Dungeon Hallow

بواسطة erix_arthur

331K 35.7K 11.6K

~Tamat~ CAPTER 1~46 SUDAH TERBIT [Dungeon Hallow : Datangnya Sang Pahlawan] CAPTER 46~94 SUDAH TERBIT [Dungeo... المزيد

Prolog
1 : Takdir
2 : Mencoba Menjadi Pahlawan Kecil
3 : Dungeon Candi Goblin
5 : Pencarian Yang Melelahkan
6 : Raja Goblin
7 : Penyucian Dungeon
8 : Dungeon dan Shensin
9 : Toyotami Yura
10 : Toyotami Genji
Dungeon Hallow vol.1
11 : Gedung Guild Shensin
12 : New Class
13 : Lord Class
14 : Berbeda Arah
15 : Serangan Zombie
16 : Dungeon Rumah Fantasma Amity
17 : Dua Dungeon
18 : High-Ghoul
19 : Wanita Dalam Kelambu
20 : Lavenda
21 : Vampire
22 : Lord Vampire
23 : Prestasi
24 : Shensin Bintang Lima
25 : Dungeon Danau Abyss
26 : Mermaid
27 : Mera dan Sarna
28 : Sebuah Perkembangan part-1
29 : Sebuah Perkembangan part-2
30 : Gua Laut
31 : Pasukan Shensin
32 : Tentakel Raksasa
33 : Kraken
34 : Seperti Pahlawan
35 : Vampire Yang Menuntut Balas
36 : Werewolf
37 : Kezu-Sahagin
38 : Melawan Haruka
39 : Mengakhiri Dendam
40 : Teman Baru
41 : Kengerian
42 : Pusat Dungeon
43 : Tuan
44 : Cahaya dan Kegelapan
45 : Wadah Sang Ayah
46 : Hanyalah Kerikil
Intervision 1th
Dungeon Hallow vol.2
47 : Dungeon Stone
48 : Drop Item
49 : Item Legenda dan Core
50 : Mikazuki Blacksmith
51 : Kenyataan dan Takdir
52 : Tujuan Yang Baru
53 : Selina
54 : Pesta Dansa
55 : Galdellei Markov
56 : Potongan Film Fantasi
57 : Ketetapan Hati
58 : Mulai Menghitung Mundur! 10 Hari Menuju Duel
59 : Kaum Trainer
60 : Desa Hirlik
61 : Makhluk Legendaris
62 : Lizardman Purba
63 : Ikatan Baru
64 : Mengakhiri Persiapan
65 : Kejuaraan Valiant
66 : Babak Ketiga
67 : Earl Baltra
68 : Kesatria Slavius
69 : Hanya Selina
70 : Pengetahuan Tambahan
71 : Trisula Poseidon
72 : Kuishinbo no Ken
73 : Dungeon Hallow
74 : Dungeon Raptor
75 : Di Balik Semak
76 : Suchomimus
77 : Seorang Leader
78 : Best Beast Party
79 : Tyranosaurus
80 : Raja Raptor
81 : Raja Theroposaur
82 : Titan T-Rex
Intervision 2th
83 : Kejutan Pangeran Iblis
84 : Hutan Barat Ardesdale
85 : Rumah Di Tengah Hutan
86 : Demon
87 : Shensin vs Demon Merah
88 : Demon Biru
89 : Pengkhianat Galdellei
90 : Pertempuran Dalam Desiran Hujan
91 : Dalamnya Ia Tenggelam
92 : Pelayan Iblis - Baphomet
93 : Tidak Akan Mudah
94 : Akhir Galdellei
Intervision 3th
Dungeon Hallow vol.3
