#03. Janji dan Sumpah!

441 68 1
                                    

Pagi harinya, Shangguan Zhao kembali melakukan perjalanan menuju kediaman klan LIN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi harinya, Shangguan Zhao kembali melakukan perjalanan menuju kediaman klan LIN. Setelah 2 hari melakukan perjalanan, akhirnya Shangguan Zhao tiba di kota Yinxu namun, sampainya di kota itu, ia terkejut melihat suasana kota yang dulunya ramai tiba-tiba berubah sepi dan nampak berhamburan. Semua benda dagangan bahkan sampai rumah terlihat rusak parah. Ia jadi bingung, apa yang telah terjadi di sana. Shangguan Zhao berlari mencari petunjuk namun tak menemukan apapun, lalu ia masuk ke dalam salah satu kediaman yang ada di sana dan menemukan beberapa pemuda tergeletak dengan bekas tusukan. Iaa bergegas mencari satu nyawa yang masih bisa di selamatkan.

"Tolong.. a-aku" ucap seorang pemuda yang masih hidup meski dalam keadaan sekarat. Shangguan Zhao mendekat dan mengunci pendarahan di tubuhnya.

"Katakan, apa yang terjadi?" tanya Shangguan Zhao.

"Tuan.. kota ini te-telah hancur, segerombol k-kuda bangsawan menyerang ka.. kami" ucap pemuda itu kemudian mati.

Shangguan Zhao panik lantaran pemuda itu mati begitu saja. Ia mulai berpikir dan bergegas pergi menuju dermaga agar cepat sampai ke kediaman Klan LIN. Ia mendayung dengan cepat perahu itu agar tiba tepat waktu. Saat malam hari yang begitu gelap, ia akhirnya sampai dan di sambut dengan rasa terkejut melihat gerbang kediaman sekte LIN yang telah hancur. Banyak bercak darah juga beberapa murid dan orang lainnya tergeletak tak bernyawa di sana. Tatapan Shangguan Zhao berubah tegang sembari berlari masuk ke dalam. Ia mencari keberadaan pemimpin aliran seni bela diri namun, tak kunjung menemukanya. Kepanikan yang ia rasakan membuatnya pusing dan terdiam sejenak karena luka dalamnya yang belum sembuh total. Setelah lama berlari ke sana kemari, ia akhirnya berlutut tak berdaya sambil menatap sekelilingnya. Langit yang gelap dengan rintikan hujan dan juga kilat yang membentang di langit, membuat suasana tempat itu nampak mencekam.

"Aku terlambat" ucapnya. Rasa bersalah membuatnya bingung harus bagaimana selanjutnya.

"Apa aku telah gagal melindungi mereka semua??" ucapnya. Ia menunduk sedih namun, tiba-tiba bahunya di sentuh oleh seseorang. Shangguan Zhao terkejut dan langsung mencengkram kuat leher orang itu.

"Tuan, ini kami" ucap pria tua yang menghampirinya. Shangguan Zhao langsung melepas cengkramannya pada pria tua tersebut.

"Paman Bai? rupanya anda?" ujar Shangguan Zhao.

"Apa yang kau lakuan di sini?" tanya paman Bai.

"Kalian masih hidup?!" tanya Shangguan Zhao melihat paman Bai dan istrinya baik-baik saja.

"Kami masih hidup, kami berdua sudah lama pergi dari kediaman sekte LIN dan memilih tinggal di gubuk kami sendiri" ujar paman Bai.

"Apa yang terjadi? kenapa dalam semalam semuanya lenyap?" tanya Shangguan Zhao meneteskan air mata.

"Kami juga tidak tau nak. Setelah mendengar kota Yinxu hancur, kami bergegas kemari, tapi sampai sini semua juga sudah lenyap. Kau pasti mencari tuan Hong kan?" ujar paman Bai.

Lotus PerakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang