Chapter 97: Field of Siletium

948 130 1
                                    

Luna Pov

Dua bulan telah berlalu sekarang adalah hari perang yang dinamakan Great War terjadi. Kami semua, para ras kecuali ras naga berkumpul di Field of Silentium. Ras naga janji untuk membantu kami namun sepertinya, mereka belum datang.

Jika kalian bingung, Field of Silentium adalah ladang yang sangat besar. Sangat amat besar... makanya tidak kaget, jika ladang ini dijadikan medang perang. Ladang ini bahkan bisa dibuat untuk membentuk sebuah kerajaan baru...

Aku melihat sekelilingku, ada banyak murid academy, noble, ksatria yang ikut perang. Aku juga dapat melihat para raja yang berkumpul untuk berbicara.

Aku dapat melihat ras lain yang berkumpul. Ada ras dwarf yang membagikan senjata dan armor buatan mereka, ada juga ras elf dan fairy yang sedang bersiap-siap bersama ras-ras lain.

Sambil menunggu ras naga, sambil semua orang bersiap-siap. Banyak yang memakai armor mereka dan menyiapkan senjata mereka.

"Kakak,"kata Luke

"Luke...,"balasku

"Kyu kyu,"

"Sepertinya semua sudah siap, kami hanya perlu menunggu ras naga,"kata Bael

"Iya... hah...,"kataku menghela nafas.

"Ada apa?"tanya Bael khawatir

"Aku hanya... khawatir tentang perang ini,"kataku

Yep, aku sangat khawatir. Beberapa hari sebelumnya, aku sudah chatting dengan FS. Aku memberi tahu tentang yang akan terjadi. Aku juga meminta maaf jika saja ada aku tidak selamat dari perang ini.

Memang, selama dua bulan ini kami berlatih dengan giat tapi tetap saja... Rilevare tidak bisa diremehkan... aku khawatir... dan takut.

"Iya aku juga tapi, kita harus tetap berani,"kata Bael dengan suara kecil. Aku mengangguk kita harus berusaha.

"Myu myu,"kata Bahamut sambil melihat ke arahku. Aku mengelus kepala Bahamut.

"Sayang sekali... padahal Field of Silentium bisa dikatakan indah tapi, tempat ini dibuat menjadi tempat perang,"kata Elroy

"Aku setuju, tempat tenang sunyi seperti ini, dibuat sebagai tempat dimana perang.... itu terdengar kelam,"kata Keith

"Aku deg deg an,"kata Luke

"Tenang saja, aku yakin kami akan menang dan selamat,"kata William

"Iya tapi tetap saja...,"kata Luke. Austin pun memegang tangan Luke untuk menenangkannya.

"Aku yakin kami semua akan baik-baik saja,"kata Austin

"Yea...,"balas Bael

"Luna, Luke"panggil ayah sambil berjalan ke arahku. Aku melihat ke arah ayah dengan tatapan bingung. Yep, ayah ikut perang, hanya beberapa noble yang tidak ikut tapi, noble kelas atas banyak yang ikut.

"Ayah? Ada apa?"tanyaku

"Saat perang nanti... berhati-hatilah... kita berada di tempat yang berbeda dan ada kemungkinan ayah tidak akan dapat bertemu dengan kalian. Jadi, berhati-hatilah...,"kata ayah

"Tenang saja ayah, kami akan berhati-hati dan kami akan kembali ke mansion dengan selamat. Kami semua...,"kata Luke

"Luke benar..., kami akan selamat. Jadi, jangan khawatir," kataku. Ayah tersenyum lalu dia memeluk kami berdua. Aku dan Luke kaget namun, sebelum kami dapat melakukan apa-apa, ayah melepas pelukannya lalu berjalan entah kemana.

"Tadi Marquess Arleano barusan...,"kata Keith dengan kaget. Aku dan Luke memutar bola mata kami.

Seketika itu juga, aku dapat mendengarkan suara kepakan sayap dan raungan. Aku juga dapat mendengar orang-orang yang berteriak sambil melihat ke atas. Aku tahu, itu adalah tanda kalau ras naga sudah sampai di sini.

Aku dan yang lain melihat ke atas mendapati para naga yang mendarat di dekat kami. Ra'ag dan Ar'har mendarat tepat di depan aku, Bahamut, Luke, dan yang lain. Orang-orang pun berlari menjauh dari para naga.