95 : Langkah Baru
Intervision 4th
96 : Bandit
97 : Perjalanan ke Timur
98 : Kekaisaran Sakura
99 : Sakura-no-miya Haruka Naishinno
100 : Perjalanan ke Albion
101 : Nenek Eksotis
102 : Dungeon Pohon Pinus
103 : Kawah Kematian
104 : Sakura
105 : Dungeon Makam Kegelapan
106 : Berbalik Membantai
107 : Pembalasan Untuk Nimue
108 : Azazel
109 : Tenma dan Tomo
110 : Haruka ke Garis Depan
Intervision 5th
111 : Mengenang Masa Lalu
112 : Dragon
113 : Penyihir dan Dragon
114 : Dragon Hunter dan Dragon Keeper
115 : Pedang Yang Tertancap
116 : Leknaat dan Rune Kebijaksanaan
117 : Zenda Pendragon
118 : Patung Burung Hantu Emas
119 : Persahabatan dan Takdir
120 : Hercules di Wonosobo
121 : Kokabiel dan Sariel
122 : Marlin dan Ular Sariel
123 : Kutukan dan Cinta
124 : Iblis yang Mengaku-ngaku
125 : Kobra Lima Kepala
126 : Simba
127 : Raja Smilodon
128 : Amukan Cahaya dan Kegelapan
129 : Elemen Peri
130 : N'Jou vs Simba vs Hercules
131 : Sekutu
132 : Permintaan
133 : Naga
134 : Serangan Makhluk Lebah
135 : Diplomasi Ratu Lebah
136 : Basilisk
137 : Pengintaian
Intervision 6th
138 : Reuni Marlin dan Mathilda
139 : Genosida
140 : Perjanjian
Intervision 7th
141 : Mitos Bangsa Dragon
142 : Salamander
143 : Nyali Yang Tak Terputus
Intervision 8th
144 : Morror of Fear
145 : Jemputan dari Istana
146 : Tahanan
Intervision 9th
147 : Dark Elf
148 : Gelanggang Yevimofich - part 1
149 : Gelanggang Yevimofich - part 2
150 : Gelanggang Yevimofich - part 3
151 : Gelanggang Yevimofich - part 4
152 : Orthros
Dungeon Hallow vol.4
153 : Menutup Pertempuran
154 : Valdemar Selig Ulric
155 : Salamander dan Bahamut
156 : Dragon Rain
157 : Akhir di Albion
158 : Mengejar Tujuan
159 : Mengejutkan Kaisar
160 : Perasaan Haruka
161 : Rencana Untuk Memukul Mundur
162 : Kaum Arthurian
163 : Dwarf dan Penyihir
Intervision 10th
164 : Cahaya Merah dan Biru
165 : Gramlin Pengganggu
166 : Ninja Takegakure
167 : Memulai Perang Dunia Pertama
168 : Bom 50 Ton TNT
169 : Penyerang Pertama
170 : Pertempuran Udara
171 : Menunaikan Janji Lama
172 : Chaos Sky King Dragon
173 : Pertempuran Antar Komandan
174 : Grandong dan Mak Lampir
175 : Valak dan Gadis Burung Hantu
176 : Shass dan Sitri
177 : Kesatri Kegelapan
178 : Maju dan Menekan
179 : Dragon Slayer Terhebat
180 : Menutup Peperangan
Epilog
Attention
Cast

4 : Monster Dungeon

3.1K 343 75
بواسطة erix_arthur

Erix dan Lucius menerobos masuk dari pusaran kegelapan. Di sana Haruka sudah menunggu mereka.

Setelah memasuki gerbang, tampaklah keanehan di luar nalar manusia. Karena kenyataan tidak sesuai dengan semestinya. Seharusnya yang mereka masuki adalah candi, tempat reruntuhan kuno peninggalan zaman dulu. Tapi, sekarang mereka berada di dalam gua, lorong remang di dalam tanah. Erix dan Lucius tampak sangat kebingungan.

Meskipun di dalam gua, suasana di sana tidak begitu gelap. Karena terdapat obor di sepanjang dinding lorong.

Mereka bertiga mulai menelusuri lorong gua itu. Berjalan di tempat pencahayaan yang remang, berharap segera menemukan orang yang dicari. Erix dan Lucius telah sigap dengan senjata mereka, kalau-kalau ada monster yang muncul dan menyerang.

Tak seberapa jauh melangkah, tiba-tiba suatu cairan hitam kental jatuh dari langit-langit gua di depan mereka. Banyak sekali cairan yang jatuh. Ketiga orang itu terpaksa harus menghentikan langkah karena cairan-cairan itu menghalangi jalan.

Itu bukanlah cairan biasa. Cairan-cairan itu bergerak-gerak dan hidup. Cairan itu berdiri lalu memunculkan kedua tangannya. Dan nyala merah mulai bersinar menunjukkan posisi mata.

"Monster!" Erix langsung menghunuskan katananya. "Slime Hitam!?"

"Bukan. Itu Mug, jenis Monster Lumpur!" seru Haruka. "Serang kepala mereka!"

Erix menebas bagian kepala Monster Lumpur itu, tepat diantara kedua matanya. Perlahan, monster itu kembali mencair kemudian pecah menjadi serbuk hitam dan menghilang. Erix kembali mengayunkan katananya ke beberapa Monster Lumpur yang tersisa dengan semangat. Dalam sekejap, ia berhasil menghabisi semuanya. Kini jalan kembali terbuka.

Lucius belum beraksi saat ini. Selain karena beratnya ransel yang ia bawa, ia sengaja membiarkan tuannya untuk bersenang-senang duluan. Tapi, ia mendapati sesuatu dari sisa monster tadi. "Apa ini?" tanya Lucius, ia mengambil sebuah batu berwarna ungu gelap dari tanah.

"Itu Dungeon Stone. Setiap monster yang kita kalahkan akan menjatuhkan batu itu. Kau bisa menjualnya di Gedung Guild nanti," jelas Haruka.

"Ini bisa di jual!? Bagus!" Lucius mengambil semua Dungeon Stone yang berserakan di lantai gua. Ini bisa ia gunakan untuk menutupi kebutuhan hidup mereka kelak.

"Oh, ya, Haruka. Shensin itu apa?" tanya Erix sambil membantu memungut Dungeon Stone.

"Shensin adalah orang-orang pemberani yang masuk ke dungeon dan menyucikannya. Ciri-cirinya adalah ini," Haruka menunjukkan sebuah bintang hitam yang tidak penuh di punggung tangan kirinya. "Tapi, untuk menyucikan dungeon tidaklah mudah. Kami para shensin harus mengalahkan Bos Dungeon yang sangat kuat. Tidak sedikit shensin yang tidak kembali setelah masuk ke dalam dungeon."

Ekspresi wajah Haruka berubah, ia terlihat sangat sedih. Ia nampaknya sedang memikirkan kakaknya.

"Tenang saja, kita akan menemukan kakakmu." Erix mencoba menghibur, walaupun tidak begitu ditanggapi. "Oh, ya. Tadi teman elf-mu memberiku ini."

Erix mengeluarkan gulungan perkamen yang dia dapat dari Tias. Ternya perkamen itu adalah sebuah peta penunjuk jalan untuk dungeon tersebut.

"Elf satunya memberiku ini," yang di maksud Lucius adalah Nella, ia mengeluarkan botol kaca kecil berisi ramuan merah. "Ini apa?"

"Itu potion. Ramuan penyembuh luka fisik," jelas Haruka.

Dari semua informasi yang dijabarkan Haruka barusan, tidak salah jika mereka menganggap dunia ini adalah dunia dalam gim. Karena persisnya aturan yang ada. Namun, mereka sudah menerima kenyataan kalau ini dunia nyata, bukan gim.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan. Cahaya yang remang tidak membuat nyali mereka ciut sedikitpun. Kaki terus melangkah di sepanjang lorong gua. Makin ke dalam, makin sering mereka bertemu Mug si monster lumpur dan jumlahnya pun samakin banyak. Tapi bagi Erix, mereka hanya lendir pengganggu yang harus dimusnahkan. Satu monster satu ayunan, tidak sulit bagi mereka menghantam tiga puluh Monster Lumpur yang menyerbu. Sedangkan Lucius, ia tetap setia memungut Dungeon Stone yang berserakan.

Tiba-tiba, Lucius menghentikan aktifitas memungutnya. Ia berjalan pelan, memandangi dinding di depannya. Siapapun tahu jika itu adalah tanah biasa, namun Lucius menanggapinya berbeda. Ia meraba dinding itu seakan ada sesuatu di sana. Erix dan Haruka yang keheranan, ikut berhenti memungut dungeon.

"Apa ada yang salah Lusius?" tanya Erix penasaran.

"Aku merasakan sesuatu di balik dinding ini," katanya tanpa mengurangi keseriusan dalam sorot matanya.

"Maksudmu?" Haruka ikut penasaran.

Lucius sangat yakin dengan instingnya, walaupun Erix dan Haruka tidak merasakan apapun. Untuk membuktika keyakinannya, Lucius melepas ransel besarnya, lalu ia mundur menjauhi dinding yang ia anggap mencurigakan tadi. Lucius melesat cepat dan menghantam dinding mencurigakan tersebut. Dinding gua itu hancur dan ambruk seketika. Erix dan Haruka tercengang melihat runtuhnya dinding itu. Nampaklah sebuah ruangan yang sangat gelap dari balik dinding yang hancur.

Erix cukup terkejut melihat tendangan Lucius barusan mengingat tebalnya dinding itu. Ia tidak menyangka pelayannya memiliki kekuatan sebesar itu. Memang tidak salah menempatkan Lucius sebagai pelayannya.

"Ruangan ini tidak ada di peta!" seru Erix sambil menunjukakan isi peta itu pada Lucius dan Haruka, ia sudah memastikanya beberapa kali. "Mungkin ini ruang rahasia!!"

Lucius mengambil salah satu obor di dinding gua dan menggunakannya untuk penerangan pada ruang yang gelap tadi. Ia berjalan pelan selangkah demi selangkah untuk menghindari sesuatu yang akan menghantam kakinya. Tantu saja, belati hitam telah siap di tangan kirinya. Hingga, ia menemukan pemandangan tidak berbahaya namun mengerikan, pemandangan yang hanya pernah ia lihat di televisi atau film-film horor. Lucius segera memanggil tuannya. Haruka yang penasaran, ikut masuk ke dalam ruangan, tapi Lucius melarangnya.

Betapa mengejutkannya Erix melihat kengerian di depannya, ia sampai gemetar karena takut. Di ruangan itu berserakan tulang-tulang dan tengkorak manusia di lantai. Ada pula yang terikat di dinding. Ini benar-benar mencekam.

Ada tengkorak yang terpisah dari tubuhnya. Erix membanyangkaan saat tengkorak ini masih keadaan segar, pasti sangat menakutkan. Pemuda itu keluar menemui Haruka, meninggalkan Lucius yang masih melihat-lihat situasi di dalam ruangan mengerikan tersebut.

"Ada apa di dalam?" tanya Haruka sambil mencoba mencari celah untuk melihat.

Erix hanya menggeleng dan memastikan Haruka tidak masuk ke dalam. Bukan karena apa, ia tidak ingin Haruka membayangkan salah satu kerangka itu milik kakanya.

Tak lama setelahnya, Lucius keluar. "Tuan, ada jalan lain di dalam ruangan ini. Bagaimana menurutmu?"

"Hmm... kakak Haruka tidak mungkin melewati ruangan ini. Baiklah, kita bagi dua tim. Lucius, kau telusuri jalan ini, mungkin kau akan menemukan sesuatu. Aku dan Haruka akan melewati jalan ini," kata Erix menjelaskan rencananya.

"Pardon? Apa anda tidak salah, Tuan? Tidak, tidak, ini telalu berbahaya."

"Masalahnya bukan itu Lucius. Ada kemungkinan kalau monster membawa kakak Haruka ke lorong rahasia itu," jelas Erix meyakinkan.

"Tapi, tempat ini terlalu berbahaya, kau bisa saja terluka. Dan jika itu terjadi, apa gunanya aku di sini?"

"Aku tidak akan terluka, Lucius. Aku tidak selemah itu. Kau 'kan tahu sendiri latar belakang olahragaku."

Lucius diam sambil berfikir. Dan akhirnya, dengan helaan nafas panjang, ia pun menyetujuinya. "Baiklah."

"Yes!!"

"Tidak, tunggu dulu! Kau serius? Ini tempat berbahaya. Tidak mungkin kau menelusuri dungeon ini sendiri," seru Haruka yang mendengar perbincangan dua pemuda itu.

"Haruka, kau tidak perlu takut. Aku bukanlah orang biasa yang lemah. Lucius juga jauh lebih hebat dariku. Kau lihat sendiri tadi 'kan, bagaimana dia menghancurkan dinding itu," kata Erix apa adanya.

Haruka diam dan mencerna perkataan pemuda itu. Lucius memang kuat.

"Dan Anda orang yang ceroboh, Tuan. Sedikit sulit untuk melepaskan Anda begitu saja," timpal Lucius.

"Lucius ...," rengek Erix kesal.

"Aku pergi dulu, Tuan." Lucius berbalik dan masuk ke ruangan itu.

Dengan berbekalkan obor, ia mulai menyelesaikan perintah egois tuannya.

Erix dan Haruka juga mulai melanjutkan perjalannannya. Haruka terpaksa meninggalkan tempat itu dengan penasaran yang tak terbayar.

Mereka bertiga berpisah, memilih jalan yang telah ditentukan. Lucius yang sendirian menelusuri tempat mengerikan, mengikuti apa kata tuannya. Sedangkan Erix dan Haruka melangkah bersama dengan penuh harapan, semoga Yura dapat ditemukan.

Apa Erix dan Lucius memang sekuat itu sehingga mereka berani berpisah di dalam dungeon yang terkenal akan keberbahayaannya itu? Apalagi, sekarang sudah dipastikan kalau terdapat puluhan monster yang sedang mengawasi mereka.

Tapi, janji mereka yang sudah diucapkan pada Haruka harus dipenuhi. Setidaknya hal itulah yang menjadi pegangan mereka untuk bertahan hidup.

Note:
Mug, jenis monster lumpur. Termotifasi dari monster Tar dari film Scooby Doo 😝

______________________________________

Capter 4 beres...

Untuk pembaca, saya ucapkan terima kasih...

Dan saya tunggu kritik dan sarannya, ya...^^

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

Elisa's Transmigration بواسطة chaii

الخيال (فانتازيا)

3.1M 201K 49
Elisa Latasha Mauren hendak di jual oleh ibu tiri nya ke salah satu rumah wanita malam. Elisa tentu tak terima, ia memilih kabur dari sana dan sialny...
1.9M 136K 87
Cerita lengkap telah tersedia di play store Namanya Aqilah, gadis biasa-biasa saja yang tiba-tiba menjadi Antagonis dalam novel. Mengetahui diriny...
576K 33.9K 58
Selena Azaerin, walau dirinya bekerja sebagai agen intelijen negara, Selena tak pernah kehilangan sifat cerobohnya. Ketika gadis itu telah menyelesai...
Perpindahan Jiwa Gadis Penggoda بواسطة Sa

الخيال (فانتازيا)

446K 30.3K 59
Serena memiliki hobi yang aneh, gadis itu senang menghancurkan rumah tangga orang lain. Bagi Serena, menghancurkan rumah tangga orang lain adalah sua...