#16. Kebencian Mendalam..

181 38 5
                                    

Malam harinya, hebusan udara terasa berbeda. Mata yang terpejam dan berada di alam bawah sadar, seakan mengantarkan diri ke suatu tempat yang aneh. Li heeng melangkahkan kakinya di atas salju putih yang terbentang luas, ia melirik ke kanan dan ke kiri dengan penuh tanya juga bingung di manakah dia berada. Ia pun berjalan mundur lalu menoleh dan melihat sosok pemuda tak asing mendekat ke arahnya.

"Kak Guhong?" ucap Li heeng dengan tatapan mata yang berkaca-kaca.

Guhong tersenyum dan Li heeng tak bisa menahan langkah kakinya yang sedang berlari mencoba meraih pemuda berharga yang ada di hadapannya, kedua tanganya merangkul bahu Guhong dan memeluknya dengan sangat erat.

"Kakak? ini sungguh kau?" ucap Li heeng menangis tersendu-sendu.

"Ya Li heeng, ini aku, bagaimana kabarmu?" tanya Guhong dan Li heeng melapaskan pelukannya lalu menatap datar.

"Ini pasti mimpi, tapi.. tapi kenapa terasa nyata?" ucap Li heeng menatap suasana aneh di sekelilingnya.

"Ini memang dunia alam bawah sadarmu, dan jiwaku mencoba masuk untuk bisa bertemu denganmu" ujar Guhong.

"Apa?! Kak Guhong, kau kan tau? mencoba masuk dengan paksa ke alam bawah sadar seseorang akan melemahkan separuh dari jiwamu? itu sama saja kau membahayakan diri sendiri!" ujar Li heeng.

"Hanya ini caraku untuk bisa melihatmu lagi, maaf" ujar Guhong.

"Hiks! bukankah aku sudah bilang, untuk kau bertahan sebentar lagi! aku berjanji akan memulihkanmu kembali" ujar Li heeng menunduk sedih, Guhong tak tega dan mendekat lalu mengusap lembut kepalanya.

"Aku tau, tapi aku tidak bisa melihatmu berjuang seperti ini, Li heeng? biarkan aku pergi" ucap Guhong membuat Li heeng terkejut dan membungkam mulut Guhong.

"Tidak! kumohon jangan pergi! berjanjilah padaku? setelah aku berhasil menemukan lotus perak, aku akan segera kembali, dan kita bangkitkan kembali rumah lama kita kak?" ujar Li heeng sembari menurunkan kembali tangannya.

"Separuh tubuhku sudah berubah dingin dan kaku, juga tidak berfungsi lagi, Li heeng? kurasa aku tidak bisa bertahan" ujar Guhong pasrah.

"Kalau begitu aku ikut!! jika aku mendengar kabar kematianmu?  maka disitulah aku juga mati dan menyusulmu!" tegas Li heeng membuat Guhong terdiam tak bisa berucap lagi.

"Aku hanya ingin mengembalikan kejayaan klan LIN bersamamu kak, tolong.. Bertahanlah sebentar lagi,  sekarang pergilah!" ucap Li heeng mendorong Guhong.

"Li heeng?" ucap Guhong.

"Aku bilang pergi! semakin lama kau di sini, semakin kau menginginkan kematian!" bentak Li heeng, namun Guhong kembali memeluknya.

"Baiklah.. aku tidak bisa melihatmu menangis dan memohon, kalau begitu aku akan berusaha tetap bertahan untukmu" ucap Guhong menenangkan Li heeng yang tengah emosi.

"Hiks! saat ini aku sedang berjuang, kumohon jangan buat aku patah semangat.." ujar Li heeng.

"Aku tidak akan mengulanginya lagi,  aku janji" ujar Guhong meneteskan air mata, kemudian tubuh Guhong perlahan memudar bagai bayangan di hadapan Li heeng.

"Berjanjilah untuk tetap hidup kak!!" teriak Li heeng sembari kedua tangannya yang mencoba meraih bayangan Guhong.
.

"Berjanjilah untuk tetap hidup kak!!" teriak Li heeng sembari kedua tangannya yang mencoba meraih bayangan Guhong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Lotus PerakWhere stories live. Discover now