#56. Tolong Aku, Xulan..

66 19 2
                                    

Ketika Algojo itu mengayunkan cambuk besar di tangannya, Ling fei langsung menerobos masuk ke arena interogasi, dan bertekuk lutut menyatukan kedua tangan. Tatapannya mengarah pada pangeran Jinxu cang seolah berharap belas kasihan.

"Kumohon hentikan!!!" teriak Ling fei, dan Algojo itu kembali menurunkan cambuk itu.

Semua yang menyaksikan terkejut melihat Ling fei yang saat ini menjadi pusat perhatian.

"Siapa dia?" ucap Ketua interogasi.

Jinxu cang tersenyum smirk, lalu mengangkat tangan memberi isyarat agar Algojo itu mundur sejenak.

"Ada apa? kau keberatan?" tanya Jinxu cang.

"Jelas hamba keberatan. Mengapa anda bersikap seperti ini, bukankah ini terlalu kejam?" ucap Ling fei.

"Kejam? Cih!! kau mengataiku kejam? sejak tadi kau selalu membelanya, yang ada kau membuatku curiga, jangan-jangan kau juga komplotan busuknya." tuduh Jinxu cang.

"Tidaaak!!" teriak Li heeng sambil mengangkat kepala dan menatap tajam pada Jinxu cang.

"Dia tidak ada hubungannya denganku, aku baru mengenalnya saat berada di sini, anda jangan membuat kisah lain di antara kami." sambung Li heeng terpaksa berbohong.

"Hahaha!! kenapa buru-buru? apa kau takut jika teman mu ini juga aku tangkap?" sindir Jinxu cang.

"Ling fei? kembalilah ke kediaman mu." pinta Li heeng.

Ling fei langsung bangkit dan berlari mendekati Li heeng. Ia menangis tersendu-sendu melihat memar di pipi kiri Li heeng. Bahkan sedikit darah juga membekas di sudut bibir itu.

"Cobalah lihat dirimu, kau tersiksa, aku tidak sanggup melihatmu begini." ujar Ling fei terisak sendu.

"Aku baik-baik saja. Hanya sebuah cambukan, kau tenang saja, jika Kaisar kembali... maka aku akan selamat, tapi jika tidak? aku menerima apapun takdir hidupku," ujar Li heeng.

"Tidak! kau harus ingat tujuanmu! apa kau ingin semuanya jadi sia-sia?" bisik Ling fei.

"Aku tidak punya pilihan lain. Aku tidak ingin identitasku di ketahui oleh semuanya," ujar Li heeng.

"Jadi kau memilih mati? mengapa kau jadi bodoh begini!!" bentak Ling fei.

"Jangan bergosip di belakangku!!" teriak Jinxu cang mengejutkan Ling fei hingga ia membalikkan badan.

Beberapa prajurit langsung mendekat dan menarik kedua lengan Ling fei agar menjauh. Mereka menyeretnya sangat jauh dari posisi Li heeng.

"Jangan lukai diaaa!!! kumohon, dia tidak ada sangkut pautnya denganku!" teriak Li heeng.

"Bawa dia ke penjara, biar kita selesaikan dulu gadis ini, besok lanjut interogasi pelayan tabib itu!" teriak Jinxu cang marah besar.

"Tidaaak!! jangan pangeran!! kumohon lepaskan Ling fei!!" teriak Li heeng sembari memaksa lepas dari rantai besi yang melilit tangan dan kedua kakinya.

"Gawat!! Shangguan Zhao, aku harus bagaimana?" batin Li heeng cemas.

Di samping itu, Shangguan Zhao yang tengah fokus bermeditasi, seolah mendengar jeritan Li heeng yang terdengar menusuk bahkan menembus jantungnya. Tetapi ia tak mampu berbuat apapun, karena jika ia menolong Li heeng dengan kembali ke Xunmeng, jelas nyawanya menjadi incaran seluruh mata-mata yang kini tengah mengincar keberadaannya.

••••

Di pusat pembangunan, segala persiapan untuk kembali ke istana sudah siap. Jinhou mengarahkan Kaisarnya menuju tandu kerajaan. Xue luan menghirup udara bebas, kemudian masuk ke dalam kereta tandu itu. Puluhan prajurit mengikuti tepat di bagian belakang dan berjejer rapi membentuk formasi.

Lotus PerakWhere stories live. Discover now