#52. Perlahan Terjawab..

73 19 3
                                    

Song Rekom👆:  Pian Pian ~ Eternal Love of Dream ost.
______________________________________


Kereta tandu istana beserta para prajurit akhirnya sampai di titik desa dari pusat pembangunan rancangan milik Jinxu cang. Para prajurit itu mengarahkan Kaisar Lu untuk beristirahat di kediaman perkemahan dengan dikawal oleh Jinhou.

"Kaisar? bukankah tahta jadi kosong sekarang? apa anda yakin istana akan baik-baik saja?" tanya Jinhou membuat langkah Xue luan terhenti dan membalikkan badan menatapnya.

"Memangnya ada apa? akankah terjadi sesuatu di sana?" Xue luan justru balik bertanya.

"Yang mulia-" ujar Jinhou tertahan.

"Sering kali kau khawatir dan bertingkah seakan banyak mata-mata di sekelilingku, apa kau tidak lelah?" sela Xue luan.

"Bukan itu maksud hamba, tapi-"

"Cukup Jinhou, sekarang kau pergi ke pusat pembangunan, cek semua kinerja yang ada disana, kau mengerti?" pinta Xue luan.

"Baik, Kaisar" jawab Jinhou lalu pergi.

Di samping itu, Li heeng tengah menyusun beberapa barang kecil di sebuah kain, kemudian membuntalnya dan meletakkan di atas meja. Saat Li heeng membalikkan badan, ia terkejut hingga termundur tiga langkah.

"Aaaa!! kau? kau membuatku kaget!" ujar Li heeng elus dada.

"Hahaha! maaf, aku datang membawakan ini" ujar pemuda tempo hari, ia membawakan sebuah piring berisikan kue bulan.

"Kue bulan? kenapa kau memberikan ini padaku?" ujar Li heeng.

"Sebagian pelayan habis berdoa di ujung tebing istana, dan menyediakan berbagai hidangan lebih. Aku teringat dirimu jadi membawakan sedikit" ujar pemuda itu.

"Ahaha, terima kasih" ujar Li heeng.

"Oh ya, panggil saja aku dengan nama Baoxi” ujar pemuda itu.

"Baoxi? oh, baiklah" ujar Li heeng mengangguk.

Pemuda itu bernama Baoxi, seorang pemuda berparas manis yang bekerja sebagai pelayan istana bertahun-tahun lamanya. Lesung pipi nan dalam di sebelah kiri menjadi ciri khas wajah manisnya. Li heeng menatapnya sampai keluar dari pintu, kemudian meletakkan kue itu dan membawa sebuntal kain tadi keluar dari istana. Tetapi belum jauh ia berjalan keluar, Ling fei malah datang menghadangnya.

"Eh? kau mau ke mana?” tanya Ling fei.

"Aku ada perlu penting, kau tetaplah di istana, aku akan segera kembali" lirih Li heeng.

"Ah tapi-" ucap Ling fei tak berlanjut dan justru khawatir melihatnya tetap kekeh.

Li heeng mengendap-endap keluar dari istana dengan akal cerdik hingga para prajurit yang berjaga tidak menyadari pergerakannya. Ketika berhasil lolos, ia pun bergegas menuju tempat kemarin, tetapi sebelum itu ia mengunjungi salah satu kedai dan berniat menunggu Xulan di sana, sedangkan Xue luan tengah keliling melihat kegiatan pembangunan berlangsung. Saat menyentuh beberapa bahan bangunan, tiba-tiba ia mendengar suara Li heeng menyebut namanya dan itu terdengar menggema.

"Li heeng? ada apa denganya? tidak biasanya dia memintaku menemuinya" batin Xue luan lalu pergi dari situ, kemudian Jinhou datang menghampiri.

"Kaisar? anda memanggil hamba?" ucap Jinhou.

"Jaga tempat ini selama aku pergi, ada hal penting yang harus aku selesaikan” ujar Xue luan.

"Kaisar? anda mau ke mana? kenapa anda menyamar lagi seperti ini?” tanya Jihou heran.

"Ckup berjaga dan jangan banyak tanya!” ujar Xue luan langsung pergi dari situ.

Lotus PerakKde žijí příběhy. Začni objevovat