Chapter 22: Field Trip (2)

2.9K 378 48
                                    

Luna Pov

Akhirnya semua murid dengan terpaksa bangun. Ada beberapa dari mereka yang masih tiduran dan melihat ke langit seperti bertanya apa arti hidup. Aku pun bangun dari posisi dudukku, Luke ikut berdiri.

"Hah... aku akan pergi mandi," kataku

"Sama,"balas Luke

Akhirnya kami berdua dan murid kelas S lainnya pun berjalan ke tempat penginapan kami. Aku pergi ke kamarku untuk mengambil baju dan perlengkapan mandiku.

Aku pun pergi mandi, setelah selesai aku pergi ke kamar dan menaruh perlengkapan mandiku. Setelah itu, aku pergi keluar menuju ruang makan.

Tapi, tunggu dulu.... aku bertepatan dengan Luke yang baru saja keluar dari kamarnya. Hm... dia juga baru selesai mandi. Wait... aku menatap muka Luke yang sangat merah. Merah sekali mukanya... apa yang terjadi?

"Luke... kenapa mukamu merah sekali? Apa kamu sakit?"tanyaku agak khawatir, Luke melihatku dengan muka yang tambah merah.

"T-tidak k-kak, a-aku s-sama sekali t-tidak s-sakit,"jawabnya

"Lalu kenapa?"tanyaku

"U-uh.... a-ayo kita m-makan, k-kakak pasti l-laperkan? Hehe..."kata Luke yang langsung berjalan.

Hm... mencurigakan sekali.... apa yang terjadi?

Luke Pov

Aku yakin mukaku memerah sekali... agh!!! Ini semua karena kejadian yang ada di kamar mandi tadi. Ini juga salah Austin yang ganteng sekali!

Uh... berharap saja tidak ada yang tahu terutama kakak. Uh....

Flashback

Aku sedang mengambil barang-barangku yang tadi aku taruh di atas rak dinding sebelum mandi. Aku baru saja selesai mandi dan ingin pergi ke kamar untuk menaruh perlengkapan mandiku.

Namun, saat aku membalikkan badan dan ingin pergi keluar, aku berhenti. Lebih tepatnya aku terpaku... aku dapat merasakan mukaku yang memerah.

Austin...., Austin baru saja keluar dari dalam salah satu kamar mandi. Rambutnya sedikit basah dan dia hanya memakai celananya. Mukaku sangat merah, aku yakin...

"A-Austin,"kataku dengan nada agak tinggi karena malu

Austin melihat ke arahku, sepertinya dia sadar akan suatu hal karena mukanya sedikit memerah.

"Ah, maaf,"kata Austin

"T-tidak apa-apa,"kataku dengan cepat sebelum akhirnya pergi berjalan dengan cepat ke arah kamarku.

A-Austin..... tadi s-setengah (blush), k-kenapa dia bisa seganteng itu? S-sudahlah Luke lupakan saja. Lupakan.... argh... aku tidak bisa melupakannya. Belum juga tadi, kejadian pagi tadi sebelum latihan. Kak Luna melihat kami lagi...

Setelah selesai menaruh barang-barangku, aku pergi keluar kamarku.

"Luke... kenapa mukamu merah sekali? Apa kamu sakit?"tanya kak Luna, aku pun buyar dari lamunanku.

Lalu, aku melihat ke arah kak Luna, mukaku tambah memerah. Tidak... kak Luna tidak boleh tahu apa yang ada di pikiranku, tidak boleh...

"T-tidak k-kak, a-aku s-sama sekali t-tidak s-sakit,"jawabku

"Lalu kenapa?"tanya kak Luna

"U-uh.... a-ayo kita m-makan, k-kakak pasti l-laperkan? Hehe..."jawabku

Aku pun langsung berjalan dengan cepat pergi ke ruang makan. Kak Luna hanya mengikutiku dengan ekspresi bingung.

Akhirnya, setelah beberapa menit berjalan, kami sampai di ruang makan. Di sana, sudah ada banyak murid kelas A, Elroy, dan Allan.

Aku Reinkarnasi?! Selamatkan sang VillainKde žijí příběhy. Začni objevovat