Di sisi hutan yang berbeda, Beast Best Party berbenturan langsung melawan seorang laki-laki bertubuh besar dan berotot yang mengenakan helm tyranosaurus di kepalanya. Pertarungan lima lawan satu memang bukan cara bertarung yang seimbang. Tapi bagi para shensin, inilah cara terbaik untuk menyucikan dungeon saat melawan bos dungeon.
Seluruh anggota Beast Best Paty tampak sudah siap dengan senjata mereka masing-masing. Asger dengan golok merahnya, Haldur dengan sarung tangan besi yang kokoh, Baltram dengan pedangnya, Streen juga menghunuskan pedangnya, Simone dengan tongkat yang terancung.
Mereka berlima terlihat sangat siap untuk mengalahkan orang yang disebut Raja Theroposaur itu.
"Kalian pikir hanya dengan berlima, kalian bisa mengalahkanku? Heh, ini sungguh penghinaan," kata Raja Theroposaur.
"Simpan saja argumen tidak bergunamu itu!" seru Baltram. Ia segera mengepakkan sayapnya, melesat terbang menyerang Raja Theroposaur.
Laki-laki berbaju biru itu segera meloncat menghindari tebasan berbahaya dari Falcon tersebut. Tapi, Haldur ikut melesat dan mencoba memukul Raja Theroposaur dengan keras. Loncatan kelinci ini sangat cepat, membuat Raja Theroposaur hampir menerima serangan tersebut. Namun, tetap saja serangan itu tidak ada hasil. Justru, Raja Theroposaur menerjang kelinci raksasa itu. Tapi Simone datang dan mengayunkan tombaknya. Kaki Raja Theroposaur yang siap menyerang itu terpaksa ditarik kembali. Untuk kali ini, Haldur lolos dari serangan lawan.
Steen tidak sekedar menonton. Suku Kobold itu ikut melesat dan menebas lawan mereka. Meski masih di udara, Raja Theroposaur membelokkan tubuhnya sehingga serangan Steen hanya melewati tubuh tegap itu. Tidak sampai di situ, dengan cepat Raja Theroposaur menangkap pergelangan tangan berbulu anjing itu dan melemparnya. Steen menghantam tubuh Haldur membuat kedua werebeast itu tersungkur. Raja Theroposaur meloncat mundur menjauhi kelima werebeast itu, mengambil jarak untuk menyusun sebuah rencana.
Dari tubuh Raja Theroposaur, keluar sebuah senjata sejenis golok. Namun, sangat berbeda dengan yang dimiliki Asger. Golok milik Raja Theroposaur berbilah gerigi yang terlihat seperti susunan gergaji dengan gagang golok berupa tulang yang terukir. Ada semacam tulisan pada tubuh golok tersebut, semacam simbol asing yang tidak diketahui.
Raja Theroposaur melesat dan menyerang Simon yang terlihat paling lemah. Namun, Satyr itu tidak sebodoh yang dianggap, ia membenturkan tombaknya pada golok Raja Theroposaur. Benturan hebat terjadi, dan keduanya tampak seimbang. Raja Theroposaur sedikit terperanjak akan hal itu.
"Aku bukan kambing yang bisa kau buru seenaknya!" seru Simon sambil menekan balik serangan Raja Theroposaur.
Tidak mungkin bagi Asger untuk diam melihat temannya diserang. Ia kembali melesat dan menebas Raja Theroposaur dengan goloknya yang besar. Namun, Raja Theroposaur meloncat mundur menghindari serangan singa itu.
Baltram dan Haldur tidak tinggal diam, mereka melesat menyerang Raja Theroposaur sebelum manusia berhelm dinosaurus itu mendarat di tanah. Sayangnya, ketangkasan Raja Theroposaur mampu menepis kedua serangan itu dengan ayunan yang sangat kuat dan keras.
Steen yang sejak tadi sembunyi di dalam semak, segera keluar dan menebas Raja Theroposaur dari belakang sedetik setelah Raja Theroposaur menepis serangan dua temannya. Serangan Kobolt itu mendarat tepat sasaran. Bekas sayatan tercipta pada punggung Raja Theroposaur.
Tapi, tidak sesuai yang mereka harapkan, ternyata punggung Raja Theroposaur dilindungi semacam cain mail yang keras.
"Hahaha ... kau pikir sisi belakangku tidak terlindungi? Dasar makhluk dungu!" sahut Raja Theroposaur dengan bangga sambil menendang Steen dengan keras.
Steen terpental, menghantam pohon besar di belakangnya. Manusia anjing itu mencoba berdiri dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Keempat temannya segera menghampiri.
"Kau tidak apa-apa, Steen?" tanya Haldur penuh khawatir.
"Aku tidak apa-apa. Sial, dia lumayan kuat," kata Steen dengan nafas tersengkal.
