#29. Kesedihan Mendalam..

121 26 2
                                    

Shangguan Zhao datang menemui Ling fei yang terlihat sedang mondar-mandir. Ling fei gelisah dan pikiranya selalu saja tidak tenang, lalu Shangguan Zhao mendekat dan Ling fei menolehkan kepala menyadari kedatangannya.

"Shangguan Zhao? kau baik-baik saja?" ujar Ling fei tersenyum dan lega melihatnya baik-baik saja namun, raut wajah Shangguan Zhao hanya datar, membuat Ling fei bingung dan bertanya-tanya.

"Ada apa Shangguan Zhao? mengapa wajahmu seperti itu menatapku?" tanya Ling fei penasaran dan Shangguan Zhao menggenggam kedua tangannya.

"Ling fei.." ucap Shangguan Zhao seakan tertahan di lidah dan tak sanggup menyampaikan kabar duka itu.

"Ada apa? kau tidak perlu merasa bersalah padaku, aku baik-baik saja, hehe.." ujar Ling fei tersenyum lebar.

"Guru Cungi.. guru Cungji sudah tiada" ucap Shangguan Zhao. Seketika raut wajah Ling fei berubah datar dan diam mematung mendengar ucapannya.

"Ling fei? guru Cungji terkena ribuan jarum beracun yang menyebabkan dia..." ujar Shangguan Zhao namun Ling fei langsung membungkam mulutnya.

"Tidak! apa yang kau katakan? apa yang terjadi dengan paman? bicaralah yang benar, apa yang terjadi dengan pamanku!!" tanya Ling fei meneteskan air mata. Ia tak mempercayai semua yang Shangguan Zhao katakan padanya, lalu Shangguan Zhao memeluknya dan Ling fei terdiam lemas di pelukannya lalu menangis tersendu-sendu.

"Hiks!! Shangguan Zhao, kau berbohong!! kau berbohong!" teriak Ling fei sambil memukul punggung Shangguan Zhao dengan kuat. Shangguan Zhao hanya bisa meneteskan air mata dan mencoba menenangkan amarah Ling fei.

"Pamanku tidak mungkin mati, dia hebat! dia adalah guru Fungyao, dia tidak mungkin mati!! Aaaa!!" teriak Ling fei seolah kehilangan akal.

"Ling fei!! dengarkan aku!" ujar Shangguan Zhao menatapnya dan Ling fei menggelengkan kepala lalu terduduk di lantai.

"Pamaaaaan!!" jerit Ling fei dan Shangguan Zhao memeluknya kembali.

Setelah berhasil menenangkan Ling fei, Shangguan Zhao membantu memapahnya menuju aula utama perguruan Fungyao. Di sana semua murid sudah berjejer rapi sambil menatap ke arah papan kematian sebagai tanda hormat untuk guru Cungji. Langkah kaki Ling fei seakan tak sanggup masuk ke aula itu namun, Shangguan Zhao selalu menguatkannya. Saat Ling fei masuk ke aula itu, ia benar-benar tidak percaya jika pamannya sudah tiada. Ia melepaskan genggaman Shangguan Zhao dan melangkah mendekat pada papan kematian guru Cungji dengan tatapan kosong. Li heeng menunduk tak sanggup melihat kesedihan Ling fei, kemudian Ling fei berdiri tepat di hadapan papan kematian itu dan tersenyum.

"Ada apa ini? kenapa keadaan berubah jadi seperti ini? sebenanya apa yang terjadi!!" teriak Ling fei dan Li heeng mendekat lalu memeluknya.

"Li heeng? katakan padaku jika ini mimpi? iyakan?" tanya Ling fei dan Li heeng memalingkan wajahnya sembari menangis tersendu-sendu.

"Seorang guru Cungji tidak mungkin kalah, dia hebat, dia orang yang hebat!" ujar Ling fei sambil menunjuk papan kematian itu.

"Ling fei, kumohon tenanglah" ucap Li heeng.

"Kau memintaku tenang? bagaimana aku bisa tenang? aku dan pamanku bersama-sama mendirikan perguruan Fungyao ini juga bersama dengan guru lainnya, tapi saat ini dia pergi, aku tidak mengijinkannya pergi!!" ujar Ling fei lalu terduduk di lantai.

Li heeng berjongkok dan menyenderkan kepala Ling fei di dadanya. Lin lin baru kembali setelah mencoba mengejar semua pasukan tersisa itu. Langkahnya terhenti di depan pintu aula tersebut dan meneteskan air mata tak menyangka jika guru Cungji benar-benar tiada.

Lotus PerakWhere stories live. Discover now