Chapter 34: Siena

2.3K 304 17
                                    

Luna Pov

Hari ini adalah hari dimana kita akan pergi ke stadion tempat tournament akan dilaksanakan. Dan jujur, walaupun ini belum tournament tetap saja, aku gugup.

Sekarang, aku dan Bahamut sedang duduk di gazebo yang berada di taman sekolah. Kami berdua sedang menikmati pemandangan.

Namun, secara tiba-tiba datanglah tiga orang, dua nya nyebelin satunya aku netral. Yep, mereka adalah Alicia, Sesil, dan Siena. Kenapa mereka ada di sini? Entahlah.

"Kau!"kata Alicia berjalan ke arahku sambil menghentakkan kakinya dengan keras. Sesil dan Siena mengikuti Alicia dari belakang.

'Wow dude, itu kasihan tanahnya kamu injek dengan keras,'pikirku

"Iya?"balasku, mau apalagi nih anak?

"Kenapa bisa?! Kenapa bisa kamu mendapatkan barang rare itu, sedangkan aku, aku gagal! Ini tidak seharusnya terjadi! Belum juga kamu berhasil masuk tournament!

Apa-apaan ini?! Seharusnya akulah yang masuk tournament! Akulah yang terkuat! Aku lebih kuat dari kamu! Kamu tidak ada apa-apanya! Aku adalah wanita tercantik dan terkuat, wanita yang akan menjadi ratu!

Kamu. Bukan. Apa. Apa,"kata Alicia sambil berteriak

Aku hanya menatap Alicia dengan tatapan blank.

"Hei kamu, jawab Alicia-sama! Berani-beraninya kamu hanya diam dan tidak menjawab Alicia-sama yang terhebat dan terkuat di dunia ini!"kata Sesil

Sesil pun berjalan ke arahku, sepertinya dia ingin menamparku. Tapi, sebelum dia sampai di depanku, Bahamut mengeluarkan suara geraman.

"Grr....,"

Sesil pun berhenti dan mundur beberapa langkah. Oh wow, Bahamut! Kamu itu lucu-lucu mengerikan ya~

Alicia pun juga mengambil beberapa langkah ke belakang. Sedangkan Siena, dia hanya dia dan melihat apa yang terjadi.

"M-monster,"kata Sesil, dia pun langsung berlari kabur. Alicia juga berlari mengikutinya.

"Kerja bagus, Bahamut,"kataku sambil mengelus kepalanya.

"Myu, myu,"

"U-um..."

"Iya, ada apa?"tanyaku

"A-aku, aku ingin minta maaf atas kelakuan kedua temanku,"kata Siena sambil membungkukkan badannya

"Siena kan?"tanyaku

"Iya... aku ingin minta maaf. Aku juga ingin minta maaf atas kelakuan ku yang tidak mau membantumu,"kata Siena, aku hanya melihatnya sebelum akhirnya menghela nafas.

"Aku punya pertanyaan, Siena,"kataku

Siena pun melihat ke arahku dengan bingung.

"A-apa itu?"tanyanya

"Apakah mereka benar-benar bisa kamu sebut sebagai teman?"tanyaku

"Eh? T-tentu saja,"jawab Siena

"Benarkah? Karena dari pandanganku, kamu hanya dipaksa Alicia untuk berteman denganmu,"kataku

"B-bagaimana kamu bisa tahu? Eh? M-maksudku um...,"kata Siena

"Benarkan? Kamu hanya dipaksa berteman dengannya,"kataku, Siena hanya menundukkan kepalanya.

"Jawab, kenapa kamu tidak melawannya saja?"tanyaku, Siena menundukkan kepalanya, poninya menutupi matanya. Tapi, aku dapat melihat tubuhnya yang bergetar.

"A-aku... ini semua karena orang tuaku,"kata Siena dengan pelan

"Baron dan Baroness Evgnis?"tanyaku

Aku Reinkarnasi?! Selamatkan sang VillainWhere stories live. Discover now