58. (18) SEASON 3🎉❤️❤️

Start from the beginning
                                    

Radi kebingungan dengan penjelasan Zahra, selama ini Zahra tidak pernah mengatakan hal ini kepada Radi

Ini adalah pertama kalinya Zahra menjelaskan sesuatu yang membuat bulu kuduk Radi berdiri

"M'masa sih Bund?"
"B'Bunda jangan buat takut ayah dong" ucap Radi pada Zahra

"Ih ayah, bunda nggak bohong yah, beneran" ucap Zahra lagi meminta Radi untuk percaya dengan ucapannya

"Bunda lihat dimana?"

"Di dekat meja makan, tadi pagi sih di situ" ucap Zahra

Radi pun beranjak berdiri dari duduknya

Zahra mengerutkan keningnya ke arah Radi yang tiba2 berdiri
"Ayah mau kemana?"

"Ke meja makan, mau lihat, ini masih ada apa engga" balas Radi

Zahra menghela nafas,
"His! Kan tadi yah, mungkin udah hilang"

"Kali aja masih ada Bun" balas Radi

Zahra sedikit terkekeh,
"Emang ayah berani?" Tanya Zahra

"Enggak juga sih, hehe" balas Radi

"Kan ada bunda" ucap Radi

"Yee Kebalik, harusnya bunda bilang kan ada ayah" balas Zahra

-Menuju meja makan

Radi berjalan menuju ke meja makan, tak lupa Zahra pun ikut membuntuti Radi dari belakang

Mereka berdua melangkah pelan pelan

Zahra yang merasa takut pun
Tiba!!

GREB!!
Zahra memeluk lengan Radi erat, sembari memejamkan kedua matanya

"ASTAGHFIRULLAH HAL ADZIM" pekik Radi keras
"Bunda ih, bikin ayah kaget aja, ayah takut tauk" ucap Radi bisik

"AYAHHH"
"B'BUNDA TAKUTTT"
"K'KITA BALIK LAGI KE KAMAR YUK" pinta Zahra pada Radi

"I'iya bunda, tapi Nanti dulu"
"Ayah penasaran" ucap Radi pada Zahra

Radi pun terus melangkahkan kakinya menuju meja makan di dekat dapur, sementara Zahra terus menggenggam erat lengan suaminya itu

Tak henti hentinya Zahra membaca surat Al Fatihah dalam hati

Sesampainya di meja makan, Radi pun celingak-celinguk kanan dan kiri, mencari keberadaan bayangan hitam yang diucapkan oleh Zahra

"B'Bunda t'tadi lihat disini Yah, disini tepat di depan Ayah berdiri" ucap Zahra sembari menunjuk ke arah rak piring, ia benar2 ketakutan saat ini

Radi mengangguk mengerti,
"Oh di sini ya?" Tanya Radi lagi

Zahra Mengangguk gemetar,
"Bunda takut Yahh"
"Balik yuk" pinta Zahra pada Radi

"Bentar bunda"
"Ayah kok lihat sesuatu ya" ucap Radi

Zahra meneguk salivanya,

Bulu kuduk Zahra pun merinding tak terhindarkan ketika Radi mengucapkan hal itu kepadanya,
"Eh, apa Yah?"
"A'Ayah-- lihat bayangan itu di rak makan?" Tanya Zahra lagi pada Radi

Radi menggeleng cepat,
"Eh Bukan Bun"
Tak lama Radi mengambil satu buah piring

Zahra mengerutkan keningnya
"K'kenapa ayah malah ambil piring?" Tanya Zahra pada Radi

Radi pun terkekeh,
"Hehe, Ayah laper Bun"
"Ayah tadi belum makan malam, ayah kan tadi dikamar bilang sama bunda kalo ayah mau ke meja makan, ya mau makan lah" jelas Radi pada Zahra

Hal itu membuat Zahra kesal kepada suaminya, karena Radi tidak memberitahu Zahra terlebih dahulu kalo Radi hanya ingin makan

Zahra kira Radi mencari keberadaan bayangan hitam yang diceritakan Zahra

Semakin kesal dengan Radi
Tak lama Zahra meraih sebuah teflon

"OH MAU MAKAN YA?? HMM??"
"AYAH INI BERCANDANYA UDAH KELEWAT PAGER, MALAM MALAM BUKANYA TIDUR MALAH NGESELIN KAYAK GINI"
"MINTA DICIUM PAKE TEFLON??" ucap zahra pada Radi

Melihat Zahra yang menggenggam sebuah teflon membuat Radi meneguk salivanya

"Eh, B'Bunda"
"hehe"
"J'jangan g'gitu lah, kan ayah laper"
"I'iya m'maaf deh udah ngerjain bunda" ucap Radi

Zahra menghela nafas
"Nanti kalo tiba2 bayangan hitam tadi lewat belakang ayah, jangan cari bunda" ucap Zahra pada Radi

"Eh memangnya-- kenapa kalo ayah cari bunda?" Tanya Radi

"Ya bunda juga takut lah" ucap Zahra

"Eh, i'iya deh iya, maaf"

Tak lama Zahra pun kembali menaruh teflon tadi di sebelah rak makan, lalu mengambil sebuah piring

Radi kembali meneguk salivanya
"B'Bunda jangan pake piring kalo mau mukul ayah" ucap Radi pada Zahra

Radi mengira Zahra akan memukulnya menggunakan piring

"Siapa yang mukul ayah?"
"Bunda juga laper"
"Ayah GR ih, pengen banget ya dipukul sama bunda?" Tanya Zahra pada Radi

"Dih"
"Enggak lah, ngaco bunda ini" ucap Radi

Setelah itu mereka pun makan malam berdua, sudah lama mereka Tidak melakukan hal seperti ini setelah Zahira beranjak dewasa

"Udah lama juga kita nggak makan malam berdua kayak gini ya Yah" ucap Zahra pada Radi

Radi mengangguk
"Iya"
"Mungkin karena waktu kita buat berdua udah habis"
"Tapi Tuhan memberikan kita kebahagiaan tersendiri, adanya Zahira rumah kita jadi rame" ucap Radi

Zahra Mengangguk senyum
"Iya juga sih"
"Syukurlah, semoga kita berdua diberi umur panjang, Untuk membesarkan Zahira" ucap Zahra pada Radi

"Iya"
"Amin"

Mereka berdua kembali melanjutkan makan malamnya

Meski sepi dan sudah kelewat malam, mereka berdua masih bisa membuat keramaian tersendiri dengan canda tawa yang mereka miliki

====[ NEXT ]======

JANGAN LUPA JUGA BACA WATTPAD KU YANG INI YA , MASIH FRESH KOK😂😂❤️❤️

JANGAN LUPA DIKASIH VOTE JUGA YA

JANGAN LUPA DIKASIH VOTE JUGA YA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Suamiku Adalah Adik KelaskuWhere stories live. Discover now