Chapter 3: David dan Luke

6.8K 658 46
                                    

Luna Pov

"Apa yang kamu mau?"tanya ayah dengan dingin

"A-aku..."kataku agak gugup. Jadi ayah jangan dingin-dingin dong! Dasar es batu!!

"Cepatlah, aku sibuk,"kata ayah dengan kesal

"A-aku ingin bertanya, apakah ayah membenci kami?"tanyaku sambil melihat ke bawah dan tidak menatapnya.

"Apa?"tanya David

"Apakah ayah membenci kami? Ayah tidak pernah datang dan mengunjungi kami d-dan ayah tidak pernah makan bersama kami,"kataku dengan nada... pelan dan ekspresi sedih.

Krik...krik...krik...

David hanya diam. Nih ayah satu... hey putri mu nanya dijawab dong!

Aku pun melihat ke arah David dengan tatapan sedih. Ayolah, Luke membutuhkan kasih sayang orang tua.

..........

David masih diam, aku pun mengubah taktik. Saatnya memakai senjata puppy eye tingkat dewa yang dapat membuat orang dingin langsung pingsan. Dan benar adanya, David membuang mukanya yang lumayan merah. Hihihi....

"T-tidak, t-tentu saja tidak. Ayah sedang sibuk itu saja,"kata David. Halah, bohong ya ini, masa kamu sibuk sampai dua tahun sih? Padahal kayaknya waktu itu aku ngelihat ayah di taman deh....

"K-kalau begitu... maukah ayah makan malam bersama kami?"tanyaku dengan nada penuh harap. David hanya menatapku, tatapannya sudah tidak dingin. David diam sementara sebelum akhirnya mengangguk dengan pelan.

Aku langsung merasa senang, aku yakin mataku berbinar. Yes!!!

"Benarkah?"tanyaku dengan senang, David pun kembali mengangguk.

"T-tentu saja,"kata David

"Horeeeee!!!!"kataku dengan senang

"Kalau begitu ayah sedang sibuk,"kata David, aku pun mengangguk sebelum akhirnya membuka pintu untuk keluar.

"Jangan lupa ya, ayah!"kataku sebelum akhirnya keluar dan menutup pintu. Hehehe mision accomplished.

David Pov

Aku menutup mukaku yang aku yakin merah. Kenapa aku berasa kalau aku kalah? Terlebih lagi sejak kapan putriku bisa selucu itu..... hah.... sudahlah akan aku pikirkan nanti.

Jujur, sebenarnya aku tidak membenci anak-anakku. Hanya saja, setiap kali aku melihat mereka aku hanya dapat melihat wajah wanita itu. Wanita serakah yang hanya mengiginkan status dan uang. Hah.....

Luna Pov

Hehehe, aku dapat merasakan kemenangan. Wahhhh Luke jangan khawatir, kamu akan mengetahui kasih sayang seorang ayah dan seorang kakak.

Tidak akan kubiarkan sih vich (A/N:memang sengaja diplesetin kata-katanya) itu menghancurkan kehidupanmu. Tidak akan kubiarkan...

Time Skip makan malam

Sekarang kami sedang menunggu ayah untuk makan malam bersama. Luke duduk di seberangku. Di samping Luke ada seorang maid yang akan membantunya makan. Kalau aku, aku menggunakan skill masa laluku makanya aku bisa melakukan banyak hal.

Tapi serius... ayah lama sekali..... kemana lagi dia? Aku sudah lapar... jangan bilang dia malah kabur? Oh ayah yang tercinta... kalau kamu tidak datang boleh tidak aku..... MENABOK MU. Awas saja kalau kamu tidak datang untuk makan malam bersama!

Seketika itu juga ayah datang dan duduk di tempat yang sudah disediakan. Akhirnya dan untungnya dia datang juga. Luke yang melihat David tersenyum.

"Pa!"kata Luke dengan senang, aw lucu banget.....

David yang melihat Luke pun berdiri dan pergi ke arahnya. David menggendong Luke sebelum akhirnya dia kembali ke tempat duduknya, Luke duduk di paha David.

"Um... tuan-"

"Biar aku saja,"kata David memotong perkataan maid tersebut.

Akhirnya kami pun makan sambil berbicara sedikit.

"Hm..... ayah,"panggilku

"Apa?"tanya David dengan bingung

"Bolehkah saat aku umur enam tahun aku belajar berpedang?"tanyaku, David pun terdiam sebelum menjawab

"Belajarnya nanti saat umur tujuh tahun. Saat kamu sudah mengetahui sihirmu,"kata David, aku pun menghela nafas.

"Baiklah,"balasku agak pasrah dan sedih

"A-ayah.... tidak ingin kamu terluka itu saja. B-bukannya ayah peduli atau apa,"kata David dengan cepat sebelum akhirnya membuang muka.

Huh... dasar ayah tsun tsun...

Time Skip umur 5~

Wah!!!! Hari ini aku umur 5 tahun! Yes, yes, yes!!! Yaaa!!!! Tapi tunggu.... berarti ini sama saja mendekat ke heroine masuk ke keluarga ini..... no!!! Fu- ok tahan dulu kata kasarnya.

Anyway, semenjak makan malam itu David jadi lebih dekat dengan kita. Dia memberikan hadiah pada ulang tahun aku dan Luke, dia juga ikut minum teh bersama kami. Jadi, pada dasarnya dia menjadi ayah yang baik. Walaupun dia masih agak tsun tsun gitu.

Hari ini aku sedang duduk di ruangan yang dipenuhi hadiah dari ayah, para butler, maid, dan orang-orang yang tinggal di mansion.

"Selamat ulang tahun kakak,"kata Luke sambil memelukku

"Aw~ terima kasih Luke,"kataku sambil membrantaki rambutnya.

"Selamat ulang tahun,"kata ayah sambil memberikanku sebuah box. Aku pun mengambil box itu dan membuka isinya. Sebuah kalung yang sangat indah.

 Sebuah kalung yang sangat indah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Gambar bukan milik author)

Aku pun menaruh box tersebut dan memeluk ayahku.

"Terima kasih ayah!"kataku dengan senang

"Sama-sama,"katanya sambil mengacak-ngacaki rambutku, mukanya sedikit merah karena malu.

Aku pun memakai kalung tersebut sebelum akhirnya pergi dan membuka kado yang diberikan para maid, butler, dan chef. Luke juga memberikanku sebuah kado yaitu sebuah buku sihir.

Tapi jujur, ini kadonya banyak sekali. Ada kue dan coklat dari para chef, lalu ada bunga, buku-buku, pakaian, dan masih banyak lagi. Wa~

"Terima kasih semuanya,"kataku dengan senang

Setelah merayakan ulang tahunku, aku memutuskan untuk kembali ke kamar karena capek. Kayak beneran capek banget. Namun, saat sampai di kamar aku melihat sebuah box di atas kasurku.

Box apa itu? Tunggu dulu... oh! Seperti mengetahui apa yang ada di dalam box itu, aku pun cepat-cepat mengunci kamarku dan berlari ke arah kasurku.

Jujur, rasanya aku ingin menangis. Wah~ boleh aku nangis? Ok aku akan nangis sekarang. Huaaaaa!!!!

Aku pun membuka box itu perlahan-lahan. Dan di dalamnya seperti yang sudah ku ketahui.

Aku Reinkarnasi?! Selamatkan sang VillainWhere stories live. Discover now