#51. Simbol Bintang Emas..

84 22 2
                                    

Song Rekom👆: ~ A kiss without Distraction - Zhou Shen ~ 🎵
_____________________________________

Sampainya di kediaman pribadi Kekaisaran, semua tabib tengah memeriksa kondisi Kaisar Lu yang ternyata juga sedang flu. Ling fei terheran lalu teringat pada Li heeng.

"Apa jangan-jangan Kaisar Lu dan Li heeng.." batinnya berpikir kemana-mana.

Ketua tabib meminta Ling fei membawakan ramuan obat itu mendekat pada Kaisar Lu. Saat Ling fei memberikan obat itu, Xue luan menatapnya dengan sangat serius.

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Xue luan dan Ling fei terkejut, ia bingung harus menjawab apa.

"Maafkan hamba, tapi ini pertama kalinya hamba melihat Kaisar" jawab Ling fei.

"Benarkah? ah, mungkin aku salah mengenal orang" ujar Xue luan sembari memberikan kembali mangkuk ramuan itu.

••••

Di depan goa suci, Shangguan Zhao melatih ilmu kultivasi. Kedua matanya memerah dengan kekuatan mantra yang ada di kedua tangannya. Kemudian kekuatan itu ia hantamkan pada permukaan tanah yang langsung mengangkat partikel debu dengan sangat tinggi dan beruntun. Shangguan Zhao juga mengangkat tubuhnya dan melayang di udara sembari menimpa kekuatan yang beruang kali ia arahkan pada kolam lotus yang ada di sana. Semua air menaik tinggi hingga melampaui ketinggiannya di udara, kemudian ia turun dan menetralkan kekuatannya.

"Shangguan Zhao, malam ini kau coba bermediatasi dan bicara dengan Master" ucap guru Jijung.

"B-bicara dengan Master? sungguh?" ujar Shangguan Zhao terkejut.

"Iya. Master bersedia untuk berdiskusi secara empat mata denganmu" ujar guru Jijung.

"Terima kasih guru!" ujar Shangguan Zhao tersenyum lebar.

Di perjalanan menuju arah kembali ke istana kekaisaran, Jinxu cang menggenggam sebuah cap segel penting dan tangannya tak pernah melepaskan cap segel itu. Sampainya di istana, beberapa prajurit dan pelayan menyambut kedatangannya, dan saat itu Jinhou juga tengah melintas, tatapannya sangat sinis dan kesal kala melihat kehadiran Jinxu cang di istana.

"Manusia terlicik yang pernah kutemui" batin Jinhou.

"Apa yang kau lihat?" tegur Changyi menghampirinya.

"Ck! ada apa tuan Changyi datang menemuiku? aneh sekali" singgung Jinhou.

"Sepertinya kalimat itu akulah yang pantas untuk ucapkan padamu" ujar Changyi.

"Tidak perlu berbelit-belit, aku muak melihatmu!" ketus Jinhou.

"Ck! aku tau kalau kau sering kali menguntit kemana pun aku pergi, sebenarnya kau ingin membuktikan apa?" tanya Changyi.

"Ini adalah urusanku, jadi tidak perlu bertanya. Lagi pula mana buktinya jika aku menguntit?" ujar Jinhou langsung pergi dari situ.

Changyi tersenyum miring melihat Jinhou yang berambisi sekali untuk menjatuhkan dirinya.

••••

"Hacih!!!" suara bersin yang terus-menerus terdengar, bukannya istirahat malah kelayapan di sekitaran istana, siapa lagi kalau bukan Li heeng. Namun, langkahnya tiba-tiba terhenti karena melihat rombongan Jinxu cang sudah tiba di istana. Ia pun panik dan bergegas pergi.

Di aula utama istana, Jinxu cang langsung mengadakan rapat penting dengan Kaisar Lu meskipun baru tiba di istana. Jinxu cang menjelaskan beberapa hal terkait berbagai pengelolaan pembangunan di desa itu. Xue luan mencoba fokus mendengarkan semua penjelasan darinya dan berakhir pada satu hal penting.

Lotus PerakWhere stories live. Discover now