"Jangan sekali-kali kalian meremehkan aku! Aku adalah Raja Theroposaur, raja dari segala kadal karnifora raksasa yang pernah menguasai daratan. Aku akan menghabisi kalian semua dan merebut kembali daratan yang kalian ambil," kata Raja Theroposaur. Walau tertutup topeng namun, cara bicaranya mengandung kebencian yang teramat sangat.
"Sepertinya kita harus serius," gumam Asger menatap semua rekannya.
"Kau benar," kata Haldur mendukung.
Kelima werebeast itu mengeluarkan sesuatu dari kantong perlengkapan mereka, sebuat botol kaca kecil yang berisi ramuan berwarna jingga dan mereka segera meminumnya. Tubuh mereka sedikit bersinar setelah meminum ramuan itu lalu menghilang sedetik kemudian.
Setelah persiapan selesai, kelima werebeast itu kembali bersiap.
"Apa yang kalian rencanakan?" tanya Raja Theroposaur yang sedikit penasaran.
Tanpa menjawab pertanyaan tersebut, kelima orang itu melesat bersamaan sambil mengayunkan senjata mereka pada lawannya.
Asger menebas Raja Theroposaur dengan keras, Raja Theroposaur menepis serangan itu. Tapi, daya hentak serangan itu jauh lebih kuat dari sebelumnya. Raja Theroposaur sedikit kaget akan perubahan tersebut.
Sedangkan di sisi lain, si kelinci yang tidak sabar segera memukul Raja Theroposaur dengan tangan yang berbalut sarung tangan besi. Dengan cepat, Raja Theroposaur menghindari serangan itu.
Belum selesai sampai di sana. Baltram yang terbang meluncur, menghunuskan pedangnya dan akan menusuk Raja Theroposaur. Sekali lagi Raja Theroposaur menghindari serangan lawannya.
Asger dan Haldur tidak menghentikan serangan, mereka kembali menghantam lawan mereka itu dengan senjata yang mereka miliki. Raja Theroposaur segera menangkis serangan Asger sambil menghindari serangan Haldur.
Pedang Steen telah siap akan menggorok leher Raja Theroposaur, Suku Kobolt itu menebas secara horizontal bergaris lurus pada leher Raja Theroposaur. Dengan cepat, Raja Theroposaur menangkap tangan Steen yang memegang pedang lalu menggunakannya untuk menangkis serangan tombak milik Simone.
Pedang Steen dan Tombak Simone berbenturan, dan di waktu yang bersamaan, Raja Theroposaur menendang kedua werebeast itu. Steen dan Simon terpental. Namun, dari sisi kiri Raja Theroposaur. Sebuah tendangan keras mendarat di tubuhnya. Raja para teropoda itu terpental dan terperosok di tanah.
"Apa-apaan mereka, tidak menunjukkan sportifitas sama sekali. Dan juga, bagaimana mungkin stamina mereka seakan kembali pulih. Sial!" umpat Raja Theroposaur sambil kembali berdiri. Ia teringat dengan ramuan yang tadi diminum kelima werebeast itu dan ia pun menarik kesimpilan. "Ternyata begitu."
Sebelum ia sempat bersiap, dari atas kepalanya, pedang Baltram menghunus lurus akan menusuk Raja Theroposaur. Insting kadal Raja Theroposaur merasakan akan kedatangan serangan itu dan memberikan kontak pada saraf untuk menghindar. Pedang Blatram yang terbalut aura biru menancap di tanah. Tercipta ledakan di sana. Pasir dan tanah berhamburan membentuk gumpalan asap debu.
Asger menggunakan kesempatan ini untuk menyerang Raja Theroposaur. Mata kucing liar yang ia miliki membuatnya bisa mengetahui letah buruannya. Ia segera melesat dan menebas Raja Theroposaur.
Namun, Raja Theroposaur memiliki selaput pada pupil matanya sehingga ia pun bisa melihat dalam kepulan debu tersebut. Ia menahan serangan Asger, membenturkan goloknya dan golok manusia singa itu. Kedua golok itu saling beradu, percikan api terkadang muncul hasil dari aksi saling dorong.
Tapi tiba-tiba, Asger moloncat mundur meninggalkan Raja Theroposaur. Ini cukup aneh, mengingat betapa berambisinya ia untuk membunuh lawannya itu.
Ternyata, dalam sekejap mata setelah Asger meloncat, sebuah tombak meluncur cepat dari bawah singa itu dan menusuk tubuh Raja Theroposaur. Serangan tiba-tiba yang kebetulan atau sudah direncanakan, yang jelas serangan itu berhasil menembus tubuh raja berhelm kadal itu.
Debu yang berterbangan mulai tersingkir karena tiupan angin malam yang dingin. Dari balik gumpalan debu tadi, Raja Theroposaur tersungkur dengan tombak menancap di perutnya.
"Sepertinya aku terlalu meremehkan kalian. Hehehehe ... ini menarik.
__________________
Kelanjutannya bisa baca di bukunya ya ^^