#35. Perasaan Berlebihan...

97 25 2
                                    

Di samping itu, Li heeng selesai membereskan semua barangnya dan potnya ia letakkan kembali di kamarnya. Li heeng bergegas pergi untuk menemui seseorang dengan membawa kue bulan dalam keranjang kecil. Di sebuah tempat yang sejuk dan hening, Li heeng memilih duduk di bawah pohon bunga persik sembari memandangi danau yang ada di hadapannya.

"Li heeng?" sapa Xue luan datang menemuinya. Li heeng menoleh dan menatap padanya.

"Ternyata kau sungguh ingin menemuiku?" ujar Xue luan lalu duduk di sampingnya, kemudian pandangannya teralihkan pada sebuah keranjang kecil yang Li heeng bawa.

"Apa yang kau bawa?" tanya Xue luan.

"Untukmu" ucap Li heeng dengan suara berat dan raut wajah memelas. Xue luan mengambil keranjang kecil itu dan membukanya. Matanya berbinar-binar melihat sebuah kue bulan yang cantik lalu ia kembali menatap pada Li heeng.

"Ini untukku?" tanya Xue luan dan Li heeng hanya mengangguk. Akan tetapi Xue luan terheran dan geram melihat sikap Li heeng tersebut.

"Kau ini kenapa?! masam sekali, dasar aneh!" ujar Xue luan.

Tiba-tiba saja Xue luan menyadari Li heeng meneteskan air mata, tentu Xue luan terkejut kemudian ia memegang bahu Li heeng dan menghadapkan padanya.

"Ada apa? apa terjadi sesuatu? ayo katakan!" tanya Xue luan khawatir.

"Hiks!! hiks!!" Li heeng justru menangis sesengukan dengan kepala menunduk.

"Kenapa kau jadi nangis begini? aku tidak melakukan apapun padamu, Li heeng? apakah terjadi sesuatu?"

"Maaf, aku malah menunjukkan sisi burukku ini di hadapanmu"

"Tak masalah, apa kau baik-baik saja? atau kau sedang ada masalah?"

"Hanya sebuah masalah kecil, Anming pergi dari perguruan Fungyao"

"Apa?! kenapa dia pergi?"

"Dia ada urusan penting, memang akunya saja yang cengeng, dia hanya pergi sebentar tapi aku malah sedih sampai seperti ini"

Raut wajah Xue luan sangat datar dan terlihat tidak senang dengan kesedihan Li heeng untuk Anming.

"Bodoh!! hanya karena laki-laki, kau sampai nangis seperti ini, dasar lemah!" ujar Xue luan lalu mencicipi satu kue bulan itu.

"Menyebalkan!!" ujar Li heeng memalingkan wajahnya.

"Bukankah dia sudah bilang cuman pergi sebentar, kenapa kau berlebihan?"

"Aku tau! tapi dia pernah janji padaku, jika dia tidak akan kembali ke Gunshang sampai misi kita berdua selesai"

"Hhhh.. dari pada memikirkan hal itu, lebih baik ikut denganku" ujar Xue luan tiba-tiba menggendong Li heeng dan membawanya terbang.

"Eh! kita mau kemana!!" teriak Li heeng terkejut.

.......

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Lotus PerakWhere stories live. Discover now