#05. Pemuda yang aneh!

327 59 5
                                    

Di satu jalan yang sepi, Li heeng melangkah dengan santai sembari menikmati udara segar. Ia memandangi sekelilingnya dan jalanan yang Li heeng lewati memang sangat sepi, karena jalan kecil di hutan itu adalah jalan pintas tercepat agar bisa sampai ke kota Xunmeng. Namun, di tengah suasana yang sunyi tersebut, tiba-tiba ia mendengar jeritan seseorang. Li heeng langsung berlari mendekat ke arah sumber suara tersebut. Sampainya di sana, ia melihat 5 pemuda sedang di todong oleh sekelompok bandit.

Li heeng melompat lalu terbang di udara dan mencoba mendekat ke arah penjahat itu. Ia menendang dengan kuat satu per satu para bandit tersebut hingga terlempar jatuh. Li heeng mendarat dan menyilangkan kedua tangannya sambil menatap dengan sinis.

"Kalian ini tidak punya malu ya? merampok pada orang yang tidak punya" ucap Li heeng.

"Hey! berani sekali kau!! ayo hajar dia!!" teriak salah satu bandit tersebut. Sedangkan 5 pemuda yang di palak tadi langsung berlari menepi.

Li heeng menyerang para penjahat itu sendirian. Dengan kemampuan hebatnya, ia keluarkan satu jurus yang dalam sekejap membuat para bandit tersebut terhempas dan tergeletak tak berdaya. Li heeng tersenyum sembari membersihkan kedua tangannya. Saat ia hendak menghampiri 5 orang pemuda itu, tiba-tiba ada satu penjahat yang masih sadar dan hendak bangkit. Menyadari itu, Li heeng langsung melepas alas kakinya dan menginjak wajah bandit tersebut. Seketika bandit itu pingsan tak berdaya. Li heeng mengerutkan dahi dan terheran melihatnya.

"Baru mencium kakiku saja sudah pingsan, apa sebau itu kakiku ini?" ucap Li heeng geleng kepala. Salah satu pemuda yang memperhatikannya merasa jijik sampai tertegun, kemudian Li heeng menoleh dan menatap mereka.

"Apa kalian terluka?" tanya Li heeng sembari memasang kembali alas kakinya, sedangkan 5 orang pemuda itu hanya terdiam menatap Li heeng.

"Hey, kenapa kalian hanya diam? aku sedang bertanya pada kalian" ujar Li heeng.

"Oh! maaf tuan, kami terlalu serius melihatmu bergulat. Anda sangat luar biasa, hehe.." puji salah satu pemuda itu.

"Sebenarnya kalian hendak ke mana? kenapa kalian sampai di palak seperti ini?" tanya Li heeng.

"Kami hendak pergi ke kota Xunmeng, tapi di tengah jalan kami mengalami kejadian ini" ujar pemuda itu.

"Oouh, aku juga hendak pergi ke sana, Oiya perkenalkan, namaku Li heeng" ucapnya berlagak layaknya pria gagah.

"Namaku Feng Xi tuan, senang berjumpa dengan anda" ucap pemuda yang merupakan tuan dari 4 orang lainnya. Pemuda yang bernama Feng xi itu terlihat sangat tampan, imut dan juga lugu.

"Ooh.. Feng xi, kalau gitu mari kita jalan bersama?" ujar Li heeng.

"Tentu saja tuan, mari ikut naik dengan kereta kami" ujar Feng xi.

Kereta tandu dari kayu tersebut menggunakan 2 ekor kuda untuk menjalankannya. Li heeng mengambil kesempatan dan menerima tawaran Feng xi. Di kereta kayu itu, 4 orang lainnya terlihat duduk menjauhi Li heeng. Mereka melirik sedikit takut padanya. Selama perjalanan, Feng xi justru terus saja menatap pada Li heeng.

"Ada apa? kenapa anda menatapku terus?" tanya Li heeng bingung.

"Tuan, anda sangat hebat, dari mana anda mempelajari kemampuan tersebut? kenapa aku merasa tidak asing dengan jurus anda barusan" ujar Feng xi.

"Jurus yang mana? jurus menempelkan kaki yang kau lihat tadi? apa kau pikir, kakiku benar-benar bau?" ucap Li heeng.

"B-bukan begitu tuan, jurus anda ketika melawan mereka tadi, itu sangat luar biasa" puji Feng xi.

"Hanya jurus biasa, aku berlatih dari pamanku" ujar Li heeng.

"Apa anda tau tujuanku ke kota Xunmeng untuk apa?" ujar Feng xi basa-basi dan Li heeng hanya menggelengkan kepalanya.

Lotus PerakWhere stories live. Discover now