafa bisa semakin deket kan?" tukas Syela dengan wajah polosnya.

"Tapi gue ke sana buat kerja, bukan pendekatan gak jelas kaya gitu." Rafa berucap dingin sebelum beranjak naik ke lantai dua. Memilih berisitirahat di dalam kamarnya.

Tentang RaSa |• [TERBIT]Where stories live. Discover now