Chapter 44: Tournament (10)

1.8K 268 14
                                    

Luna Pov

Pisca berlari ke arah ku dan setelah di depanku, dia mengangkat kakinya dan membawanya ke bawah. Aku pun melompat ke arah kanan, beberapa detik sebelum kaki Pisca mengenaiku.

Akibatnya, Pisca tidak berhasil melukaiku. Aku melihat ke arah tanah tempat aku berdiri. Retak... dia kuat... tidak kaget sih... dia seoran demon dan aku seorang manusia.

"Wah wah wah~ ini sangat seru!"kata Pisca sambil berlari ke arahku, dia mencoba menonjokku namun, aku menunduk ke bawah dan mengalirkan mana ke tanganku lalu menonjok perutnya.

Pisca terpental ke belakang akibat tonjokkanku namun, dia pun berdiri sambil memegang perutnya.

"Heh~ bagaimana kamu bisa kuat seperti itu? Tidak mungkin seorang manusia bisa menyakiti seorang demon dalam fisik... demon jauh lebih kuat,"kata Pisca bingung.

"Hehehe~ itu ra.ha.si.a,"balasku.

Sebenarnya, ini terinspirasi saat aku menonton anime, mana adalah energi yang kita gunakan untuk menggunakan sihir. Mana berada di sekitar kita, di dalam tubuh kita, dan di dalam jiwa kita terdapat mana. Aku hanya mengumpulkan mana yang ada di sekitar dan di dalam tubuhku, lalu mengalirkannya ke tanganku sehingga pukulanku semakin kuat.

Setelah mengetahui trick ini, aku langsung mempelajarinya dan pada saat itu juga, Luke ingin aku mengajarinya. Jadi... sama saja kita berdua dapat melakukan ini.

"....huh... kamu lebih menyebalkan dari yang aku pikir. Aku kira kamu dapat mengalahkan Pangeran Bael hanyalah sebuah keberuntungan belaka. Tapi, sepertinya aku salah,"kata Pisca

"Jangan meremehkan aku," balasku yang berlari ke arah Pisca.

Kami berdua pun beradu fisik atau hand to hand combat.

Luke Pov

Aku sedang melakukan tag team dengan Austin. Kami berdua bekerja sama untuk mengalahkan Keyrian dan Noah. Aku menghindari serangan sihir petir Noah dengan melompat ke belakang. Austin berlari dari belakangku dan mengayunkan pedangnya, namun serangannya ditahan oleh Keyrian.

Dari belakang Keyrian, Noah melompat dan menyerang Austin dengan sihir petir, Austin melompat ke belakang sebelum sihir petir tersebut dapat mengenainya.

Aku pun berlari ke arah Noah dan menyerangnya menggunakan sihir kegelapanku namun, Noah berhasil menghindari seranganku. Aku menyiapkan sihirku, siap untuk menyerang Noah dan Keyrian namun, secara tiba-tiba aku berdiri di tengah kegelapan.

Aku pun melihat ke arah sekelilingkun, dimana ini... dimana yang lain?

Aku buyar dari lamunanku saat secara tiba-tiba aku merasakan sakit di sekujur tubuhku. Ruangan gelap tersebut pun hilang dan sekarang, aku dapat melihat yang lain.

"Luke!"aku dapat mendengar suara Austin yang terdengar kahwatir.

Aku melihat ke arah lenganku, ada luka bakar... seperti sihir petir, aku pun melihat ke arah Noah. Dia memiliki senyum yang berbahaya terpampang di mukanya. Aku pun melompat ke belakang.

"Apa yang terjadi? kamu tadi diam dan dia menyerangmu,"kata Austin khawatir.

"Ruangan gelap... t-tadi aku berada di ruangan gelap....,"balasku

Seketika itu juga, aku sadar apa yang terjadi.

"Ilusi... sihir keduanya, ilusi....," balasku, Austin pun mengerutkan keningnya.

"Wah wah~ bagaimana ilusi itu? Cukup bagus kan?"tanya Noah

Namun, sebelum aku dapat menjawab, Keyrian muncul dari belakang kami dan mengayunkan pedangnya, untungnya Austin berhasil menahan serangan Keyrian dengan pedangnya.

Aku Reinkarnasi?! Selamatkan sang VillainWhere stories live. Discover now