#23. Kebenaran Masa Lalu..

141 31 3
                                    

Saat di tengah jalan menuju kediaman para penduduk desa Naogui, wanita itu memberikan pertanyaan pada Li heeng.

"Kenapa kalian mau datang ke tempat ini? aku yakin kalian pernah dengar jika siapapun yang masuk ke sini akan sulit untuk kembali pulang," ucapan wanita itu membuat Feng xi tertegun.

"Wuyao? kau dengar yang di katakan wanita itu?" bisik Feng xi merinding.

"Ssht! buat apa takut! jangan pengecut Feng xi, tenang saja, ada kami di sini" ujar Wuyao menenangkan rasa panik Feng xi.

"Tentu sebelum kami kemari, kami sudah mempertimbangkan semuanya, eum.. aku ingin bertanya tentang wanita berkulit pucat tadi, apa anda yang mengendalikannya?" tanya Li heeng pada wanita itu.

"Benar, hanya itu caraku untuk mengontrol siapapun yang sembarang masuk kemari, oiya, kalian berasal dari akademi mana tadi?" ujar wanita itu.

"Kami berasal dari akademi perguruan Fungyao dan guruku bernama Shangguan Zhao" ujar Li heeng dan langkah kaki wanita itu tiba-tiba terhenti mendengar ucapan Li heeng. Ia terkejut karena Li heeng menyebut nama Shangguan Zhao.

"Emm.. sebentar lagi kita sampai" ucap wanita itu.

Sampainya mereka di kediaman para penduduk, Li heeng merasa aneh dengan tatapan semua orang. Para penduduk itu seakan menatap risih dan takut dengan kedatangan Li heeng serta kawan-kawannya.

"Jangan terlalu di pikirkan, selagi aku yang membawa kalian kemari, para penduduk di sini tidak akan mengganggu, mereka hanya sedikit takut melihat kalian" ujar Wanita itu.

"Oouh, tak masalah" jawab Li heeng lalu wanita itu mengarahkan Li heeng dan teman-temannya menuju penginapan sementera mereka di sana.

"Selama di desa ini, kalian bisa tinggal di 2 kediaman kosong ini, kalau gitu aku pergi dulu" ucap wanita itu namun, Li heeng menghadangnya.

"Aku ingin berbincang sedikit denganmu" ucap Li heeng lalu mereka berdua mencari tempat sepi untuk mengobrol berdua.

"Seperti apa suasana di sini ketika malam hari tiba?" tanya Li heeng.

"Jika kalian sudah ingin membuktikan kemampuan, aku sarankan untuk malam ini kalian jangan keluar dari kediaman itu, kalian belum paham betul suasana di sini," jelas wanita itu.

"Benar juga yang dia katakan" batin Li heeng.

"Seperti biasa, malam ini aku akan menghadapi roh asap hitam itu lagi, kalian bisa perhatikan seperti apa bentuk dan juga serangan halus dari roh itu," sambung wanita itu.

"Baik, aku akan mendengarkan arahan darimu" ujar Li heeng.

"Bagus, kalau gitu aku pergi dulu" ujar wanita itu hendak pergi.

"Eh tunggu! aku belum tau nama anda siapa?" ucap Li heeng dan wanita itu menengok dengan bibir yang sedikit tersenyum.

"Panggil saja aku dengan nama Zhishu" jawab wanita itu lalu kembali pergi. Li heeng pun juga kembali ke kediamannya. Sampainnya di kamar, Fu rong nampak khawatir dan senang melihat Li heeng kembali.

"Apa yang kau bicarakan dengan wanita itu tadi?" tanya Fu rong.

"Bukan apa-apa" ujar Li heeng.

"Kapan kita menyerang roh hantu itu? apakah malam ini kita sudah harus beraksi?" ujar Lin lin dengan raut wajah sombongnya.

"Tidak Lin lin, malam ini kita akan tetap di kediaman ini dan jangan lupa untuk menutup rapat tempat ini" ujar Li heeng.

"Apa maksudmu? tujuan kita ke sini untuk membasmi roh jahat itu! kenapa malah bersembunyi?" celetuk Lin lin yang selalu saja benci dengan saran dari Li heeng.

Lotus PerakOn viuen les histories. Descobreix ara