Orang-orang melihat ke arah ras naga dengan mulut menganga. Mereka semua terlihat kaget melihat ras naga yang berada di sini. Hahahaha~ muka mereka sama seperti Pak Asmos dan yang lain saat mendengar kabarku.

Flashback

"Kami kembali,"kataku sambil masuk ke dalam ruang kepala sekolah. Di sana, sudah ada Bu Fia, Allan, Elroy, William, Keith, Ryu, dan Pak Asmos

"Jadi... bagaimana?"tanya Pak Asmos

"Ra'ag dan naga lainnya setuju untuk membantu kami,"kata ku. Semua langsung melihat ke arahku dengan shock kecuali Bael, Austin, dan Luke.

"Mereka... setuju?"tanya Bu Fia tidak percaya.

"Iya, mereka setuju untuk membantu kami dalam perang melawan Rilevare,"kataku

"Bagaimana bisa... aku berfikir kalau mereka pasti akan menolak,"kata Pak Asmos

"Ahahaha~ itu karena kami membantu mereka melawan naga undead yang menyerang," kata Luke

Flashback end

Yea... itu memori yang lucu karena muka mereka... beneran woy! Muka mereka bikin aku mau ketawa...

"Luna,"kata Ra'ag

"Ra'ag, Ar'har,"sapaku

"Halo bulan kecil,"sapa Ar'har

Yea... setelah meminta maaf padaku waktu itu, Ar'har jadi memanggil ku bulan kecil. Itu karena Luna memiliki arti bulan. Jadi yea... dan biar aku katakan... personality nya berubah 180 derajat dan aku tidak bercanda.

Serius, bisa dibilang dia menjadi... kakak yang protektif ke adiknya... sepertinya aku, Luke, dan Bahamut memiliki kakak... yep, Bahamut dan Luke dijadikan adik oleh Ar'har. Hah... sepertinya aku memiliki kakak kedua... yang pertama Kak Ryu...

"Selamat datang para ras naga," kata raja dari Rithris

"Terima kasih atas sambutannya,"kata Ra'ag

"Tch! Alasan kami di sini hanya untuk membantu bulan kecil, adiknya, dan Bahamut... aku tidak peduli mahluk lain,"kata Ar'har.

Namun, Ra'ag hanya menyambet Ar'har menggunakan ekornya. Ar'har memberikan tatapan tajam ke arah Ra'ag. Melihat itu aku memutar bola mataku lalu menghela nafas. Hah...

"Sepertinya dia benar-benar menjadi kakak untuk kalian," kata Austin ke arahku, Luke, dan Bahamut.

"Yea...,"balasku dan Luke

"Myu myu,"balas Bahamut

"Kalau begitu, karena semua sudah ada di sini, mari kita mulai pidatonya,"kata raja dari Mythriss

Akhirnya dimulailah pidato dari para raja. Jika kalian bingung, ini semacam pidato untuk menyemangati kita, untuk tidak menyerah dan tetap maju. Semua mendengarkannya dengan diam dan serius.

"Perang pasti akan memakan banyak korban tapi, kita semua akan bertarung sampai kami mati, sampai kami tidak ada di dunia ini lagi. Kami akan bertarung, demi Arethea!!"

"Demi Arethea!!"teriak semua orang di sana, para naga meraung dengan kencang.

Semua orang pun mengambil posisi mereka masing-masing. Para naga, berdiri di belakang pasukan tepat di belakang kami. Yeap... kami dapat posisi paling belakang. Aku dapat melihat para raja yang berada di depan. Mereka semua mengendarai seekor kuda.

Aku melihat sekitarku dan mendapati orang-orang semua pada tegang. Termasuk aku... dari sini, aku dapat mendengar suara pasukan yang melangkah ke arah kami.

Terlihatlah dari ujung, mahluk sihir, orang-orang, goblin, orc, dan masih banyak lagi. Aku dapat melihat bendera yang memiliki lambang Rilevare. Aku juga dapat melihat titan dan naga undead dalam jumlah besar.

Yea... Rilevare sudah ada di sini...

Aku Reinkarnasi?! Selamatkan sang VillainWhere stories live. Discover now