Ada ya orangtua yang membenci anaknya sendiri? Yang tidak menginginkan anaknya?
Ya ada, siapa bilang tidak ada.
Dia pernah membaca sebuah cerita tentang seorang Putri yang agak tidak beruntung, bukan agak sih, sangat-sangat tidak beruntung. Pasalnya dalam keluarga yang kelihatan saling peduli satu sama lain dia seperti tidak dianggap.
Seorang Kaisar yang sangat peduli pada para Pangeran, kalau tidak salah sekitar lima Pangeran anak dari sang Kaisar. Tapi tidak pada sang Putri.
Bahkan pada akhir cerita tersebut si Putri harus merelakan nyawanya dicabut oleh Ayahnya sendiri, membayangkannya saja sudah terasa seram dan tidak manusiawi, ya aneh saja seorang Ayah setega itu. Tapi dalam sebuah cerita takdir ditentukan oleh si penulis, pembaca hanya bisa terima.
Dia sebagai seseorang yang menulis cerita penuh darah dan air mata ini agak menyesal, kenapa dia membuat cerita sesadis ini.
Sudah tidak disayangi, dibunuh pula. Kurang suram apalagi hidup Putri itu.
Ya, cerita menyedihkan itu ia yang menulisnya. Disebuah buku bersampul ungu yang kertasnya ia buat dari kertas bekas yang biasa ia tumpuk di kamarnya.
Sekarang ia menyesal.
Sangat-sangat menyesal.
Bodohnya dia memuat cerita seburuk itu dan kini dia malah berada di dalam cerita itu entah bagaimana caranya.
Sekarang karena pada akhirnya dia tau seperti apa yang akan terjadi dia aka mencegah itu, dengan berbagai cara.
Hidup disini terlalu nyaman, ayolah jangan buat dia tiba-tiba tewas begitu saja. Jadi dia akan berusaha untuk tetap hidup. Setidaknya biarkan dia lebih lama bersama benda-benda berkilau yang saat ia hidup dulu tidak pernah ia sentuh.
Tapi masalahnya adalah si Kaisar alias Raja, orang itu terlalu menyeramkan. Orang yang sekarang adalah Ayahnya, orang yang akan membunuhnya di akhir.
Batas hidupnya adalah usia tujuhbelas tahun, jadi bagaimanapun caranya dia harus merubah semua sejak awal, agar akhir menyedihkan itu tidak benar-benar terjadi.
Ayah Kaisar, semoga hatimu tidak sebeku gunung es.
. . .
Mau coba genre baru, siapa tau seru..
Jangan lupa komen..
Silahkan skip kalau nggak suka ♡♡
First Publish- 1 Februari 2020.