Chapter 85: Midnight Battle (2)

1K 134 6
                                    

Luna Pov

Aku melihat ke arah naga putih yang berada di atas kami dengan shock. Naga itu meraung dengan keras sampai-sampai, tanah di sekitar kami bergetar.

Aku dapar merasakan panas di punggung tangan kanan. Tempat tato naga yang kudapat saat Bahamut menetas dari telurnya. Aku melihat punggung tangan kananku, tato naga tersebut berubah.

 Aku melihat punggung tangan kananku, tato naga tersebut berubah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Gambar bukan milik author)

Aku melihat ke arah tatoku sebelum akhirnya melihat ke arah naga yang melindungi kami.

"Bahamut?"tanyaku dengan kaget

Mendengar perkataanku, naga tersebut menengok ke arahku lalu menundukkan kepalanya. Aku pun mengelus kepalanya.

"Tunggu dulu, kamu bilang Bahamut?"tanya Keith kaget

"Bagaimana bisa?"tanya William kaget

"Aku juga... tidak tahu,"kataku masih kaget

Bahamut menjadi naga dewasa? Bagaimana bisa? Bahamut tidak pernah tumbuh dan sang dokter bilang kalau Bahamut memang seperti itu. Jadi, bagaimana bisa?

"Grrrr....,"aku dapat mendengar suara geraman sang titan.

Bahamut yang mendengarnya juga menggeram balik, sang titan pun berlari ke arah Bahamut. Bahamut menyemburkan api yang besar ke arah titan tersebut. Sang titan meraung kesakitan.

Bahamut pun berhenti menyemburkan apinya dan berlari ke arah sang titan sebelum akhirnya menggigit sang titan.

"Lebih baik kita menjauh dari sini, di sini tidak aman,"kata Austin, yang lainnya mengangguk  setuju.

"Bahamut!"panggilku.

Bahamut yang masih menggigit titan meraung seperti menyuruh ku untuk pergi. Aku melihat ke arah Bahamut, sebelum akhirnya mengangguk mengerti.

"Ayo pergi bantu warga desa," kataku

"Kakak?"tanya Luke

"Aku yakin Bahamut dapat mengalahkan titan itu,"kataku Aku dan yang lain pun berlari untuk membantu warga lain.

Aku yakin Bahamut dapat mengalahkannya, aku percaya padanya...

Di tempat FS, third Pov~

"Grrr.... raaaa!!!"raung salah satu orc sambil mengayunkan senjatanya.

Michelle dan Auri menggabungkan sihir air dan angin untuk membuat perisai es. Orc tersebut menyerang perisai es tersebut namun, perisai tersebut tidak hancur. Dari belakang, Tina datang dan memotong leher orc tersebut.

Aku Reinkarnasi?! Selamatkan sang VillainWhere stories live. Discover now