RaSa |• 2

21.5K 2.2K 349
                                    

Are you ready guys?

.

.

.

-'Aku dan kamu' memang dekat, tapi tidak sedekat yang terlihat untuk menjadi 'kita'-
-Tentang RaSa-


❣️❣️❣️

"SASA!!"

Si empunya nama tampak menggeliat kecil saat pintu kamarnya kembali digedor kuat dari luar.

Tanpa melihat pun Sasa tau jika Nanda lah yang melakukannya.

Gadis itu mengerjapkan matanya, mencoba menyesuaikan penglihatannya. Ck! Matanya terasa susah terbuka karena bengkak.

Semalam, ia menghabiskan waktunya di kamar dengan terus menangis.

"SASA!! BANGUN GAK LO?!"

"Ck, iya gue dah bangun!" Balas Sasa malas.

"BURUAN! ADA GHEA!" Teriak Nanda lagi.

Setelahnya, Sasa tidak mendengar gedoran dan teriakan lagi. Ghea? Adik kembarnya datang? Apa suaminya mengizinkan?

Menggedikkan bahunya acuh, Sasa akhirnya segera memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri. Ia tampak sangat buruk dengan kondisi mata yang bengkak, serta wajahnya terdapat sisa air mata yang telah mengering.

Saat keluar kamar, Sasa melihat Ghea yang tengah berbincang sebentar dengan Nanda. Mengedarkan pandangannya, Sasa tidak melihat siapapun kecuali adiknya itu.

Saat mendengar derap langkah yang mendekat, Nanda dan Ghea serentak menoleh.

Ghea tersenyum tipis. Wanita itu bangkit dan memeluk Sasa yang juga balas memeluknya tak kalah erat.

"Kangen" Rengek Ghea setelah Sasa melepaskan pelukannya.

Sedangkan Nanda yang mengerti jika kedua saudari kembar itu akan berbicara hal serius, ia segera ke kamarnya. Tidak mau mengganggu.

Bertahun-tahun tidak bertemu, sungguh membuat sepasang saudari kembar itu merasa aneh. Yah, meskipun mereka selalu bertukar kabar melalui ponsel.

Setelah keduanya duduk di sofa, Ghea menaruh penuh atensinya pada Sasa. Ia melihat jelas mata saudarinya yang tampak membengkak, membuatnya jadi ingin ikut menangis.

"Sasa, maafin Ghea ya? Semalam kak Gio gak ngijininn Ghea nyari Sasa. Ada Egra juga, nangis mulu kalo Ghea tinggal" Ucap Ghea panjang dengan menatap Sasa merasa bersalah.

"Gapapa Ghea. Santai aja, tau kok gimana wataknya suami lo"

"Sasa juga kok bisa ada di sana? Emmm d-dia ngundang Sasa?" Tanya Ghea agak ragu menyebut nama seorang pria yang dicintai oleh saudari kembarnya ini.

Sasa hanya diam dengan kepala menunduk. Ia menjilat bibir bawahnya yang terasa kering. Membuat Ghea yang melihat itu, menghembuskan nafasnya pelan.

"Semalam, Ghea kaget ngeliat Sasa. Kok Sasa bisa datang? Maaf ya? Ghea gak bilang soal ini, karna Sa--"

"Lo gak salah Ghe. Ini semua salah gue. Gue yang selalu nolak setiap lo mau ngasih tau gue tentang Rafa." Sela Sasa dengan kepala menunduk.

"Sasa mau Ghea cerita?"

Sasa mendongak untuk menatap Ghea yang memasang raut wajah cemas. "Gak. Lo gak perlu cerita. Semuanya harus dijelasin sama Rafa langsung." Jawabnya tenang.

Tentang RaSa |• [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang