#09. Seni Bela Diri..

244 50 7
                                    

Esok paginya setelah usai berberes, Li Heeng dan Fu Rong keluar dari kediaman mereka.

"Wahh.. Seragam dari perguruan Fungyao lumayan juga" ucap Li heeng dan Fu rong hanya tersenyum menanggapinya. Tanpa di duga Lin lin lewat di hadapan mereka sembari menatap sinis ke arah Li heeng lalu memalingkan wajahnya.

"Kenapa dia menatapku seperti itu?" ucap Li heeng.

"Jangan pedulikan" ujar Fu rong.

"Oiya, kita mau kemana?" tanya Li heeng.

"Ikuti saja arahan mereka" ujar Fu rong.
.

Li heeng dan lainnya di arahkan untuk berkumpul di ruang aula "Zhuyao"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Li heeng dan lainnya di arahkan untuk berkumpul di ruang aula "Zhuyao". Sampainya di sana mereka pun duduk di tempat yang sudah di siapkan, di aula itu sudah ada guru tertua di perguruan Fungyao yang sedang duduk sembari membaca buku. Li heeng bingung kenapa hanya sebagian murid saja yang ada di situ.

"Kemana yang lainnya? kenapa hanya ada sebagian saja di sini?" tanya Li heeng pada murid lain yang ada di sampingnya.

"Sebagian di arahkan untuk melakukan kegiatan lain, tidak bisa secara bersamaan dalam satu tempat di sini" ujar temannya.

"Ohh.. begitu" ujar Li heeng lalu melihat ada Feng xi duduk di deretan yang sejajar denganya dan melambaikan tangan padanya.

"Feng xi?" ucap Li heeng.

"Ouh Li heeng, hai" ucap Feng xi.

Guru itu pun berdiri sembari menggenggam sebuah buku di tangannya. Ia berjalan mondar mandir sambil membacakan beberapa teori ilmu seni bela diri. Li heeng sangat semangat mendengarkan begitu pula yang lainnya.

"Hari ini, aku ingin membahas sedikit peraturan di perguruan Fungyao ini. Pertama, tidak boleh mengenakan pakaian yang terlalu mewah, harus sesuai dengan standar yang telah di tentukan. Kedua, di larang menerima barang apapun dari luar. Ketiga, tidak ada yang boleh keluar dari kediaman perguruan Fungyao tanpa alasan yang jelas, dan keempat di larang mengonsumsi anggur" ucap guru itu.

"Wahh banyak sekali peraturannya? ternyata di sini ketat sekali" batin Li heeng. Tak lama kemudian guru itu mulai membahas beberapa teori dunia seni bela diri.

"Sebagai seorang kesatria harus menanamkan kebaikan dari dalam diri dan menjauhi kesombongan" ucap guru itu dan Li heeng mulai merasa bosan mengingat dirinya lebih suka mempraktikan ketimbang harus mendengarkan teori. Ia sesekali menguap sepanjang pembelajaran membuat Feng xi tertawa sembunyi melihatnya. Setelah usai, Li heeng berjalan dengan melasnya dan Feng xi mengikuti di belakangnya.

"Kau ini Li heeng, selalu saja menguap" ucap Feng xi.

"Mau bagaimana lagi, aku sangat tidak suka teori, di tambah lagi kita masih baru di perguruan ini, wajar jika aku masih sulit beradaptasi" ujar Li heeng kemudian menatap ke arah Anming yang sedang duduk menikmati secangkir teh, karena penasaran ia pun berlari mendekat ke arahnya. Feng xi bingung dan hanya geleng kepala melihatnya. Saat Li heeng hendak duduk, Anming menatapnya dengan sinis dan langsung menegurnya.

Lotus PerakWhere stories live. Discover now