#46. Rasa Penasaran..

101 22 3
                                    

Song rekom👆: ~ 'Unparalleled in the world' ~ 🎵
____________________________________


Di kediaman pribadi Kaisar Lu tersebut, Jinhou terkejut karena ia mengenali wajah dari gadis penari yang ada di hadapannya.

"Dia kan?" batin Jinhou lalu melirik ke arah Xue luan dan Xue luan menggelengkan kepala, memberi isyarat agar Jinhou berpura-pura tidak mengenali Li heeng.

"Apa yang kau lakukan nona?" tanya Jinhou dan Xue luan bangkit dari tempat tidur itu sembari merapikan jubahnya.

"Lepaskan dia, Jinhou. Biarkan dia menjadi urusanku" ujar Xue luan.

"Baik, Kaisar" ujar Jinhou kemudian mundur.

Xue luan kembali mendekat dan berdiri di hadapan Li heeng.

"Kau mencoba menghabisiku? apa kau tidak sadar siapa aku?" ucapnya dengan tatapan sinis nan tajam.

"Aku tidak peduli meski kau Kaisar negeri ini!" ucapan Li heeng membuat Xue luan tersenyum smirk dan semakin penasaran.

Selama ini Xue luan muncul di hadapan Li heeng sebagai seorang Xulan yang bertutur kata lembut, mengenakan topeng, dan berambut putih. Kemudian Xue luan menyadari jika tentu saja Li heeng tidak mengenalinya, karena penampilannya yang berbeda di waktu yang berbeda. Tatapan Li heeng sangatlah berbeda ketika bertemu dengannya sebagai Xulan dan Kaisar Lu.

"Ikat dia sekarang juga, dan bawa Cenyu ke hadapanku" ucap Xue luan dan Jinhou langsung mengikat tubuh Li heeng dengan menggunakan tali, setelah itu pergi ke kediaman Cenyu. Saat Jinhou datang, Cenyu menjatuhkan cangkir yang ada di tangannya lantaran terkejut.

"Cenyu? Kaisar memintamu untuk menghadapnya sekarang" ucap Jinhou.

"A-ada apa? apa yang terjadi?" tanya Cenyu.

"Nanti kau juga akan tau" ujar Jinhou lalu pergi.

Sampainya Cenyu di kediaman Kaisar Lu, ia terkejut setengah mati melihat Li heeng tertangkap dalam keadaan terikat erat dan wajah yang tidak tertutupi lagi oleh cadar. Ia pun langsung bersujud di hadapan Kaisar Lu.

"Kaisar? apa yang terjadi? apa yang telah anak buahku lakukan? kumohon maafkan dia" ucap Cenyu panik.

"Anak buahmu ini sudah berani meletakkan obat tidur ke minumanku, dan tadi dia berani menodongkan belatihnya padaku" ujar Xue luan.

"Ck! aku juga tidak sudi mengotori tanganku dengan membunuhmu, itu karena kau mesum, mau tidak mau aku terpaksa mengeluarkan belatihku" batin Li heeng kesal.

"Kaisar? tolong jangan hukum dia, kumohon maafkan dia. Aku akan membawanya pergi dari sini, kupastikan dia tidak akan mengulangi perbuatannya lagi" ujar Cenyu menyatukan kedua tangan dan memohon.

"Aku tidak akan memaafkan perbuatannya. Coba kau pikir? jika pangeran Jinxu cang tau, mungkin saja kau dan dia bisa dibunuh, saat ini juga" ujar Xue luan.

"Kaisar? tolong, katakan pada hamba, apa yang harus hamba lakukan agar Kaisar mau memaafkan kami" ujar Cenyu.

"Baiklah. Aku akan memaafkan kalian, tapi dengan syarat. Tinggalkan gadis ini dan biarkan dia menjadi pelayan pribadiku" ucap Kaisar Lu mengambil kesempatan.

Li heeng terkejut dengan tatapan tegang. Tentu ia tidak mau menjadi tahanan Kaisar Lu. Karena itu bisa menghambat rencananya di istana itu. Cenyu menoleh ke arah Li heeng dengan raut wajah yang sangat panik. Ia hanya bisa menunduk dan pasrah asalkan nyawa Li heeng selamat.

"Jika Kaisar mau berjanji untuk tidak melukainya, maka hamba setuju. Kumohon, jangan siksa dia" ujar Cenyu menangis di hadapan Kaisar Lu.

Hati Li heeng tersentuh mendengar tangisan Cenyu untuknya. Ingin menolak mentah-mentah keputusan Kaisar Lu hanya akan membuatnya dan Cenyu dalam bahaya. Ia pun ikut meneteskan air mata atas semua pengorbanan yang Cenyu lakukan.

Lotus PerakDove le storie prendono vita. Scoprilo ora