#50. Tolakan.. 🔞

110 23 1
                                    

Song rekom👆: Granting a worry free - (Xu wu you) by Aarif rahman. 🎵
_____________________________________

Sampainya di kediaman pribadi Kaisar Lu, para prajurit itu langsung membaringkannya di atas tempat tidur. Xue luan meminta mereka untuk keluar dan menutup pintu. Li heeng langsung bangkit dan melangkah mundur, sedangkan Xue luan berjalan mendekat dengan tatapan sinisnya.

"A-aku tidak bersalah!! ke-kenapa jadi aku yang salah!!" teriak Li heeng gelagapan sembari melangkah mundur.

"Tidak bisakah kau diam sehari saja? kenapa kau terus-terusan berbuat ulah? mengganggu ketenangan istana ini" ujar Xue luan.

"Kalau gitu lepaskan aku, biarkan aku pergi, maka istana ini akan jauh lebih tenang!" ujar Li heeng.

"Cih!! tidak semudah itu, kau tidak akan pernah aku lepaskan, sekali pun tidak akan pernah!" tegas Xue luan.

Li heeng terus-menerus melangkah mundur hingga akhirnya terpojok di dinding dan terdiam kaku. Xue luan mendekatinya lalu mencengkram kedua tangan Li heeng dan mengangkatnya ke atas. Li heeng mencoba melepas cengkaraman Xue luan namun tidak berhasil. Ia menundukkan kepalanya lantaran tidak sudi di pandang olehnya.

"Kenapa kau bertingkah seolah jijik jika berada dekat denganku?" bisik Xue luan.

"Diam kau bajingan!!" ketusnya membuat Xue luan tertawa.

"Kasar sekali" tutur Xue luan.

"A-a.. aku, mangkanya jangan membuatku kesal!! lepas!!" jerit Li heeng.

"Ayo memohon, maka aku akan melepaskanmu" ucap Xue luan dengan nada yang lembut.

"Ck!! tidak akan!" tolak Li heeng.

"Dengar? tidak ada yang bisa memilikimu kecuali aku. Sampai kapan pun, kau akan menjadi tahananku" ujar Xue luan.

"Kenapa dia jadi agresif sekali?" batin Li heeng.

"Apa yang kau suka dariku? mengapa kau selalu saja membuatku menderita?" ujar Li heeng.

"Menderita? kapan? apa yang telah kulakukan?" ujar Xue luan.

Bibir Li heeng bergetar seolah tak sanggup untuk mengucapkan kalimat kasar di hadapan Xue luan. Ia pun memalingkan wajah dan Xue luan semakin mendekat lalu mengecup birbirnya.

~ cup..

Li heeng terkejut sembari reflek mendorong kuat tubuh Xue luan. Ia mencoba kabur namun, Xue luan mengikat tubuhnya dengan mantra.

"Lepas!! kenapa kau mengikatku?" teriak Li heeng dan Xue luan kembali mendekat.

"Lihatlah bibir mungilmu ini, terlihat sangat indah. Setiap kali melihatmu, rasanya aku ingin memilikimu seutuhnya" bisik Xue luan sembari meraba lembut bibir manis Li heeng.

"Bisakah kau lepaskan aku?" ujar Li heeng terpaksa merendah dan menahan emosi agar tidak bertindak di luar batas.

"Baiklah" ujar Xue luan lalu mantra itu hilang.

"Menyebalkan!!" teriak Li heeng langsung pergi dari situ dengan kekesalan yang merujuk pada dendam.

"Ini belum seberapa, kedepannya aku akan membuatmu nurut dengan apa mauku" batin Xue luan.

Lotus PerakМесто, где живут истории. Откройте их для себя